Sorry for typo(s)
Enjoy, guys.--
Keluarga.
🌚🌚🌚
Keluarga kecil itu tengah berbincang hangat di ruang keluarga, Achel senang jika keluarga nya sedang kumpul seperti ini. Hanya ada Ayah, Bunda dan dirinya itu sudah lebih dari cukup, walau tanpa kehadiran Abang nya-dikarenakan abangnya kuliah diluar kota. Bahkan untuk kumpul seperti ini saja jarang mereka lakukan karena kedua orang tuanya sangat sibuk bekerja. Achel menyesap teh hangat yang dibuat oleh Bunda nya, tadi setelah adegan 'berpelukan' kepada sang ayah, Achel langsung bergegas masuk keruangan favorit nya yaitu kamar nya sendiri. Ia segera membersihkan tubuhnya dan turun kembali kebawah untuk berbincang dengan kedua orang tuanya.
"Yah, Chel, misalnya 'Bunda buka bisnis kecil-kecilan disini boleh nggak?" tanya Audy-Bunda Achel.
Achel terdiam begitupun Aris-ayahnya, mereka bergulat dengan pikiran masing-masing. Disatu sisi Achel setuju, tapi di sisi lain ia juga tidak setuju karena alasan tertentu.
"Nggak! 'Kalo Bunda kecapean, gimana?" tanya Achel khawatir
Audy mengulum senyum manisnya, "Nggak dong, sayang. Kan nanti 'Bunda bisa bayar orang buat bantu Bunda, kamu juga boleh bantu Bunda."
Aris berdekhem, menggeser posisinya lalu menatap istri serta anak gadisnya. Dahinya berkerut, menampakan keriput didahinya.
"Ayah nggak setuju." kata-kata itu meluncur dengan mulus.
Achel menatap Ayahnya itu, Audy mendesah kecewa. Aris memasang wajah datar nya tidak perduli dengan balasan Achel atau Audy, dia tetap kuekueh bahwa dikeluarga nya yang boleh bekerja hanya dirinya. Audy hanya boleh mengurus keluarga nya, begitukan tugas seorang istri?
"Kenapa, sih, Yah?!" tanya Audy kesal
Aris tidak menjawab begitupun Achel, mereka sama-sama diam padangan mereka teralih kepada televisi yang menayangkan film horor.
"Jawab, Yah! Kan 'Bunda cuma mau bikin bisnis kecil-kecilan gitu, bosen tau dirumah nggak ngapa-ngapain! Bunda juga udah berhenti dari kantor kan."
"Bunda tuh kalo dibilangin sama suami nurut aja, sih. Kan Ayah kayak gini biar Bunda nggak kecapean," balas Aris
Audy mencibikkan bibirnya, "Ayah mah gitu! Dukung 'Bunda kek!"
Aris menggeleng dua kali, tersenyum lalu memeluk istrinya sebentar setelah itu dia melangkah menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar mereka untuk istirahat.
"Malam ini Ayah nggak dapet jatah!" teriak Audy dari lantai bawah
Achel terkekeh kecil melihat kelakuan orang tuanya, baginya momen seperti ini sangat berharga. Kebersamaan adalah hal yang jarang dilakukan dalam keluarga nya.
"Chel, nanti kamu kalau pilih suami jangan kayak Ayah kamu. Keinginan istri nggak pernah di dukung, nyebelin!"
"Bunda apaan, sih! Achel masih sekolah. Udah mikirin suami aja," Achel merasa kesal karena penuturan Bunda nya
"Kan Bunda cuma bilangin kamu. Udah ah! Bunda kesel sama Ayah kamu."
Achel mencibir, kini hanya dirinya yang tinggal. Kedua orang tuanya sudah masuk kedalam kamar mereka, ia melirik jam dinding berwarna hitam. Sudah jam sebelas malam, menurutnya esok adalah hari yang paling menyebalkan karena dimata pelajaran nya terdapat guru yang teramat galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verletzt
Teen Fiction"Lo dan gue nggak akan pernah menjadi 'kita." Tentang bagaimana rasanya menyembunyikan perasaan terhadap orang yang dicinta.