4. perpus

23 2 0
                                    

Hari Sabtu pun tiba, Jimin sesuai janjinya mengajak seli ke perpustakaan kota. Karena ia rasa wajib menjadi cowok gentle, Jimin yang menjemput Seli dirumahnya menggunakan mobil hitamnya.

Sepanjang perjalanan ke perpustakaan Jimin dan Seli saling bercerita tentang pengalaman masa kecil masing-masing.

"Sebentar, jadi kau anak kecil itu, wah aku tidak menyangka" ungkap jimin

"Maksudmu?"

"Maafkan aku, cowok nakal yang mengambil eskrimmu di taman tadi itu aku sel". Jelas Jimin sambil tertawa. Jimin tiba-tiba teringat masa lalunya saat Seli menceritakan kisahnya.

"Benarkah? pantas mukamu tidak asing," Seli jadi mencoba mengingat muka jimin saat bocah dulu, yang ternyata si bocah nakal pencuri eskrim Seli

Jimin tambah terbahak-bahak saat melihat ekspresi berpikir Seli yang tampak sangat polos itu. Karena ia jadi teringat persis saat Seli masih kecil dulu. Jadi dulu Jimin sering ke taman untuk bermain bola bersama teman-temannya, ia selalu melihat perempuan kecil setiap harinya duduk di kursi taman terdiam melihat air mancur di depannya. Suatu saat ia melihat anak itu memegang eskrim, pikiran bocak laki itu jahil akhirnya mengambil eskrim dari bocah perempuan itu, anehya si perempuan tampak sedih cemberut, tapi tidak berteriak atau marah, kedua bocah ini saling bertatapan untuk waktu yang lumayan lama dengan tatapan bingung bocah laki, serta bocah perempuan yang hanya menangis tanpa bersuara. Sampai akhirnya bocah laki itu yang meninggalkan duluan. Dan itu ternyata kisah kecil Seli dan Jimin.

'Rupanya dia si mungil yang selalu ku perhatikan dulu, kenapa aku tidak sadar, padahal ia sama sekali tidak berubah, bahkan sekarang semakin cantik, oh tuhan' batin jimin

"Aku minta maaf soal eskrim itu, aku akan ganti sel, sudah jangan berpikir lagi." Jimin berkata sangat lembut dan hangat.

'Aku menyuruhmu berhenti berpikir, karena mukamu sangat menggemaskan, bagaimana bisa aku fokus menyetir.' Batin jimin.

"Dasar kau si bocah nakal, ternyata park jimin yang membuat pengalaman buruk di masa kecilku, huh" Seli mencubit lengan Jimin.

"Aw, seli aku kan sudah minta maaf baby sayang cinta ku seli"

"Menjijikan jim" Seli sudah memerah.

"Tapi semyum senyum tuh, hey seli kau merah."

Jimin terus menggoda Seli hingga sampai. Otak jimin sudah sangat kotor sedaritadi melihat seli manyun-manyun karena kejahilan jimin, ia bersyukur bisa dekat dengan Seli, Karena menurutnya hanya Seli yang berhasil menarik hatinya selama ini.

Taehyung POV

Menyebalkan sekali, aku paling benci jadi cowok cemen begini, bersembunyi, memata-matai, mengikuti, mengawasi gadis dari kejauhan.

Dari pagi buta, mobilku telah terparkir di dekat rumahnya. Saat si bantet itu datang dengan mobil buluknya, aku bersegera melancarkan niat cemenku.

"Mobil itu tua atau bagaimana sih, jalannya lama banget aarrggh"

"Apa lebihnya sih anak bantet itu"

"Oh dia cowok yang waktu itu kenalan, jimin namanya oh iya. Perasaan dia kayak anak nakal gitu, kok bisa deket sama seli"

....

Jimin dan Seli sampai di perpus, mereka memilih tempat duduk yang agak terpojok, kalian pasti tau penyebabnya, Seli ingin yang sepi, kalau jimin sih seneng seneng aja dipojokkan. Ups

Seli dan jimin duduk berhadapan.

"Sel kamu masih ngantuk?" Tanya jimin yang melihat seli dalam posisi tertidur di mejanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

No Sound | Kim Taehyung SSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang