1. Pria Dingin

2.2K 194 12
                                    

Studio itu tampak temaram dengan
hanya sebuah lampu yang menyala. Karena memang hanya ada seorang di sana yang masih berkutat dengan kertas-kertas penuh coretan.

Sekarang hampir jam 12 malam.

"Ahh..kepalaku pusing," Hoseok mengacak kasar rambutnya.

Menulis dan menghafal rap seharian membuat otaknya berputar-putar.
Sampai seseorang datang dan duduk di sampingnya.

"Kau butuh bantuan?" orang itu membenarkan posisi duduknya.

Hoseok terkejut,
ia baru sadar kalau Yoongi ada di sampingnya.
Ia hanya menatap tanpa memberi jawaban, dan itu membuat Yoongi kesal merasa diabaikan.

"Lebih baik kita pulang, ini sudah larut. Namjoon terus menelponku puluhan kali seperti orang gila! " Yoongi beranjak keluar tanpa menoleh, ia bahkan tidak mau repot membantu Hoseok merapikan kertas-kertas malang itu.

. . .

Mereka berjalan bersama.
Hening.
Tak ada pembicaraan.

Mungkin wajar, karena udara malam ini terasa sangat dingin. Hoseok pun sampai harus menggosok-gosokan kedua tangannya demi mendapat sedikit kehangatan.

"Emm.. Hyung, kau tadi mengkhawatirkanku?" Hoseok memulai percakapan.

Sebenarnya ia penasaran, kenapa hyungnya ini ada di studio sampai larut. Padahal semua member sudah pulang jam 8 malam tadi.
Apa mungkin dia menunggunya selesai dengan pekerjaannya?
Bahkan dia datang menawarkan bantuan.

"Aku ketiduran di ruang latihan."

Singkat.
Tapi jawaban itu memupuskan harapan Hoseok yang ingin diperhatikan sekali saja oleh Yoongi.

Bukan karena Yoongi cuek. Tapi karena ada sebuah perasaan terpendam di hati Hoseok yang tak pernah ia ungkapkan kepada Yoongi sebelumnya.

Hoseok menyukai Yoongi.
Si pria dingin Bangtan.

. . .

#Dorm

Hoseok langsung tertidur pulas saat tubuhnya bertemu ranjang di kamarnya.
Disana ada Jimin dan Taehyung yang telah terlelap dua jam lalu.

Yoongi lewat di depan kamarnya yang ternyata pintunya sedikit terbuka, tak sengaja melihat Hoseok tertidur begitu saja.

"Dasar bocah ini,"

Yoongi membetulkan selimut Hoseok dengan hati-hati agar tak membangunkannya. Lalu keluar dan menutup pintu kamar.

. . .

#Paginya

"Ya! Taehyung-ah, jangan main bola di dapur!" suara Seokjin menggema.

Yang diperingatkan hanya tertawa jahil dan terus memainkan bola hadiah dari fans,  sebelum akhirnya Hoseok menoyor kepalanya pelan.

"Dengarkan perkataan Hyungmu, bocah nakal! "

"Hyung cepetan mandinya! Aku bisa telat nih!" ini suara Jungkook.

Seokjin sibuk menatap Namjoon yang seolah tak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Dia dengan mata mengantuknya dengan santai duduk sambil meminum susu pisang.

"Hoseok, bisa bantu aku?" ujar Seokjin kemudian, ia tak mau berharap pada Namjoon.

"Iya apa?" Hosok pikir Seokjin butuh bantuan di dapur.

"Tolong bangunkan Yoongi, ya"

Hoseok terdiam, sedetik kemudian dia berlalu dari dapur sambil tersenyum lebar.
Seokjin yang melihat itu hanya bisa berdoa, semoga Hoseok tidak melakukan hal aneh pada Yoongi.

"Jimin, bantu aku menata sarapan di meja,"
Jimin hanya mengangguk. Ia baru saja selesai mandi. Juga selesai dipukuli Jungkook karena terlalu lama di kamar mandi.

. . .

Hoseok mengamati wajah damai Yoongi saat tidur.
Manis.
Tapi itu tak berlangsung lama, karena ia harus membangunkan sang raja tidur ini.
Ia tersenyun.

