17. Berhenti

216 19 20
                                    

Jangan lupa KOMEN VOTE dan FOLLOW🧡
Komen sesukamu yah~

"Aku mau putus!" kalimat itu yang keluar dari bibir Nayeon. Jantung Jinyoung mendadak sakit mendengar ucapan itu.

"Loh kenapa yang?" Jinyoung ga bisa nerima permintaan putus kekasihnya yang tiba-tiba tersebut.

Nayeon mengambil gawai(hp)nya dari kantung celananya.

Dia memberi gawainya yang memperlihatkan sebuah foto kepada Jinyoung .

"HEOL!"
Jinyoung kaget. Darimana foto ini diambil? Beneran deh, ini bisa buat masalah besar kalau dispatch sampai tau.

"Sumpah ini ga kayak yg kamu bayangin" Jinyoung menggenggam tangan Nayeon. Kekasihnya cuma ngeliat ke samping, ga mau ngeliat wajah Jinyoung di depannya.

"Tolong percaya sama aku. Kamu harus dengerin aku dulu yah"

Nayeon menggeleng dan mencoba melepaskan genggaman Jinyoung.

"Aku mau putus! Mulai sekarang, kita bukan siapa-siapa lagi. Okay"
Ucap Nayeon dengan tegas.
Dia beranjak dari sofa dan membawa tasnya untuk keluar dari tempat ini.

"Nay, kamu salah paham!" jawab Jinyoung tidak kalah tegas namun tetap lembut. Dia tidak ingin membuat gadisnya itu tersakiti karenanya.

Nayeon dengan cepat berjalan keluar tanpa menjawab pernyataan Jinyoung tadi sepatah kata pun.

💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥

Keesokan harinya, Jinyoung masih rapuh setelah diputuskan sepihak oleh kekasih yang dia sangat sayangi. Seharian penuh dia tidak fokus pada pekerjaannya. Bagaimana pun dia masih memikirkan foto yang kemarin di lihat.

Coba saja kemarin dia segera melepaskan pelukan Jisoo pasti foto itu tidak akan ada dan akan lebih baik jika dia tidak menerima ajakan Jisoo kemarin.

Semuanya sudah terlambat. Kini Jinyoung akan fokus memikirkan bagaimana menjelaskannya kepada Nayeon dan harus memiliki bukti yang terpercaya.

"Mark Hyung, bisa tolong hibur aku?" Jinyoung sekarang berada di kamar Mark. Seperti biasa, jika ada masalah pasti dia akan mendatangi Mark dan meminta sarannya.

Mark sudah seperti abang kandung bagi Jinyoung.

"Kenapa? Cerita aja" jawab Mark.


"Akh Hyung! Aku sangat sedih!" Jinyoung tidur tengkurap/menelungkup.

"Ya?"

"Kemarin Nayeon mutusin hubungan kami. Aaakkkhhh. Aku mau mati aja" Jinyoung memeluk bantal yang dia tiduri. Mark masih menunggu lanjutan ucapan adiknya itu.
"Aku sayang banget sama dia tapi semua ini karena foto syalan itu"

"Maksudnya?" tanya Mark.

Jinyoung pun menceritakannya. Mark menganalisis cerita tersebut dan akhirnya dia memutuskan bahwa

"Menurut yang aku dengar, Nayeon telah salah sangka dan dia sebenarnya sayang banget sama lo"

Mark berhenti di sela percakapan. Dia bangkit mengambil secangkir susu.

"Cuma karena dia terlalu cemburu jadinya dia engga bisa nahan emosi dan akhirnya dia minta putus" ucapnya.

"Jadi menurut hyung aku harus gimana?"

"Coba lo diemin aja dia selama seminggu ini dan menjauh dari Jisoo"
Saran Mark.

"Seminggu? Kalo itu aku yang gabisa nahan buat diemin dia" Jinyoung mengubah posisi menjadi duduk di sebelah Mark.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your [Jinyoung Park]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang