3

157 38 10
                                    

Ai POV

Aku memandang punggung Raesha yang sedang berjalan di depanku, punggung yang sangat kukenal dari dulu. Raesha orang yang sangat mandiri, aku belajar banyak dari nya.

Dulu aku orang yang sangat tertutup dengan siapa pun. Sejak aku mengenal esha, aku mengerti apa itu arti berteman, bersahabat, duka maupun senang.

Meski Raesha terlihat tegar dan ceria tapi dia sosok yang rapuh, dan bisa pecah kapan saja. Aku ingin dia mendapatkan sesosok lelaki yang bisa menjadi sandaran saat dia lemah dan tak pernah menyakitinya.

Ya memang 3 bulan lagi aku akan menikah, dengan seseorang yang sudah kukenal sejak jaman masih main boneka-bonekaan. Aku yakin dia bisa menjadi imamku.

***


"Gue duluan ya Ai"

"Iya sha, hati-hati ya. doaku selalu untukmu" jawabku.

"Hahahaha ada-ada aja lu, yaudah gue jalan dulu ya calpen (calon pengantin)" raesha melajukan mobilnya sambil melambaikan tangannya.

Aku langsung masuk kerumah, dan bertemu mama yang masih duduk di ruang keluarga dengan sebuah buku majalah fashion di tangan nya.

"Udah pulang sayang?" tanyanya.

"Belum ma, masih dijalan" kataku dengan muka sok bete.

"Oh jadi pulang-pulang ngambek nih cerita nya, yaudah deh mama mulai besok ikut papa aja, dirumah pun gak ada yang sayang sama mama" kata mama dengan muka sok dramatis.

"Hehehe gak kok maa Ai bercanda, mama kok makin cantik aja sih jadi makin sayang."

"Ah masa, banyak sih sebenarnya yang bilang gitu bikin malu aja"

"iya ma iyaa"

"Oh iya bulan depan abangmu pulang, tapi gak langsung ke jakarta, dia mau ke palembang dulu katanya"

"Yang bener ma, kok tu anak tumben gak ngabarin aku sih" gerutuku.

"Males, nanti kamu banyak kali permintaan katanya, dia udah selesai di sana makanya cepat-cepat pulang, mau liat adik kesayangan nya nikah"

"Ihh kok abang sosweet banget sih, tapi tetap aja jomblo berkarat tuh orang" sahutku

"Gaboleh sumpahin abangmu gitu Ai" protes mama.

"Eh gak kok ma, oh ya kenapa dia gak langsung ke jakarta aja ma?" langsung saja ku menyela ke pembicaraan lain, kalo ngga mah bisa panjang lebar.

"Ada urusan penting katanya"

"Oh gitu ya ma"

"iya gitu, yaudah istirahat sana sayang" perintah mamaku.

"siap ma, Ai tidur dulu ya. Mama jangan asik sama tu sinetron, nanti mama-mama jadi jahat kayak tu peran" jawabku.

"Udah tidur sana jangan banyak cerita, Good night sayang"

"Good night to ma" seraya mencium pipi kanan mama.

●●●

maaf ya part ini agak pendek.
selamat membaca :)

08oktober2017


Aku RaeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang