Capt.18

3K 163 6
                                    

Pagi ini Sasha bangun lebih awal tidak seperti biasanya yang selalu bangun dan bermalas-malasan sampai Devian berangkat ke kantor
Sasha sibuk menyiapkan sarapan untuk Devian
Nampak nya mood Sasha masih belum baik setelah membaca pesan masuk pada ponsel Devian tadi malam

Raut wajah Sasha tak bisa berbohong jika saat ini hatinya sedang merasakan kecewa yang sangat teramat
Namun Sasha tetap berusaha bersikap seperti biasanya saat bersama Devian

Sasha masih penasaran dengan orang yang mengirim pesan kepada Devian semalam dengan satu kata sayang yang masih terus terngiang-ngiang di dalam benak nya

"Lupain Sha" Sasha berucap untuk dirinya sendiri sambil menggelengkan kepalanya

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Devian tiba-tiba yang entah sejak kapan sudah berada di ruang makan dan melihat Sasha tengah menggeleng-gelengkan kepalanya

"Eh--hmm.. engga kok Dev" ucap Sasha terbata-bata

"Beneran gapapa?" Tanya Devian memastikan

Sasha tersenyum sebagai jawaban bahwa ia memang tidak apa-apa
Sasha pun segera mengambilkan piring, nasi serta lauk untuk Devian
Namun Devian selalu asik dengan ponselnya
Entah hal apa yang membuat Devian sebegitu fokusnya pada ponselnya

"Di makan dulu Dev" ucap Sasha

Devian pun menoleh namun dengan ponsel yang masih ada di genggaman nya dan hanya sekilas melirik kearah Sasha kemudian di lanjutkan dengan memakan makanan nya

"Sha, hari ini aku lembur, mungkin bakalan pulang malem atau bahkan mungkin bisa sampe nginep di kantor" ucap Devian dengan tangan yang menyendokkan makanan namun pandangan tetap fokus pada ponselnya

Sasha menatap Devian dengan sendu sekaligus penasaran dengan apa yang Devian lakukan pada ponselnya
Sasha menatap Devian lekat-lekat sebelum menjawab pertanyaan nya

"Tumben lembur" tanya Sasha

"Iya, kerjaan aku numpuk banget" ucap Devian

"Emang gak bisa di bawa ke rumah? Biasa nya kan kamu kalo ada kerjaan yang belum selesai pasti kamu bawa ke rumah" ucap Sasha dengan air mata yang hampir jatuh

Devian tak menjawab pertanyaan Sasha dan tak lama setelah makanan yang ada di hadapan nya habis Devian pun segera beranjak dari duduk nya dan bersiap untuk pergi ke kantor

"Aku berangkat dulu ya sayang, kamu baik-baik di rumah ya sama baby" ucap Devian dan kemudian mencium kening Sasha
"Aku sayang kamu" lanjut Devian

Tak lama Devian pun segera pergi meninggalkan ruang makan dan langsung menyambar jas beserta tas yang biasa ia pakai untuk ke kantor

Air mata Sasha kembali menetes setelah kepergian Devian
Sasha merasa adanya perubahan sikap pada Devian dan itu berhasil membuat pikiran Sasha menjadi tak tenang

Bahkan Sasha sampai berpikir jika Devian sudah mulai bosan dengan nya yang kini sudah mulai bertambah berat badan nya dan tidak seperti dahulu lagi
Air mata Sasha turun semakin deras dan dengan langkah gontai Sasha pun beranjak pergi menuju ruang keluarga untuk mengistirahatkan tubuhnya sejenak

Sasha merebahkan tubuhnya pada sofa dan mulai memejamkan matanya
Belum lama Sasha memejamkan kedua matanya tiba-tiba saja suara ketukan pintu berhasil membuatnya kembali membuka kedua bola matanya
Sasha menghembuskan nafasnya secara kasar dan kemudian beranjak untuk membukakan pintu dan melihat siapa yang sepagi ini sudah bertamu

"Maaf cari siapa ya?" Tanya Sasha saat sudah membuka pintu utama di rumah mewah nya tersebut

"Maaf Non, apa benar ini rumahnya tuan Devian?" Tanya wanita yang sudah sekitar berumur 40'n

Sasha menatap penampilan wanita yang berada di hadapan nya ini dengan seksama
"Iya, betul. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Sasha

"Perkenalkan nama saya Titi, saya di suruh oleh tuan Devian untuk membantu mengurus semua pekerjaan rumah" ucap Titi

Sasha mengangguk mengerti dan tidak ingin terlalu lama berbicara sambil berdiri karena Sasha sudah mulai merasakan pegal pada kaki nya

"Yaudah bu silahkan masuk, kita lanjutin ngobrolnya di dalem aja" ucap sasha

Sasha pun kembali masuk kedalam rumah mewahnya tersebut dan di ikuti oleh Titi

"Silahkan duduk dulu bu" ucap Sasha pada Titi

"Maaf non, jangan panggil saya ibu, saya lebih suka di panggil bibi saja" ucap bi Titi ramah

"Baiklah bi kalo begitu, panggil saya Sasha saja ya, gak usah pake embel-embel non" ucap Sasha dan kemudian tersenyum

"Waduhh..kalo itu saya gak bisa non" ucap Titi pada Sasha

"Kenapa emang nya bi? Kan biar lebih akrab aja gitu" ucap Sasha

"Non Sasha kan majikan saya, masa saya manggilnya nama non sih? Kan kedengeran nya gak sopan gitu" ucap Titi

"Tapi saya gak nyaman kalo harus di panggil non" ucap Sasha

Titi seperti tampak berpikir sejenak dengan menaruh jari telunjuk sebelah kanannya di pipinya kanan nya pula

"Gimana kalo saya panggil nya Neng Sasha aja" usul Titi

"Hmm.. boleh lah boleh" ucap Sasha dengan senyuman yang kembali mengembang
Memang perasaan Sasha saat ini mudah sekali berubah-ubah

"Mari bi, saya tunjukan kamar untuk bibi" ucap Sasha

Namun dengan cepat Titi menolak ajakan Sasha
"Maaf neng, tadi tuan Devian berpesan jangan sampai Neng Sasha kenapa-napa, jangan sampai kecapean" ucap Titi mencoba menahan Sasha yang baru saja akan beranjak dari duduknya

"Tapi aku gapapa kok bi beneran, yuk aku tunjukin seisi rumah ini" ucap Sasha dengan nada bersemangat nya

"Maaf Neng, tapi saya tidak berani melawan perintah dari Tuan Devian" ucap Titi dengan nada seperti yang menahan takutnya

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan Devian pun masih belum kembali pulang dari kantornya
Padahal biasanya Devian selalu pulang dan sampai rumah tepat pada pukul 6
Namun hari ini berbeda, bahkan Devian sama sekali tidak menghubunginya untuk sekedar memberitahu jika Devian akan telat pulang ke rumahnya

"Neng Sasha sebaiknya tidur saja, biar bibi yang tungguin Tuan Devian pulang saja" ucap Titi saat melihat Sasha yang sudah mulai mengantuk namun masih tetap setia menanti Devian di ruang keluarganya

"Gak apa-apa bi, Bibi aja yang tidur duluan gih, pasti Bibi capek abis beresin rumah segini luasnya" ucap sasha

"Tapi Neng, ini udah hampir jam 10 malam, kasian bayi yang ada di dalam kandungan nya Neng" ucap Titi memperingati Sasha yang tetap ingin menunggu kepulangan Devian

"Yasudah saya temani disini ya Neng sampai tuan Devian datang" ucap Titi

Sasha pun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban nya

Kini Sasha dan Titi sudah mulai terlelap dengan posisi nya yang masih sama-sama terduduk
Sasha duduk di atas sofa sedangkan Titi tidur di atas karpet dengan bersandar pada sofa..

***********

Nepatin janjikaaan update malam ini yeeeyyy
Happy reading guyssss :*****

Vote comment dan saran nya jangan lupaa yuups muehehhe

13-10-2017

[2] After EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang