persiapan

17 1 0
                                    

Akhir nya aku dan ayah sampai dibandung. Setelah sampai kami langsung mencari alamat rumah om wijaksono. Setelah beberapa lama kami mencari akhirnya kami sampai di rumah yang amat megah dan luas ini kami pun masuk kedalam. Didalam sudah ada om wijaksono senantiasa menunggu kedatangan kami.

"Selamat datang sahabatku. Sudah lama kita tidak bertemu. Apa kabarmu​ sekarang?"sapa om wijaksono.

"Benar sudah lama sekali kita tidak bertemu, kabar ku baik. Bagaimana dengan mu?"tanya balik ayah.

"Alhamdulillah kabarku baik. Dimana anakmu Saras itu?"tanya om wijaksono.

" Oh iya perkenalkan ini anak ku Saras. Nak berisalam kepada om wijaksono". Aku pun langsung mencium tangannya​ dengan rasa hormat.

"Anakmu sangatlah cantik sama seperti ibu nya"puji om wijaksono.

"Tentu saja dia sama seperti ibu nya, dia sangat mirip dengan rianti istriku"jawab ayah dengan sedikit candaan.

Mereka pun asyik ngobrol sendiri. Mungkin karena sudah lama tidak bertemu. Aku yang melihatnya hanya bisa tersenyum. Karena bosan aku meminta izin kepada ayah dan om wijaksono untuk pergi jalan-jalan sebentar.

"Yah, om aku mau permisi jalan-jalan keluar sebentar"

"Ya sudah tapi jangan lama-lama sebentar lagi calon tunanganmu akan segera datang"ucap ayah.

"Iya"jawab ku dengan rasa malas karena nanti aku harus bertemu dengan calon tunanganku.

   Aku pun melihat-lihat sekitar kompleks. Rasanya sangat melelahkan memikirkan semuanya. Memikirkan calon tunanganku, bagaimana rupanya, bagaimana sikapnya, apa benar keputusan yang kuambil ini. Akhhh semuanya membuatku pusing.

BRUGH....
Tiba-tiba tubuhku terjatuh ke aspal karena terserempet motor. Untung saja aku baik-baik saja walau agak sedikit lecet. Kemudian orang yang menabrakku berhenti dan membuka helm nya.

Ya tuhan dia sangat tampan dan juga sangat rupawan bukan hanya itu dia juga sangat keren dan cool. Apa aku sedang bertemu dengan bidadara sekarang? Apa aku sudah disurga? atau aku bermimpi?
Kemuadian ku cubit lengan ku kuat. Akh rasanya sakit ternyata aku tidak bermimpi bertemu dengan lelaki tampan ini. Seketika lamunan ku buyar karena sekarang  ia mulai mendekati ku. Sekarang aku kembali ke kenyataan bahwa dia telak menabrak ku, kuharap dia akan menolong ku dan bertanggung jawab  atas apa yang dia lakukan terhadap ku. Langkahnya semakin dekat dan jantung ku entah mengapa berdegup sangat kencang saat itu juga.

Semakin dekat
-
Semakin dekat
-
Dan

"Hei kalau jalan tuh yang bener. Lu pikir ini jalan nenek moyang lu.Seenaknya jalan ditengah jalan" bentaknya.

DHAM
Khayalan ku tentangnya pun seketika itu juga sirna karena ucapannya  dia tidak seperti yang ku harapkan. Bukannya membantuku dia malah memarahiku dan menyalahkan ku dia sangat tidak tau sopan santun.

"Eh bukannya tanggung jawab malah memarahiku, gk sadar kamu tuh yang seenaknya ugal-ugalan dijalan memang kamu pikir ini jalanan milik bapak kamu apa?"jawabku kesal tak terima dengan perlakuannya.

"Apa lu bilang gua ugal-ugalan, lu aja yg main seenaknya jalan ditengah jalan mau gw bunuh lu"tak terima dengan apa yang kukatakan.

"Kamu tuh yang salah. Bukannya menolong malah bentak-bentak dasar cowok gak bertanggung jawab banget"tuturku yang sangat kesal dengannya.

"Terserah,  gw sekarang ada urusan yang lebih penting, tapi urusan kita belum selesai" dia pun langsung melajukan motor ninja ya.
Aku pun bangkit dan berjalan dengan terpincang-pincang.

"Mimpi apa aku semalam bisa bertemu cowok seperti dia"teriakan batinku.

Aku pun kembali menuju rumah Om wijaksono. Saat itu aku menemukan motor yang tidak asing bagiku ada di depan rumah Om wijaksono. Motor ninja merah yang menabrakku tadi. Ku perhatikan dengan seksama Anda benar aku yakin sekali ini motor cowok tadi.

OMG! Benarkah ini ..kenapa dia ada di rumah ini. Apa yang dia lakukan. Bagaimana ini bagaimana jika aku bertemu dengannya lagi. Aku pun memutuskan untuk masuk dan memastikan dengan rasa takut untuk bertemu dengannya lagi.

Dan ternyata benar dia ada disini dia sedang bersama ayah dan om wijaksono. Sedang apa dia? Siapa dia sebenarnya? Aku pun melangkahkan kaki ku menuju ruang tamu yang sudah ada ayah, om wijaksono dan cowok sialan itu. Om wijaksono langsung menyapa ku.

"Eh Saras sudah kembali kenalkan ini anak om namanya Raka. Semoga kalian bisa akur ya"

"Hmm iya om" jawabku dengan senyum kepalsuan.

" Raka kenalin ini Saras "
Dia hanya cuek dan diam saja. Terlihat dari raut wajah tidak senang.

"Eh Saras kok baju mu kotor seperti itu dan tadi kamu jalan terpincang-pincang ada apa? Apa ya terjadi?" Tanya om wijaksono.

"Eh enggak om hanya saja tadi aku terpeleset karena jalannya licin tadi"
Jawab ku dengan kebohongan.

Aku melihat nya memberikan isyarat untuk tidak bicara kebenarannya. Dengan jarinya yang seolah-olah mengiris lehernya seakan ingin membunuh ku jika mengatakannya.

"Oh kamu harus hati-hati Saras. Tapi sekarang kamu baik-baik saja kan?" Tanya om wijaksono lagi.

" Iya om aku baik-baik saja" jawabku. Om wijaksono pun mempersilahkan aku duduk. Aku duduk di sebelah cowok tengil tadi. Penuh rasa kesal dan marah didalam diriku kepadanya.
Tiba-tiba ayah bicara.

" Oh ya wijaksono kita kan masih ada urusan penting yang harus di selesaikan" ajak ayah pada om sambil mengedipkan mata nya.

Aku tau itu hanya trik ayah agar aku bisa berduaan dengannya dan bisa mengenal satu sama lain. Tapi kumohon ayah jangan pergi aku tidak mau berduaan dengannya. Bisa-bisa dia membunuhku apa ayah mau anakmu mati muda.(batinku berteriak).

"Oh iya ayo kita segera pergi" jawab om wijaksono mengiyakan ajakan ayah.

Mereka berdua sudah berkomplotan untuk mendekatkan ku dengan nya. Mereka pun langsung pergi meninggalkan kami berdua.
Suasana disini sangatlah​ mencekam. Kami terdiam tak ada yang berbicara. Namun tiba-tiba ia angkat bicara.

" Kalau saja bukan gara-gara_ "omongan nya terhenti sejenakkemudian dia melanjutkan nya lagi.

"Gak akan mau gw tunangan sama lu cewek jelek !"lanjutnya sambil mengejekku.

Aku yang terima pun membalas perkataannya.

"memangnya aku mau apa dijodohin sama kamu cowok yang kejam tak berperasaan kayak kamu. Ogah!"balas ku.

"Apa lu bilangan! Mau gw bunuh lu hah" bentaknya. Aku langsung bergidik ngeri mendengarnya. Gak bosen apa bilang mau bunuh aku terus, kejam banget jadi orang.

Tak lama kemudian ayah dan om Wijaksono pun kembali. Aku pun diam kembali tak menghiraukan lelaki kejam itu dan berpura-pura seolah tak terjadi apa-apa. Ayah dan om wijaksono pun kembali membahas tentang pertunanganku yang akan dilaksanakan nanti malam.
Sungguh kah ini aku akan bertunangan dengan pria kejam sepertinya.

"Hai semuanya! Gak bosen-bosen aku sapa kalian. Ini part ke 2 yang baru aku buat semoga kalian jadi penasaran sama  cerita selanjutnya dan vote aku ya. Happy Reading guys"😀😄😄

My LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang