_Selasa_
Surat itu datang lagi. Tanpa ada alamat dari pengirim. Cuma ada nama aku dan alamat lengkap rumah aku yang tertera di amplopnya.
Meskipun enggak ada alamat si pengirim, tapi aku tahu nama si pengirim. Aska. Itu yang tertulis di suratnya. Entah itu nama aslinya atau bukan.
Aku keluarin surat dari dalam amplop berwarna biru muda itu.
____________________________________
Hai, Vi. Ini aku Aska.
Hari ini enggak begitu banyak yang bisa aku ceritakan ke kamu. Tapi aku coba main basket sama yang lain. Aku jarang main basket dan enggak jago main basket walaupun itu permainan cowo. Aku lebih suka mengambil gambar dan jalan-jalan untuk cari objek yang bisa buat dipotret. Oya, rasanya aku masih menyimpan foto kamu yang pernah aku ambil waktu itu. Mungkin satu-satunya foto kamu yang aku punya. Dan gawatnya aku lupa dimana aku simpan foto itu. Maaf. Soalnya aku memang orangnya cukup pelupa. Kalau aku kembali ke rumah, aku akan coba cari foto itu dan mungkin kalau bisa aku bakal memberikannya kepada kamu sebagai kenang-kenangan. Semoga kita bisa ketemu suatu saat nanti. Aku rasa sampai sini dulu.Tertanda
Aska.____________________________________
Ini surat yang ke lima.
Dan aku benar-benar masih enggak bisa menebak siapa Aska ini.
Aku coba ingat-ingat lagi nama teman-teman aku dari TK sampai SMA, tapi kayaknya enggak ada yang namanya Aska diantara teman-teman aku itu. Aku juga tanya sama mamah, kalau mungkin aku punya teman semasa kecil diluar teman sekolah yang bernama Aska. Tapi jawabannya nihil, enggak ada yang bernama Aska di kehidupan aku selama yang aku ataupun mamah ingat.
Akh!!! Makin lama makin bikin bingung aja. Stressss!!!
Tadinya aku anggap surat ini cuman salah alamat, tapi dari alamat lengkap dan nama tertuju yang tertera di amplop, kayaknya ini bukan salah alamat.
Vivi.
Memang bukan nama lengkapku sih yang tertera. Tapi alamat rumah di amplop itu memang alamat rumahku. Dan setahuku di sekitar sini yang namanya Vivi cuman aku. Aku juga udah tanya ke mamah buat mastiin. Apa di sekitar sini atau di perumahan ini ada anak perempuan lain yang namanya Vivi? Mamah bilang enggak ada.
Karena enggak ada nama atau alamat pengirim, dan juga enggak ada perangko yang tertempel di amplopnya, aku jadi enggak bisa nanyain masalah ini ke kantor pos.
Aku bisa aja anggap surat ini dikirim sama orang iseng. Tapi isi suratnya itu bikin aku makin penasaran sama identitas cowok bernama Aska ini.
Dia ini kayaknya cukup mengenal aku. Dari isi tulisannya, dia seperti tahu tentang kebimbangan aku, dan seolah-olah kita pernah mengobrol lama sampai dia bisa mengenal aku dengan cukup baik.
Kayaknya aku harus memastikannya besok. Meskipun sekarang ini aku belum punya ide apapun.
》》》
KAMU SEDANG MEMBACA
Siratan [END]
ContoMendapat surat dari secret admirer mungkin terbayang romantis dan so sweet rasanya, menerima surat dari seseorang yang diam-diam menyukai kita. Tapi apa jadinya kalau surat itu dari seseorang yang sama sekali enggak kita kenal? Benar-benar sama sek...