Chapter 5

113 44 38
                                    


Teng.......teng.........

Bel berbunyi keras menandakan tiba saatnya untuk  semua murid masuk ke kelasnya masing-masing.

Rhea's Pov

Hari ini tepat memasuki seminggu aku menjadi siswi dari SMA Swasta Cemerlang setelah pengumuman pembagian kelas minggu lalu.

Aku bersyukur sebab Feby dan Selly sekelas denganku,tapi itu hanya sebagian dari kabar baik yang kupunya dan kabar buruknya aku mulai sibuk dengan jabatan baruku yaitu sekretaris kelas X ipa 1.

Setelah siap dengan tugas mencatat di papan tulis,aku juga diberi tugas untuk mengumpulkan catatan setiap orang yang berada di dalam kelas dan mengantarnya ke ruang guru.

"Rhe...tunggu bentar!"ucap Febry sibuk menulis.

"Lama!,lo ngumpul sendiri aja yah..",ucapku tergesa-gesa pasalnya guru Bahasa Indonesia kami ini adalah guru killer yang tepat waktu.

"Yaelah.. tunggu bentar napa,ini juga uda mau siap kok"ucap Feby membujuk.

"Ya uda cepetan nulisnya",ucapku menunggu temanku yang satu ini.

"Ok",ucap Feby bersemangat.

****************************

"Hosh..hosh..adu pake naik tangga segala lagi,kenapa ruang guru jauh amat sih?",ucapku kesal sambil berlari menaiki tangga sekolah ini satu persatu.

"Mudah-mudahan tepat waktu" batinku.

Brukkk...........

"Aww...."ringisku,buku yang tadinya kupegang kini semua jatuh berantakan.

"ukh... siapa lagi sih sekarang!",batinku ini mulai memanas dan aku harus bersusah payah untuk berdiri.

"Punya mata-kan,pakek dong kalo lagi jalan!"ucapku sarkastik.

"Dimana-mana orang jalan itu pakai kaki bukan mata",ucapnya santai sambil mengambil buku yang jatuh kupegang.

"Iya juga sih ini bukan salah dia tapi salah gue,gue yang sebenarnya nabrak dia dan dia baik banget mau munguttin buku gue",batinku melihat laki-laki di depanku masih setia mengambil buku itu.

"Nih...bukunya",ucapnya menyodorkan semua buku catatan yang jatuh tadi.

"Eh..m-makasih dan maaf juga gue bentak lo,sebenarnya gue yang nabrak",ucapku penuh penyesalan.

"Udah gak papa,nih ambil",ucapnya.

Aku pun tersenyum tulus padanya dan ingin mengambil buku itu dari tangannya.

Tapi......

Dia menjatuhkan kembali semua buku itu sebelum aku menerimanya.

"Akh...maaf tangan gue keram,lo sih kelamaan nerimanya",ucapnya seperti rengekkan anak bayi lalu berjalan meninggalkanku.

"A-apa.....",ucapku berdiri seperti orang tolol.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Sing...............(seperti ada anak panah yang menancap di otaknya).

"Elo laki-laki breng**k,kurang aj**r,gak tau sopan santun,mati aja lo sana!!!",tanpa sadar caci maki sudah keluar dari mulutku teriakku.

"Hahaha.....",tawanya pecah mendengar ucapanku.

"Tunggu...ketawa aja terus gak lama lagi sepatu gue melayang kena kepala lo"batinku,dengan cepat aku membuka sepatuku dan ingin melemparnya.

Ting...tong...ting...tong........

"Ya ampun... uda istirahat lagi, bisa-bisa gue kena marahi nih sama buk killer",ucapku kembali memakai sepatuku.

"Awas ya...gue gak akan lupa sama lo,biarpun tuh wajah  mirip dewa Yunani tapi sikap lo lebih dari ular licik",gumamku.

Hay..up lagi lo baca ya...jangan lupa votmentnya ditunggu....^-^see yaa....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love or studyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang