Kesepuluh

183 55 15
                                    

Jiyeon dan anak-anak nya serta Mark berjalan kaki menyusuri jalan komplek perumahan mereka setelah turun dari taksi di depan gapura komplek.

Jiyeon sengaja untuk tidak menggunakan taksi sampai depan rumahnya. Ia ingin anak-anaknya tidak terlalu manja. Ia ingin anak-anaknya mau untuk berjalan kaki. Tidak harus bergantung dengan kendaraan.

"Sungjae.  Hei. Itu bunga orang jangan dicabutin. Elah. "

"Satu aja bunda. "Timpal Sungjae.

"Ah elu. Satu bunga kagak apa-apa. Itu kamu jangan cabut satu pohon eh. "

Sungjae berhasil mencabut satu pohon bunga Mawar. "huwaaaa.  Tangan aku daraaaah. "

"Tuh kan ah! " Jiyeon menghampiri Sungjae yang berdarah pada telapak tangannya. Ada beberapa duri tertancap disana.

"Jangan bandel makanya. Kalo bunda larang nurut ya Sungjae yaa. Jangan nakal. "

"Iyaa. "

"Ya udah. Kita obatin ya luka nya. " Jiyeon mencabut duri itu dengan kukunya.

Jiyeon membawa anak-anak ke warung. Jiyeon membeli obat luka dan plester.

"Aku mau ituuu. "

"Ice cream bundaaa. "

"Ice cream sandwich. Yang joget joget. "

"Mark ayo ambil mau apa sayang. "

"Iya tante. "

Setelah jajan. Anak-anak itu meninggalkan warung begitu saja.

"Ck ck ck. Dasar bocah. Dah dapet hasil pergi gitu aja. "Jiyeon mengeluarkan dompetnya. "Berapa semuanya bu? "

"Lima puluh empat ribu neng. "

"Ini bu. "

Setelah membayar Jiyeon menyusul anak-anaknya.

Dari kejauhan. Jiyeon melihat anak-anaknya itu dikelilingi oleh tiga pria dewasa dan dua wanita.

"Waduh! " Jiyeon mempercepat langkahnya.

Orang-orang dewasa itu menadahkan tangannya.

"HOI !"

Jiyeon berdiri dengan baik dua tangannya dilipat didadanya.

"Lo! "Jiyeon menunjuk salah satu diantara orang dewasa itu. "Lo pada mau malak bocah? "

"Lo sapa hah?  Pergi lo cewek. Bukan urusan lo. "

"Urusan gue lah bangke!  Itu  anak-anak gue. "

"Ooh. Jadi lo mamahnya. Bagi duit. Anak-anak lo pada gaya. Sekolah mahal lagi. Pasti lo kaya. Bagi duit. "

"Cih!  Mau duit?  Sini ambil. Itu anak-anak gue suruh minggir. Lo lo pada urusan gue. Anak-anak gue biarin makan es nya. "

Dua pria dan dua wanita itu mendekati Jiyeon. Satu dari pria itu mendekatkan wajahnya pada Jiyeon. "Bagi duit lo atau lo abis. Tubuh lo juga oke nih. "

"Cih! Anak-anak. Jangan bunda ya. Yoojung, tutupin matanya Sungjae. "

Jiyeon sudah mengepalkan tangannya. "Lo pada abis sama gue. "

BUAAKK!!

Satu pukulan dilayangkan Jiyeon pada salah satu pria itu.

"ANJENG!!  LO BERANI SAMA GUE!! "

"JELASLAH BANGKE!!  DAH LAMA GUA KAGAK NGABISIN ORANG. "

BUAKK!!  BRAKK!!  BUGH!!

BUAGH!!

Aturan !!! Season 2 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang