44 ⇨ Hujan☔

6.2K 244 2
                                    

Kamu pergi tanpa pamit, membuat perasaan kacau. Dan kamu kembali tanpa rasa bersalah, membuat perasaan semakin kacau.

Dan kamu sang penjahat hati, menyakiti tanpa rasa kasihan. Meminta maaf dengan gampang seolah itu hanya masalah sepele.

-Zah

~~

Hujan.. Dia rela jatuh berkali-kali merasakan sakit , namun tetap kembali. Tidak seperti pelangi yang indah, namun hanya sesaat.

~~

Nyatanya, hujan lebih baik dari pada kamu.
Dia datang dan pergi dengan memberi tanda, tidak sepertimu yang melakukan semuanya dengan tiba-tiba.

~~

Ketika ada hujan badai datang, pasti ada pelangi diselanya. Walaupun itu hanya sesaat. Sama halnya dengan hariku yang mendatangkan kehadiran mu dan itu hanya sesaat.

~~

Haruskah aku menjatuhkan hati lagi?

~~

Ketika diingat, tepat hari ini ditahun yang telah terlewat, kita pernah bahagia bersama.

~~

Kesal tapi rindu.

~~

Ntah apa itu namanya, tapi rasanya sakit.

~~

Aku sudah meyerah. Jangan kau permainkan lagi.

~~

Aku sudah patah, jangan kau injak lagi sampai aku berubah menjadi serbuk yang halus dan tertiup angin.

👣👣👣

Zahra hari ini tepat dijam 9 sudah sampai dikampus, ia ada mata kuliah dijam 10.jagajaga saja takut ia terlambat, tetapi Zahra malah 1 jam lebih cepat. Zahra membawa mobil sendiri, semenjak kejadian bersama Angga, ia memutuskan tidk lagi pulang dan pergi bersama Angga.

Saat Zahra sedang berbincang mengenai projectnya bersama Thesa juga Arshy, tiba-tiba datang Angga bersama Fathan juga Bintang.

"Morning Ara" ucap Angga sembari menyimpan tasnya diatas meja lalu duduk dihadapan Zahra, karena Thesa duduk disebelah kiri Zahra, dan Arshy duduk disebelah kanan Zahra. Karena meja kantin yang tersedia berbentuk persegi dan hanya untuk 4 orang saja. Membuat Fathan dan Bintang yang tidak kebagian duduk langsung mengambil kursi dari meja kantin dan duduk bergabung dimeja Zahra.

Zahra risih? Tentu saja, malah Zahra sekarang mengambil alih laptopnya yang tadi dimainkan oleh Thesa, Thesa hanya diam. Dan siapa lagi kalau bukan Angga yang membuat mood Zahra hancur?

"Gue dicuekin" ucap Angga sembari membuang pandangan kesegala arah

"Kacang ya bos" ucap Fathan

"Lo jualan kacang Than?" tanya Bintang polos yang langsung mendapatkan jitakan hebat dari Fathan dikepalanya

"Huuuaaaanjjjrriiiiit. Sakit bego" rintih Bintang sembari memegang kepalanya

"Kalian kalo mau berisik jangan disini deh. Kita lagi ga mau diganggu" ucap Arshy yang peka akan suasana mood Zahra

"Iya nih. Pergi aja deh sana kemeja lain, ga usah disini. Pengganggu" timpal Thesa

"Disini tuh kaya ada magnet yang narik gue buat kesini. Eh taunya magnetnya Ara" goda Angga yang hanya mendapatkan tatapan tajam dari Thesa dan Arshy. Zahra? Hanya fokus pada laptopnya

ZahRaihan [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang