Padahal udah kelas akhir . Tapi tugas? Pr? Malah nambah numpuk, malah tambah banyak . Apa guru ga kasian sama muridnya? Suntuk iya , males iya , bawaannya mau tidur aja.
" Sheren , Nacha .. kantin yuk. Mager abis ya Allah mana laper lagi ini." Ucapku memelas
" Yuk ah , laper juga ini." Jawab nacha
"Lu ren?" Tanyaku
" Entar ah nyusul, nanggung dikit lagi nih pr. Eh eh nitip aja dah, nitip bakso ya." Jawab sheren yang tetap mengerjakan tugasnya itu
" Iya deh iya, mangkanya buat pr dirumah bukan disekolah" jawabku sambil tertawa.
Setelah itu, kami pun menuju ke kantin . Tapi tak lupa untuk menjemput Rhizka dikelasnya . Sampai dikantin , aku melihatnya yang sedang duduk disalah satu kursi kantin. SubhanAllah, ciptaan Tuhan mana yang bisa kudustakan. Dia sangat keren walau sedang memakan model buatan Mbok .
" Ja , beliin bakso tu.. mau." Ucap Satria yang menghampiriku.
" Modal ah Sat , lu itu yang beliin gue . Itung itung pajak putus lu sama Valen , hahaha" ucapku yang sedikit menertawakannya
" Eh temen putus malah diketawain" jawabnya
" Hahaha iya iya maap ya bang sat kuuu" Ucapku sambil menepuk bahunya.
Satria Pov
Bang sat ku? Tak salah dengarkah aku? Apa dia mempunyai rasa yang sama sepertiku? Ah tapi sepertinya dia masih mencintai orang pintar itu. Namun salahkah jika aku menyukainya? Kurasa tak salah . Karena mencintai itu hak siapa saja.
Back..
"Eh jadi lupa titipan sheren tadi belum dibeliin. Temenin kesana beli bakso ya" ucapku mengajak Rhizka dan Nacha. Mereka manggut manggut saja tanda setuju . Tiba tiba fadhli lewat
" Fadhli , Faza tuh" ucap Rhizka memanggil fadhli dengan menunjukkan jarinya kearahku. Fadhli ? Lihat sekilas saja dengan tatapan datarnya.
" Apasih ika , malu maluin tau gak" sedikit kesal aku dengan kelakuannya tadi . Namun aku tak bisa marah , karena aku menyanyangi mereka.
" Santai aja kali , fadhli nya aja cuek bebek gitu wkwk " ejek Rhizka .
Aku hanya memasang tatapan'aku-ingin-menelan-mu-sekarang'.Sampai dikelas, aku memberikan titipan sheren lalu duduk dikursi ku dengan menelungkupkan kepala ke kedua tanganku. Malu , kesal , badmood bercampur menjadi satu. Kapan sih dia jadi cair? Apa ga bosen diem mulu? Apa ga tau kalo aku beneran suka sama dia. Fadhli , you make me crazy.
" Napa lu?" Tanya Satria padaku
" B aja . Lagi males doang "
" Aelah , tuan putri mana boleh males gini . Mana boleh cemberut gini . Semangat dong "
" Cape ah mau tidur" balasku tetap datar.
" Jangan lupa bangun aja hahaha" balasnya mengejek . Dikiranya aku mau apa?
'Ah satria , lu ngeselin banget sih jadi temen' , ucapku membatinTiba-tiba....
" Aja bangun. Kenapa kamu tidur dikelas? Begadang kamu ya? Hah?" Tanya bu Maysaroh
Aku sontak terkejut dan langsung bangun.
"Eh ibu, itu bu anuu...." belum sempat aku memperpanjang" Kamu tegak didepan tiang bendera . Sekarang juga!"
" iya bu" jawabku lemas.
Disatu sisi
" ibu permisi ya, mau ke Wc sebentar" ucap Satria
"iya jangan lama lama"
"oke bu"
---------
" Ehm.. Ini minum dulu . Kaga cape apa lu?" tanya satria padaku
" Eh ngapain disini?"
" Udah minum aja dulu"
" Oke. Btw makasih ya , sat. Lu temen sekelas gue yang paling baik. I lopyuuuuu satria heheh"
" iya iya minum aja dulu, lu sih udah tau ibu Maysaroh suka kekelas mendadak. Lu pake tidur lagi. Ini kan akibatnya"
" Tadi badmood , bang. Mana ngantuk lagi jadi ya gua tidur aja"
" Udah sih ,gua tau lu badmood gara gara mikirin Fadhli mulu. Batu mana mungkin bisa jadi air"
" Apasih , aku ga mikirin dia kok . Ishh " benarkan batu tak bisa menjadi air? Secara logis sih iya. Tapi ini kan hatinya? Apa aku tak bisa merubah hatinya yang dingin dan beku itu? Apa yang bisa kulakukan? Bukankah selama ini aku selalu diam. Sudahlah, memikirkan itu saja sudah membuat ku semakin gila.
' Dunia itu berputar. Dan kudoakan semoga hatimu seperti dunia ini '
"Imajinasiku terlalu tinggi . Seakan kau hanya bayangan yang tak akan pernah bersatu dengan bendanya"
Salam author yang sayang kalian hehe
Tetep lanjut baca cerita abstrak ini ya huhuhu .
Jangan lupa voment
KAMU SEDANG MEMBACA
FLASHBACK
Teen FictionPernah dengar bahwa cinta tak harus memiliki? Aku percaya itu. Bagiku cinta itu adalah bagaimana caramu mengikhlaskan kepergian seseorang dari hidupmu namun bukan dari hatimu. Dan inilah kisahku.