Aku benci sendirian,
saat orang di sekitarku mulai meninggalkanku karena selera musikku yang berbeda.
Aku pecinta kata-kata, pecinta sajak dan puisi, begitu pula dengan lirik-lirik lagu mendalam.
Tapi mereka lebih suka EDM, lalu mengatakan kalau aku aneh, lalu meninggalkanku.
dan tinggallah aku sendiri.
Aku benci sendirian,
ketika orang di sekitarku mulai meninggalkanku karena kesibukan masing-masing.
Ada yang sibuk karena tugas kuliah,
sibuk dengan keluarga,
dan aku sibuk mengurusi diriku yang selalu sendirian.
Aku benci sendirian,
di saat aku bicara tapi tak ada yang menghiraukan.
Saat mereka bahkan tak menaruh pandangan kepadaku sama sekali.
Saat aku benar-benar merasa sendiri.
Aku benci.
Aku benci sendirian,
saat orang yang aku cinta bahkan tak menaruh rasa apa-apa padaku,
menganggapku seperti permainan,
yang bisa dibuang kemana saja dibiarkan sendiri.
Aku benci sendirian,
walau aku tahu diriku sendiri lah yang menjadi penyebab kesendirianku,
dan berusaha tak membenci diriku sendiri.
Jangan, teriakku.
Jangan benci diri sendiri.
Meski aku seorang diri.
YOU ARE READING
Po(rdinary)etry
PoesíaHanya sekumpulan kecil dari puisi dan sajak dan mungkin beberapa penggalan cerita yang terlintas di benakku. Mungkin bisa mewakilkan perasaanku dan perasaanmu, yang membaca tulisan-tulisan kecil ini. Belong to everyone who gave me the inspiratio...
