Tak adil rasanya, ketika aku mencintaimu dengan cepat tapi melupakanmu dengan sangat lambat.
Tak adil rasanya, ketika aku mengharapkanmu dengan sangat tapi kau mengharapkannya lebih berat.
Tak adil rasanya, ketika kupenuhi semua janjiku sedang kau tak pernah ingat yang mana janjimu.
Dan aku hanya bisa menatap betapa bahagianya kau dengan dia, bukan dengan aku.
Dan aku hanya bisa terdiam menyadari usahaku tak pernah kau sadari, cintaku tak pernah kau anggap ada.
Dan aku hanya bisa menerima ketika kau datang lagi kepadaku setelah dia pergi membiarkanmu sendiri.
Menyambutmu lagi, seperti yang kau harapkan.
Mencintaimu lagi, seperti yang biasa aku lakukan.
Tapi entah dengan kau.Tak adil rasanya.
Tak adil, sungguh.
YOU ARE READING
Po(rdinary)etry
PoetryHanya sekumpulan kecil dari puisi dan sajak dan mungkin beberapa penggalan cerita yang terlintas di benakku. Mungkin bisa mewakilkan perasaanku dan perasaanmu, yang membaca tulisan-tulisan kecil ini. Belong to everyone who gave me the inspiratio...