"Yoongi hyung, ayo bangun,"

Hoseok menarik selimutnya, tapi Yoongi tak bergeming.
Lalu ia menarik bantal di bawah kepalanya.
Tetap sama saja.
Hoseok mendekatkan wajahnya pada Yoongi.

"Tuan Yoongi, banguuuu,, waa!!"

Hoseok yang semula berbisik di telinga Yoongi kaget karena Yoongi tiba-tiba menariknya hingga ia jatuh menimpa tubuh kurus Yoongi.

"Ma, maaf, hyung,"

Yoongi mau tak mau menerima badan Hoseok.
Ia terbangun.

"Seokjin hyung... "
Hoseok terdiam saat tiba-tiba Yoongi memotong ucaannya.
"Iya aku tau, "

. . .

Setelah kejadian itu, Yoongi sama sekali tidak mengajaknya bicara.
Jangankan bicara, bertatap muka saja tidak terjadi di antara mereka.
Hoseok merasa bersalah. Di dalam hatinya terasa sesak sampai ia bingung harus berekspresi seperti apa.

"Hyung, temani aku main game," Kim Taehyung tampak sedang memohon karena tak ada yang mau menemaninya bermain.
Jungkook sedang belajar dan Jimin memilih mengganggu maknae belajar.

"Yang kalah harus belikan es krim!" lanjut Taehyung.

Hoseok tertawa sambil memukul bahu Taehyung gemas.
Bagaimana bisa ia memberi tantangan padahal ia sendiri yang mengajaknya bermain.

Yoongi yang berada tak jauh dari mereka berdua menyandarkan tubuhnya berharap rasa kantuk akan segera datang.
Ia memang raja tidur, tapi entah kenapa malam ini tidak seperti biasanya.

"Tumben belum tidur?"
Seokjin datang membawa cemilan dan menawarkannya pada Yoongi.
Tapi yang ditawari malah terpaku pada dua orang yang sedang bermain game.
Merasa tau apa yang dipikirkan Yoongi, Seokjin pun bertindak.

"Hey, kecilkan suara kalian, atau aku akan rebus stik game itu untuk sarapan besok pagi!"

Kedua makhluk yang daritadi cekikikan itu menutup mulut mereka, tapi pipi mereka menggembung karena menahan tawa.

Baguslah Seokjin bisa menghentikan dua perusuh itu, kalau tidak? Mungkin para tetangga mereka akan datang ke dorm mereka dengan membawa pemukul bisbol.

. . .

Hoseok terbangun dari tidurnya.
Ini masih dinihari.
Ia menggaruk rambutnya dan melihat Jimin tertidur pulas di hadapannya.
Lalu pergi ke dapur mencari air minum untuk menyegarkan tenggorokan keringnya.

Semua ruangan tampak gelap, kecuali dapur.
Ada seseorang yang menyalakan lampu di sana.

"Ah, Yoongi-hyung,"

Hoseok berusaha menyapa, tapi malah berakhir canggung di antara keduanya.

Hening terasa.
Sepertinya Yoongi juga terbangun karena haus.
Karena ia menggenggam gelas kosong.

"Aku selesai,"
Yoongi meletakkan gelasnya di meja.
Dengan wajah dinginnya, ia beranjak dari dapur.
Namun Hoseok menahan tangannya.

"Hyung, maafkan aku,"
Yoongi berbalik dan menatap Hoseok yang sedikit menunduk.
Lebih tepatnya menghindari mata Yoongi.

"Jangan bicara aneh-aneh," ucapnya kemudian.

Tapi Hoseok tetap tak mau menatap Yoongi. Ia melepas tangannya membiarkan Yoongi pergi.

"Kalau sudah selesai cepatlah tidur," lanjut Yoongi lalu berbalik menuju kamarnya dan Seokjin.

Setidaknya, ia sudah agak lega.
Yoongi masih mau bicara padanya.
Setelah melepas dahaga, ia kembali ke kamarnya.
Sebelum menuju ranjangnya, ia membenarkan selimut Jimin dan Taehyung. Agar mereka tidak menggigil.

Ini kebiasaannya.

TBC

Sy ngga jago bikin romance...
Jatuhnya awkward..

terimakasih sudah membaca...

I Need to StopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang