BAGIAN SATU
Sendiri bukan berarti sepi, tapi yang kesepian sudah berarti sendirian.
***
SEPI adalah kata-kata yang cocok untuk menggambarkan suasana tempat ini, Raya yang sejak tadi fokus membaca novelnya berhenti sejenak, untuk mengganti musik yang berputar indah di telinganya.
Seketika ia melihat ke sekeliling, sangat sepi, orang-orang yang ada disekolah ini lebih memilih pergi ke kantin untuk menghilangkan rasa lapar dibanding diam mematung membaca novel, tapi, bagi Raya ini adalah suatu berkah ia bisa bebas membaca novel favorite nya tanpa ada satu orang pun yang mengganggunya.
Saat ia akan mulai membuka lipatan di novelnya, tiba-tiba ponselnya berdering, menandakan ada pesan masuk.
Setelah membaca isi pesan dari Gea sahabatnya, ia menutup kembali novelnya, dan membersihkan sedikit roknya yang terkena debu, dan berjalan santai menuju kelas, sesekali ia tersenyum pada orang yang mengenal nya.
"Ada apa sih Ge?"tanya Raya tiba-tiba setelah duduk tepat disamping Gea.
"Gue mau minta tolong, boleh ga?"Gea bertanya sambil tersenyum memohon.
Raya tersenyum lalu menjawab pertanyaan Gea."Ah lo kaya ke siapa aja, ya boleh lah, emang mau minta tolong apa?"
"Hehehe, gini Ay lo tau kan sepupu gue si Arsyaf, adenya kan cewe ultah tuh, terus dia minta tolong ke gue buat nganterin dia beli kado, berhubung gue sekarang ada janji sama Rio, gue jadi ga bisa anter, lo mau kan gantiin gue, gue gabisa kalo harus nolak permintaannya, kasian kan."Gea menjelaskan detail permasalahannya.
"Hm gimana ya"Raya tampak menimbang-nimbang.
"Plis ya, mau ya Raya cantik"Gea merayu Raya dengan senyum memelas.
Raya tidak tega jika harus menolak permintaan sahabatnya."Yaudah deh iya, tapi gue ga punya kontak dia"kata Raya kebingungan.
"Ah itu mah tenang aja, gue udah kasih idline lo ke dia, jadi nanti dia yang ngabarin lo duluan."kata Gea.
"Ohiya omong-omong lo abis dari mana? Ngapain?"Gea bertanya lagi.
"Dari Taman, baca buku."
"Sendiri?"Gea menaikkan sebelah alisnya.
Raya balas menaikkan alis."Iya, emang sama siapa lagi?"
"Yaampun Ay lo kesepian banget sih, pake sendirian gitu."Gea tak habis fikir dengan sahabatnya ini, ia sangat suka menyendiri, padahal Gea pikir keramaian itu menyenangkan.
"Bukan gitu Ge, gue lagi pengen tenang aja baca buku gitu, lagian sendiri bukan berarti sepi, tapi yang kesepian sudah berarti sendiri."
"Aduh mulai deh Raya Teguh nya, iya deh iya Ayang beb"Gea cengengesan.
"Najis banget Ge"Raya bergidik ngeri.
"Hahaha"
***
Bel pulang akan berbunyi sekitar 15 menit lagi, Raya sedang menyelesaikan sisa tugasnya, sambil sesekali meminum green tea miliknya, hari ini guru sejarah tidak hadir karena ada keperluan mendadak, tapi tugasnya tetap menanti di depan mata.
Raya membuka lookscreen ponselnya dan memakai earphone di telinganya, lalu mulai memilih musik favorite nya, baru saja ia akan mematikan layar ponselnya, tiba-tiba ada satu notifikasi dari aplikasi line miliknya.
Arsyaf R.B
Add Block ReportGue harus tunggu di mana?
Itu adalah satu pesan dari Arsyaf sepupu Gea, Raya baru ingat kalau hari ini ia harus menemani Arsyaf membeli kado ulang tahun untuk adiknya, dengan cepat Raya membalas pesan tersebut.
Lo pake apa?
Seragam, sama jaket jeans
Maksudnya, kendaraan lo?
Oh. Mobil, knp?
Tunggu diparkiran aja,
parkirnya belah mn?Di paling pojok
Yaudah, nnti gue kesitu
Oke, gue tunggu.
Setelah melihat balasan terakhir dari Arsyaf ia mematikan layar ponselnya dan mengerjakan satu soal lagi tugas sejarah, tak lama Raya selesai menyelesaikan tugasnya, bel pulang berbunyi, membuat semua yang ada di kelas bersiap-siap untuk pulang.
"Ay gue duluan ya."ucap Gea seraya meninggalkan Raya yang masih merapikan alat tulisnya.
"Iya, hati-hati ya"
"Lo juga"
"Oke"
***
Raya berjalan santai ke parkiran, dan mencari letak keberadaan Arsyaf, seketika ia melihat siluet laki-laki memakai jaket jeans sedang berbincang dengan seseorang, ia berjalan menghampiri laki-laki itu yang ia yakini adalah Arsyaf.
"Hai"sapa Raya pada kedua laki-laki itu yang tak lain adalah Arsyaf dan Gino teman satu kelasnya yang sama-sama pemain basket Sma Pelita.
"Eh ada Raya, ada apa?"tanya Gino sambil tersenyum ramah.
"Dia mau anter gue"jawab Arsyaf terlebih dahulu.
"Oh gitu, yaudah gue duluan ya"ucap Gino pada Raya dan Arsyaf, dan mulai melenggang pergi dari parkiran.
"Mau berangkat sekarang?"tanya Raya tiba-tiba.
"Ayo."
***
Vote dan comenntnya ya, makasih.
Ditulis oleh
Alfina Restianti, penulis amatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEAUTIFUL ANGEL
Teen FictionKesalahan ini cuma terjadi satu kali, dan tidak akan ada yang kedua kali, tiga kali, ataupun seterusnya. Karena mencintaimu adalah sebuah pilihan. ©Hak cipta by Alfina Restianti.