is

478 176 218
                                    

matahari mulai menghilang dari langit, terganti dengan kekelaman malam yang dingin. jearra terduduk di balkon kamarnya, terdiam mendengar suara jangkrik yang sedang bernyanyi ria.

persis seperti malam itu, that unforgettable night.

"je, aku suka ngeliat bintang loh, mereka cantik banget." daniel menjulurkan tangannya, tersenyum lembut."iya, aku tau. they're beautiful." jearra membalas dengan nada kesal, dia tampak merengut.

daniel memiringkan kepalanya pelan, "kenapa? kamu cemburu aku bilang bintang cantik?" jearra segera menggeleng, "sok tau ah!" daniel tertawa kecil, pandangannya tak terlepas dari jearra."jangan cemburu lah. kamu juga tau kamu itu ciptaan tuhan yang paling cantik buat aku."

kang daniel? lebih tepat nya sih kang gombal.

jearra memukul lengan daniel lembut, tawa renyah terdengar dari mulut nya. daniel kembali menatap langit malam, "yuk je." "apaan?" "ayo kencan keluar, hehe." that bunny smile is a crime kang daniel, no joke.

daniel menggenggam tangan jearra, menariknya turun dari balkon yang memang tidak jauh dari tanah itu. genggaman tangan daniel selalu terasa pas di tangan jearra. tangan besar nya yang hangat selalu setia mendampingi jearra, for better and worse.

"hey bae," jearra yang semenjak tadi menunduk pun memusatkan pandangannya pada daniel. "i love you, you know that? i love you so much. jadi, jangan pernah tinggalin aku? okay?" jearra terkekeh pelan dan menangkup pipi daniel dengan tangan kecilnya, "ok. i won't"

sesaat kemudian bibir manis lelaki itu menempel di bibir jearra. bibir lembut yang selalu berhasil membuat jearra menginginkan lebih.

his kiss makes you feels things you never felt before.

jearra mendongakkan kepalanya, menatap langit hitam tanpa bintang,"akhirnya, malah kamu yang ninggalin aku niel."

REMEMBER。Where stories live. Discover now