Menantimu

2K 92 6
                                    

Hidup terasa berat... tertatih

merana...merintih

dan hanya bisa mengadu pada Sang Illahi Robbi

diusia yang sudah hampir menginjak 1/4 abad ini

ingin berlabuh pada pelabuhan hati

tapi pelabuhan hati itu tak kunjung mendatangi

 **

"Jadi beneran neng kamu akan menerimanya?"

"Iya Da, kamu lihat diusiaku yang sudah hampir 1/4 abad ini tapi belum kunjung menikah, dan kamu tau sendiri kan bagaimana ibu dengan begitu kerasnya menyuruhku untuk cepat nikah."

"Iyo sih neng, aku ngerti bagaimana kerasnya bude, tapi neng apa njenengan memang sudah memantapkan hati ? ini pernikahan lo neng, dibawa sampai dunia akhirat, pikirkan dulu baik-baik jangan karena umur sudah banyak dan orang tua ikut  jerit-jerit nyuruh nikah lantaran sampeyan gak memperhatikan prinsip nikah seperti dulu, asal ada yang siap nikah tahun ini, sampeyan langsung terima."

"Terus aku harus bagaimana Da, meminta tolong pada mbak-mbak yang sudah nikah, yaa seperti ini. dari dulu belom ada ikhwan yang siap nikah dan kalaupun ada itu selalu menolak dengan alasan usia antara kami terlalu jauh dan yang paling klise karena bukan kriterianya dan tidak ada kecocokan."

Aku berhenti sejenak setelah mendengar penuturan dari neng Firda. teringat kejadian 5 bulan lalu, ketika aku berta'aruf, waktu itu aku juga ditolak oleh ikhwan tersebut dengan alasan pendidikan dan bukan kriterianya.aaah ikhwan mungkin kau bukan jodohku. betul kata neng Firda alasan paling klise dan umum adalah BUKAN KRITERIANYA DAN TIDAK COCOK. huufffff

Andaikan semua ikhwan dan akhwat mampu berfikir open minded tentang menikah, bahwa menikah itu didasarkan karena ibadah semata-mata karena Allah, masalah fisik dan usia taruhlah dinomor sekian. yah mungkin gak semua ikhwan dan akhwat mempersyaratkan harus cocock dan sekriteria dengannya sih, tapi sekarang kebanyakan ikhwan dan akhwat gitu kalau sudah mengajukan proposal nikahnya.

"Wis kalau gitu sing sabar wae neng, ayo kita pantaskan diri dan pasrahkan jodoh kita pada Allah."

"Iya Da, aku sudah berusaha sabar, tapi tetap saja Da, disisi hatiku pasti ada keinginan yang mendalam akan kehadiran sesosok pelabuhan hati karena illahi."

"Aku paham neng, apa yang sampeyan rasakan. aku sendiri, usiaku 25 tahun tapi belum juga nikah, bukan gak mau nikah tapi jodohku yang belum menghampiri. padahal teman-teman ku sudah pada beranak pinak, malahan ada yang anaknya sudah 3."

"Kenapa kita selalu sama ya Da ? sekarang galau jodohpun kita barengan."

"Hahahahahaa......" tawa kami berdua keluar dengan bebarengan. eeh tapi apa yang dikatakan neng Firda ada betulnya juga sekarang emang kami lagi galau jodoh.

"Sekarang begini aja Da, asalkan dia tak pernah meninggalkan sholat berjamaah di masjid dan siap nikah untuk tahun ini, aku bakal menerimanya"

"Tapi beneran kan hati sampeyan sudah mantap ?" tanyaku sekali lagi memastikan pada kakak sepupuku ini.

"Entahlah Da, kalau ditanya apakah hati ini sudah mantap atau belum ? jujur aku gak bakal bisa jawab. sebelum ada kata sah, aku tidak mau menaruh rasa yang berlebihan karena kalau itu kulakukan nanti apabila ada kejadian kegagalan pasti itu akan sakit Da."

Kakak sepupu ku itu memang tipe orang yang tertutup. tapi disamping ketertutupannya dia adalah sososk yang rame bahkan tergolong pandai berbaur dengan lingkungan. aku salut dengan beliau, seorang muslimah yang taat, pandai dan sholehah. dialah yang mengajariku tentang islam bahkan dialah yang membimbingku menemukan begitu indahnya menjadi seorang muslimah yang taat.

"Aku sampai sempat berfikir apa karena aku kurang cantik ya Da sehingga ikhwan-ikhwan itu selalu menolakku."

"Ya Allah neng, jangan gitu. Ok katakanlah sekarang banyak ikhwan yang menilai dari segi fisik, tapi tidak semua neng seperti itu, mungkin Allah menyiapkan seseorang yang begitu baik untuk njenengan, tapi bukan sekarang waktunya, jadi neng Firda harus sabar."

"Tapi mungkin benar itu kenyataannya Hilda."

Aku terdiam, semua yang kakak sepupu ku katakan memang tidak semuanya benar. Tapi masih ada bagian dari perkataannya memang faktanya terjadi dikalangan ikhwan ataupun akhwat sekarang.

Miris mengingat. Padahal mereka Insyaallah orang-orang yang udah paham agama, tapi tetap ketika dihadapkan akan memilih calon suami atau istri pertama yang menjadi pandangannya adalah fisik. Yaah memang tidak semua seperti itu, tapi kebanyakannya iya. Begitulah manusia.

Satu yang selalu kuingat akan nasehat "Pilihlah orang yang akan menjadi pasanganmu  karena agamanya, harta, cantik/ganteng dan keturunanya. Tapi yang paling baik dan utama adalah karena agamanya."

 

-------------**--------------

1. neng (panggilan kakak perempuan dalam bahasa jawa)

2. njenengan dari kata panjenengan (kamu dalam bahasa jawa kromo/halus)

TAK PERLU CARI YANG COCOK

"UNTUK BISA MELANGKAH BERSAMA"

No body is perfect

Tidak ada manusia yang sempurna

Saling melengkapi

untuk melangkah menuju satu tujuan yang sama

SUBHANALLAH

Semoga yang belum menikah dapat segera menikah agar bisa sholat berjamaah bersama.

Bagi yang sudah menikah dan belum bisa jamaah semoga segera bisa jamaah.

Bagi suami istri yang sudah bisa jamaah semoga istiqomah.

Aamiin

CLT (Cerita Langsung Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang