9

11.4K 376 1
                                    


Setelah pertemuan Ayyara dan Roland, Roland berusaha sekali untuk bisa bertemu dengan Ayyara. Namun tak juga Ayyara ada di kantornya, sesekali Roland nekad datang ke kantor Ayyara hanya ingin menemui Ayyara, namun saat Ayyara tak pernah ada, Ayyara selalu pulang lebih awal dan ntah kemana.

Cukup mudah bagi Roland untuk menemui Ayyara di rumahnya, namun rasanya ia tak ingin menemuinya di rumah Ayyara. Roland ingin bertemu dengan lebih privasi.

Bayang-bayang Ayyara begitu mengganggu, belum lagi sikap Diana kini terasa berbeda, ntah karena Diana ada di dekatnya atau memang Diana berubah menjadi lebih manja. Roland dan Diana memang memiliki hubungan, namun keduanya menjalani ldr selama Diana berada di Australia untuk studynya.

Pagi ini Diana datang ke rumah Roland. Roland sedang menikmati sarapan paginya di dekat kolam renang. Rumah Roland sudah biasa sepi karena kedua orang tua Roland sering Berpergian dalam urusan pekerjaan.

Diana datang dengan keceriaannya.
"Pagi!" Teriak Diana. Roland melirik ke arah Diana dan tersenyum.

"Pagi juga, ada apa Diana? Kau Tumben sekali kemari pagi-pagi?" Tanya Roland heran. Diana mendekat dan bersandar di bahu Roland.

"Aku ingin kita pergi jalan-jalan" pinta Diana. Roland menarik napasnya.

"Aku harus bekerja Diana," tolak Roland. Diana kecewa karena Roland sangat tidak ada waktu untuk dirinya. Selama Diana di Australia pun, Roland sangat jarang menghubungi dirinya. ntah mengapa Diana merasa bahwa Roland tidak mencintainya dan hubungan mereka hanya status saja.

"Kau anggap aku apa Ron,? kau selalu tak ada waktu untukku" Diana merajuk.

"Diana, jangan mulai keributan!" Pinta Roland malas.

"Aku tidak memulai keributan Roland! Aku hanya meminta waktumu, kau hanya bekerja, bekerja, dan bekerja! Aku ini kekasihmu, bagaimana nanti bila kita menikah? Kurasa kau tak akan menganggapku ada!" Diana kesal dan marah pada kekasihnya.

"Diana, kau ini berkata apa? Jelas aku mengganggapmu, kau berpikiran yang tidak-tidak saja!" Ucap Roland membalas ucapan Diana.

"Hari ini memang aku ada meeting Diana, mohon mengertilah! Aku belum mencocokkan jadwalku lagi," Diana terdiam.

"Kau memang tak mencintaiku Ron," ucap Diana dengan air mata yang mulai menetes. Roland mendekati Diana, ia menyentuh bahu Diana dan kemudian memeluk Diana.

"Kau baru saja tiba, jadi aku belum mempersiapkan kedatanganmu Diana, maafkan aku" jawab Roland dengan nada sesal.

"Aku ingin kau menatapku dengan cinta Roland," ucap Diana.

"Memangnya selama ini aku tidak melakukan itu Diana? Kurasa cintaku kau rasakan? Benar kau tak merasakannya?" Tanya Roland. Diana menunduk.

"Mungkin karena jarak, kita perlu menyesuaikan kembali" ucap Diana. Roland memeluk Diana lembut.

"Maaf, tapi aku akan berusaha mencari waktu denganmu" Diana mengangguk.

Roland tak pernah tahu keinginan Diana, kali ini Diana hanya meminta waktu pada Roland untuk kebersamaannya. Diana pun mengantar Roland ke kantornya sementara Roland bekerja, Diana pergi menemui seseorang.

Ayyara tengah berada di kantornya, beberapa kali sang receptionis berkata bahwa kemarin-kemarin pemilik perusahaan DERION datang ingin menemuinya.

"Jika tuan derion datang lagi katakan padanya, aku tak ada Mila, walaupun aku ada di kantorku!" Mila sang receptionis mengangguk mengerti.

Ayyara kembali mengerjakan pekerjaannya. Ia sudah tak ingin berurusan dengan Roland, walaupun terkadang terbesit bayangan Roland di benaknya.
Ayyara lebih ingin menjaga hati dan perasaan sahabatnya dan kekasihnya, jika ia dekat atau ketahuan memiliki hubungan tersembunyi.

Abiyan mendapat sebuah pesan.
"Temui aku di cafe green, segera!"
Melihat pesan itu Abiyan segera menuju tempat. Abiyan tahu apa yang diinginkan si pengirim pesan. Sebuah keinginan yang sulit di wujudkan oleh Abiyan.
Keputusan ini harus segera Abiyan ambil, mengatakan pada Ayyara bahwa dirinya ingin memilih wanita lain, atau melanjutkan hubungannya dengan Ayyara. Abiyan sungguh dalam dilema yang besar.

ONE NIGHT STAND | OPEN PRE ORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang