pengorbanan itu sakit

677 25 0
                                    

Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto.
Author: key sakura
Title : Brother and Love
Rating: 17
Genre: drama.romance.school.friendship.love.lemon dll.
Warning: kalau gak suka jangan baca. Tulisan dan tanda baca hancur berantakan 😂😂

Chapter 11

Kedua orang tua Naruto begitu terpukul mendengar penjelasan Hinata, mereka tak percaya putra nya sudah selama itu harus menderita dan mereka bahkan tidak tau apapun tentang hal itu, Hinata menunduk lemas sambil menangis dan tak henti-henti nya mengucapkan kata maaf.

"Kaa san, tou san, maaf kan aku" ucap Naruto lemas.

"Kenapa kau harus merahasiakan semua ini dari kaa san dan tou san ?" Tanya Mei menangis.

"Aku tidak ingin kaa san dan tou san khawatir dan memikirkan aku, aku tau kaa san dan tou san sangat sibuk" jelas Naruto.

"Tapi Naruto, ini tidak benar, kau putra kami kau lah yang terpenting dari pekerjaan kami" jelas Kakasi.

"Maafkan aku tou san" ucap Naruto lemas.

"Tou san, kaa san apa aku boleh meminta sesuatu ?" Ucap nya.

"Katakan lah apa ?" Ucap Mei.

"Aku mohon Sakura chan jangan tau tentang ini!" Pinta Naruto.

"Tapi kenapa ?" Tanya Mei

"Kaa san tau kan Sakura chan suka khawatir berlebihan pada ku, aku tidak ingin dia memikirkan ku" ucap nya.

"Tapi Naruto kun, dia kan adik mu sendiri" ucap Mei lagi.

"Kaa san aku mohon" Naruto memelas.

"Hmhh.. baiklah, kaa san tidak akan memberitau nya kau beristirahat lah dan jangan pikirkan apapun" ucap Mei.

"Hmm terimakasih kaa san" ucap Naruto dan kemudian memejamkan matanya.

Selama Naruto tertidur Hinata menjelaskan semuanya, ia juga menceritakan bahwa Naruto menyukai Sakura, Mei dan Kakasi semakin terpukul mendengar kabar itu bagaimana bisa putra nya mencintai adiknya sendiri Mei terus menangis sambil melihat ke arah Naruto, karena mereka bertiga sedang duduk di sofa di sudut ruangan.

"Tou san, apa ini ?, kenapa ini terjadi ?" Tanya Mei pada Kakasi.

"Sayang, kita melupakan satu hal, mereka bukan saudara kandung dan kita tidak pernah memikirkan resiko yang akan terjadi saat ini" ucap Kakasi lemas.

"Aku harus pulang dulu apa kau mau ikut pulang ?" Tanya Kakasi pada Mei.

"Tidak aku akan di sini menemani Naruto kun" jawab nya.

"Hm. Baiklah kalau begitu aku pulang dulu, Hinata chan aku titip baa san Mei yah" ucap Kakasi.

"Iya jii san" jawab Hinata lirih.

"Aku pulang dulu" ucap Kakasi kemudian beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan ruangan itu.

ººº

Di kediaman Hatake

Kakasi merasa aneh dengan keadaan rumah yang sepi, padahal mobil yang biasa di pakai anak-anak nya ada di rumah. Kemana Sasuke dan Sakura ?

Kakasi menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar anak-anak nya, mungkin saja Sakura dan Sasuke ada di sana.

Dan benar pintu kamar Sakura terbuka sedikit alangkah terkejut nya Kakasi saat melihat kedua anaknya sedang berciuman mesra di kamar Sakura.

Matanya membulat besar, dan aura kemarahan mulai menyelimutinya.

BRAAAAKKK..!!

Kakasi mmbuka pintu kamar Sakura sangat kasar sampai setengah rusak. Sakura dan Sasuke sangat terkejut dengan kehadiran ayah nya yang sangat tiba-tiba.

"T-tou san" gumam Sakura bergetar ketakutan dan Sasuke yang menggenggam tangan Sakura erat.

"APA-APAAN INI ?" bentak Kakasi dan menghampiri kedua anak nya.

"T-tou san K-kami" ucap Sasuke mencoba menjelaskan tapi Kakasi mulai memotong perkataannya.

"Kalian ini Saudara, apa yang sudah kalian lakukan ?" Tanya tak percaya.

"Tapi tou san aku mencintai Sakura chan" jawab Sasuke memberanikan diri.

"Apa ?, cinta ? Kepada adik mu sendiri ?" Tanya nya masih dengan nada yang sangat marah dan langsung menggenggam erat kerah baju Sasuke.

"Sejak kapan ?" Tanya nya penuh amarah.

"T-tou san" gumam Sakura bergetar melihat ayah nya yang seakan membantai mereka berdua.

"SEJAK KAPAN ??" Bentaknya

"Tou san, aku mencintai Sakura chan tou san" ucap Sasuke lagi membuat Kakasi semakin murka.

PLAAKKK ...!!

Kakasi langsung menampar keras wajah Sasuke.

"Aaaaaakkkkk" Sakura berteriak histeris melihat kakanya sekaligus kekasih nya di tampar.

"Hentikan tou san, jangan sakiti sasuke nii" teriak Sakura yang langsung menghampiri Sasuke yang tersungkur di lantai.

"Kau diam Sakura chan!! Aku harus memberi pelajaran pada anak tidak tau di untung ini" ucap nya lagi dan kembali menarik kerah baju Sasuke.

Buaaghh...!!

Sekarang Kakasi mulai mendaratkan tinjuannya di wajah putra nya itu sehinga mengeluarkan darah dari sudut bibir nya dan kembali tersungkur di lantai.

"Aaakkk... tou san hentikan hiks..hikss " teriak Sakura lagi sambil menangis.

"Jika tou san memukul Sasuke nii lagi, tou san juga harus memukul ku hiikss..." ucap Sakura sambil merentangkan tangan menghalangi Sasuke.

"Sakura menyingkir" perintah kakasi.

"Tou san, a-aku.. aku juga mencintai Sasuke nii tou san" Sakura mulai angkat bicara dan kali ini membuat ayah nya yang sangat menyayanginya terpukul dan mulai meneteskan air mata kekecewaan.

"Sakura chan apa yang kau pikirkan ?" Tanya Kakasi.

"Aku benar-benar mencintai Sasuke nii tou san..hikkss..hikkss" penjelasan Sakura sambil menangis.

"Kalian berdua" gumam Kakasi yang semakin ingin meluapkan kemarahan nya.

"Aku tidak akan melepaskan Sakura chan" ucap Sasuke menggenggam erat tangan Sakura.

"S-sasuke nii" ucap Sakura yang mengeluarkan air matanya semakin deras.

"Kesalahan apa yang telah aku lakukan sehingga kalian menghukumku seperti ini" tanya Kakasi.

"Tidak, tou san tidak salah, tou san sudah banyak memberi kami kebahagiaan, maafkan kami tou san" ucap Sasuke lirih.

"Hentikan semua ini!" Ucap Kakasi.

"T-tou san" ucap Sakura dan Sasuke bersamaan.

"Hentikan hubungan kalian" jelasnya lagi.

"Tidak tou san, aku tidak akan melepaskan Sakura chan." Ucap Sasuke.

"SASUKEEE!!" bentak Kakasi.

"Apa pun yang terjadi aku akan tetap bersama Sakura chan. Ayo Sakura chan" Ucap Sasuke kemudian menarik tangan Sakura pergi meninggalkan ruangan itu.

"SASUKEEEE!!!" Teriak Kakasi tak percaya anak-anak nya akan melakukan hal yang menyakitkan seperti ini.

"Aarrrggghhh"

Bruuaaakkk..!!

Kakasi memukul kaca rias yang berada di kamar sakura sampai hancur hingga tangan nya berdarah.

Ia terduduk di ranjang putrinya itu sambil menangis, ia bingung apa yang harus ia katakan pada Mei, sedangkan sekarang Naruto tengah terbaring di rumah sakit, ia merasa ia sudah gagal sebagai orang tua, bagaimana bisa putra putri nya mengalami cinta segitiga seperti ini dan sekarang entah kemana Sasuke membawa Sakura pergi.

"Aaaaarrrrgghhh" Kakasi berteriak sambil menangis.

"Apa yang harus ku lakukan ?" Gumam nya.

TBC.

Gaje ya ? Gomen ne.

Semoga selalu terhibur

Brothers and loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang