3

23.6K 2.1K 15
                                    

Aku memulai hari yang berbeda karena aku akan bekerja sebagai asisten rumah tangga dirumah yang besar ini, tapi tenang karena bagianku hanya di dapur. Aku bertugas untuk memasak dan membersihkan peralatan makan dan peralatan dapur, seperti yang aku lakukan sekarang memasak untuk majikan ku.

Gloria masuk ke dapur untuk memeriksa pekerjaanku, aku sudah menata semua makanan dengan cantik.
Gloria mencicipi setiap masakan buatanku, "Baiklah... Aku bawa keruang makan!".

Satu jam aku membersihkan dapur sehingga lebih bersih, dan nafasku terhenti saat pria itu masuk ke dapur.
"Claire...?!".

Oh, shit!
Kenapa dari sekian banyak rumah, harus rumah dia?!.
"Mr.Alex!" Gumamku.

Tanpa ekspresi dia menyuruhku untuk keruang kerjanya, "Ikut aku!".

Aku hanya bekerja disini, jangan pikir aku penguntit, aku butuh uang untuk kehidupanku dan Gloria bilang gaji disini cukup untuk membiayai hidupku dalam sebulan.

Aku duduk di kursi ruang kerja miliknya, dia duduk diujung meja kerjanya dengan tangan terlipat di dada dan mata biru yang menatapku tajam.
"Jelaskan kenapa kau bisa ada dirumahku?!".

Aku merunduk berdiri dihadapannya, tapi kenapa aku merunduk aku kan tidak mencuri atau melakukan hal yang salah.
Aku menatap mata birunya, "Saya bekerja sebagai asisten rumah tangga yang baru".

Mr. Alex berdecak kesal, "Pembantu?... Mahasiswaku menjadi pembantu dirumahku, apa itu akal-akalan mu?".

Aku mengernyit, akal-akalan apa yang dia maksud?, Ah... Jangan-jangan dia berpikir...
"Maaf, saya tidak tahu kalau ini rumah anda dan saya memang murni bekerja untuk...!" Belum sempat aku melanjutkan kata-kata ku.

"Gloria!" Teriak Mr. Alex mengagetkan aku.

Betapa arogannya dia memanggil orang yang lebih tua dengan berteriak, pria ini tidak punya sopan santun sama sekali.

Wanita tua itu tergopoh-gopoh masuk, menatapku sekilas kemudian menatap majikannya. "Tuan".

"Berikan gaji terakhirnya, aku ingin dia dipecat sekarang juga?!".

Ucapan Mr. Alex bagai petir disiang bolong. Ini hari kedua aku bekerja dan... Aku di pecat?!.
"Tunggu!, Apa saya melakukan kesalahan?" Protesku.

Mr. Alex menatapku dengan tatapan membunuh, tapi aku tidak takut demi mencari kebenaran. "Ya, kau melakukan kesalahan Claire!".

"Kalau begitu tolong jelaskan, bukan kah kemarin anda setuju saya bekerja disini!".

"Ya... Itu sebelum aku tahu bahwa mahasiswa ku, bekerja dirumahku!".

Aku semakin tidak mengerti, memang apa salahnya aku bekerja dirumahya?!.
"Lantas, apa masalahnya?".

Mr. Alex mendekatiku, oh tuhan dewa yunani mendekatiku.
"Kau ingin menyebarkan gossip tentang masalah pribadiku?, Atau kau ingin mendekatiku?!" Bisik Mr. Alex ditelingaku, jarak yang begitu dekat hingga jantungku berdetak kencang.

What?!.
Oke aku tarik kekaguman ku untuk otak pintar nya, ternyata dosen ku ini tidak cukup cerdas menilai sesuatu.
Aku mendorong tubuhnya, "Maaf, tapi aku disini murni untuk bekerja dan aku benar-benar tidak tahu ini rumah anda".

Aku mundur menjauhinya, menoleh kearah Gloria yang diam membeku, dia terlihat sangat bingung di tengah situasi ini.
"Tidak usah menggajiku, aku akan keluar dari sini sekarang!".

Setelah melempar tatapan maut dan terluka karena tuduhan tidak masuk akalnya, aku menghentakkan kaki untuk keluar dari rumah megah milik dosen arogan itu.

Dia pikir dia siapa?.
Mentang-mentang wajahnya tampan, otaknya pintar, kaya... Jadi dia bisa bersikap kasar seperti ini padaku.
Aku mengambil tas di dapur, keluar dari ruangan dan membanting pintu dengan kasar.

Dari lantai dua Mr. Alex menatapku, aku bisa melihat bayangan nya dari sudut mataku. Mungkin dia sekarang telah tersenyum puas dan senang.

Hello Mr. Arogant (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang