Ketika akhirnya kusadari,
bahwa cinta pertama tak berarti cinta terakhir.
Saat itu aku mengerti,
sudah tak ada lagi alasanku untuk tetap di sini.
Ketika akhirnya kumengerti,
segala penantian lamaku tak pernah kau hargai.
Segala luka yang terjadi,
tak pernah sekalipun kau tengok dan coba peduli.
Aku sadar,
meski sudah cukup terlambat,
tapi tetap kuputuskan untuk pergi.
Ketika akhirnya kusadari,
bahwa cinta pertama tak selamanya bertahan di hati,
saat itu aku mencoba pergi,
karena tak ada alasan untuk terus menunggumu di sini.
Kau,
Cinta pertamaku,
yang kutemukan di ujung pintu kelas 6 tahun lalu,
akan terus menjadi kau,
Cinta pertamaku,
selalu menjadi seperti itu,
tak berubah,
tak pernah terganti maupun diganti.
Namun kau,
Cinta pertamaku,
tak akan menjadi penghalangku lagi,
untuk menemukan seseorang yang lebih pantas kutemui.
Karena setidaknya,
memang sudah tak ada alasan lagi untuk terus menunggumu.
Aku harus tetap melangkah,
menapaki setiap jalan hidup yang harus kulalui tanpamu.
YOU ARE READING
Po(rdinary)etry
PoetryHanya sekumpulan kecil dari puisi dan sajak dan mungkin beberapa penggalan cerita yang terlintas di benakku. Mungkin bisa mewakilkan perasaanku dan perasaanmu, yang membaca tulisan-tulisan kecil ini. Belong to everyone who gave me the inspiratio...
