Bagian Dua : Arsyaf

3 0 0
                                    

BAGIAN DUA

kalo gue bilang suka sama lo, apa lo mau sama gue yang masih banyak kekurangan?

***

SEKARANG Raya dan Arsyaf sedang berada di mall dekat kota, mereka melihat sekeliling untuk mencari toko mainan anak perempuan yang cocok untuk dijadikan kado ulang tahun.

Mereka memilih memasuki toko dengan tulisan Surprice di plangnya, dan dengan telaten Raya memilih mainan-mainan lucu yang cocok untuk adik Arsyaf yang ia ketahui berulang tahun ke 5 tahun.

"Kayanya boneka Doraemon ini lucu deh"Raya memberikan boneka kucing dengan wajah yang sedang tersenyum.

"Iya deh kayanya lucu, kalo lo suka ga?"tanya Arsyaf sambil memandang wajah Raya intens.

Merasa diperhatikan, Raya membuang muka berusaha tidak memperhatikan Arsyaf balik."Suka, gue suka banget sama doraemon"ucap Raya antusias, walau matanya tidak memandang Arsyaf.

"Yaudah ini buat lo"

"Maksudnya?"Raya refleks menatap Arsyaf.

Lucu kalo lagi kaget gitu.

"Iya boneka ini buat lo, tanda terima kasih gue karena lo mau anterin gue cari kado buat adik gue"ucap Arsyaf sambil tersenyum.
"Eh gausah kali, lagian itu buat adik lo"Raya menolak dengan halus.

"Gapapa, itu ada satu lagi, biar samaan juga kaya adik gue."kata Arsyaf sambil menunjuk satu lagi boneka yang ada di lemari khusus boneka.

"Gapapa gausah, jadi ngerepotin gitu."

"Lo gamau nerima tanda terima kasih dari gue?"Arsyaf terlihat sangat kecewa.

"Bukan gitu, tapi kan gue ga enak sama lo."

"Santai aja kali, gue mohon terima ya."

"Yaudah deh, makasih ya."

"Kalo gue bilang suka sama lo, apa lo mau sama gue yang masih banyak kekurangan?"Arsyaf berkata sambil tiba-tiba menggenggam tangan Raya.

"Hah apa? Maksud lo apa?"tanya Raya bingung melihat tingkah Arsyaf.

"Gue suka sama lo, dari pertama kali gue masuk sekolah di Sma pelita"ucap Arsyaf lembut.

"Ko bisa gitu?"tanya Raya polos

"Lucu"

Perkataan Arsyaf barusan membuat pipi Raya merona, dan seketika jantungnya berdegup sangat kencang, kapten basket di sekolah gue, suka sama gue? Padahal masih banyak cewek cantik pikir Raya.

"Besok gue bakal jelasin detailnya, waktu istirahat lo harus temuin gue di Taman belakang sekolah"kata Arsyaf sambil mulai melepaskan genggaman tangannya di tangan Raya.

"Tapi..."Raya hendak menjawab tapi, Arsyaf memotongnya,"Gaada tapi-tapi an, yaudah mending sekarang kita ke kasir buat bayar bonekanya"Arsyaf menarik tangan Raya tanpa memberi ruang untuk Raya melepaskan genggaman tangannya.

***

Sekarang mereka berdua sudah berada di depan pintu gerbang rumah Raya, Raya meminta satpam dirumahnya untuk membuka kan pintu gerbang rumahnya.

"Makasih ya mang Asep"ucap Raya pada satpam dirumahnya.

"Iya neng"balas satpam itu sambil tersenyum ramah.

Arsyaf menjalankan mobilnya memasuki halaman rumah Raya, dan ia pun turun, lalu membuka kan pintu mobil untuk Raya.

"Makasih"kata Raya sambil tersenyum.

Arsyaf hanya mengangguk dan membalasnya dengan senyuman, mereka berdua masuk ke dalam rumah Raya dengan Raya yang menggendong boneka Doraemon besar yang di beri oleh Arsyaf.

Arsyaf duduk di sofa Raya, sambil menunggu Raya mengganti pakaian ia melihat bingkai-bingkai yang terpajang indah di dinding, ada seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki yang umurnya selisih sekitar dua tahun, yang ia yakini itu adalah kakak Raya.

Ada juga foto-foto keluarga yang terlihat sangat bahagia, ia tersenyum, dan menyentuh satu persatu yang ada difoto itu, sampai tiba-tiba ada yang menyentuh pundaknya pelan.

"Itu kakak gue, dia udah meninggal, dan itu ayah gue dia juga udah meninggal, dia tertekan waktu tahu kalo kakak gue meninggal, karena dia anak kesayangannya jadi ayah gue sakit-sakitan dan meninggal sebulan setelah kepergian kakak gue"tiba-tiba ia menitikkan air mata, ada nada sangat tertekan dari ucapan Raya tadi, ia sangat sedih mengingat kepergian dua laki-laki yang amat sangat ia sayangi itu.

Arsyaf refleks memeluk Raya erat, membuat Raya bebas menghirup aroma khas milik Arsyaf, laki-laki baru yang mampu membuatnya merasa sangat bahagia, dan beruntung di pertemukan dengan laki-laki sebaik Arsyaf.

"Itu mungkin emang berat, tapi lo harus ikhlas, ini udah takdir, semua udah berjalan sesuai dengan alur yang ada, make a sad past into your strength in the present and the future."Arsyaf mulai melepaskan pelukannya dan mengusap sisa air mata milik Raya.

***

Jangan lupa vote dan comment ya, makasih.

Salam,
Alfina Restianti.

MY BEAUTIFUL ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang