7

116 25 1
                                    

Ada kalanya perang bisa terjadi karena satu kalimat, dan ada kalanya pula cinta tertanam karena pandangan sekilas

~

Raesha keluar dari mobil sedan BMW Adit "Saya masuk dulu ya pak, terimakasih tumpangannya"

Adit tersenyum tipis "Iya semangat ya mungkin acara akan sedikit membosankan, oh iya nanti makan siang saya jemput ya"

"Eh gausah pak, nanti saya bisa makan di deket-deket rumah sakit sini aja pak" jawab raesha dengan muka tidak enak.

"Yasudah kita makan di deket sini aja, bareng saya, kalo gitu saya duluan ya, sampai ketemu nanti"

Sambil melambai kan tangan "Iya hati-hati" jawab raesha.

Mobil adit semakin menjauh, sekarang raesha pun menuju ruangan yang akan diselenggarakan acara sosialisasi. Orang diruangan belum sepenuhnya datang.

Ku tatap layar handphone, membuka obrolan Ai yang mengucapkan selamat pagi. Semenjak aku pergi dia selalu ucapin hal seperti itu tiga kalu ssehari ya pagi, siang, dan malam. Udah kaya makan aja tiga kali sehari. Emang kalo masalah gituan Ai jagonya.

"Tes..tes... satu dua" suara persenter acara

"Assalamualaikum wr.wb."

"Wa'alaikum salam wr.wb"

"Baik semua yang sudah berkumpul di ruangan ini, puji dan syukur ucapkan kepada Tuhan yang kuasa, yang telah memberi kita sehat badan, fikiran pada hari ini. Tanpa memperjang waktu lagi langsung saja kita masuk ke acara sosialiasi dokter seluruh indonesia, mari berikan apresiasi untuk kita sendiri, agar lebih semangat"

Tepuk tangan..

"Hari ini kita kedatangan salah satu tamu istimewa yang sudah lulusan master di Inggris, yaitu bapak Amran Dikara Mahesa, untuk bapak Amran dipersilahkan"

Dikara mahesa... kok ngerasa gak asing ya? ah, mungkin perasaan aku aja.

Dan orang yang disebut namanya nya tadi langsung maju, berdiri di depan semua penghuni ruangan.

Semua sokter-dokter muda maupun tua yang ada di ruangan terpukau dengan auranya Amran.

"Ya ampun ganteng banget, gue mau dong jadi istrinya" kata salah seorang yang duduk di sampingku.

Ganteng? hmm... iya sih. Tapi menurut aku sih menarik, soalnya gayanya berbeda dari orang-orang yang berada disini. Mungkin udah kelamaan tinggal di Inggris kali ya.

Raesha duduk di barisan kursi kedua dari depan. Dia memperhatikan sekilas penampilan dan wajahnya, kayanya seumuran pak Adit deh.

Raesha  melirik kembali ke bagian wajah nya Amran. Dan seketika mata mereka bertemu, langsung saja raesha mengalihkan pandangannya ke arah lain. Agar tidak ketahuan sedang memperhatikannya.

~

Setelah beberapa jam acaranya selesai dan akan berlanjut kembali besok. Raesha langsung keluar dari ruangan, dan ketika berada di sudah melewati beberapa ruang, Raesha menyadari hpnya tertinggal di ruangan di meja tempat dia duduk tadi. Dia langsung kembali keruangan tadi, orang di ruangan itu sudah lumayan sepi.

Setelah mengambil hpnya kembali ternyata ada beberapa pesan.

0824xxxxx
Kamu dimana? masi dirumah sakit? saya sedang dalam perjalanan kesana - Adit

Aku RaeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang