Empat puluh delapan

19 3 0
                                    

Jangan lupa di vote dong^_^ jiah!!!

Ini shortstory lucu,.....dariku untuk kamu.

PINANGAN DARI NEGERI SEBERANG

Ada seorang wanita namanya,....
Raiya Gladie Deandra Sandayu Ayumaningsih Putro Adiningrat Rajaduduk, namanya lumayan panjang!
Asal wanita ini dari batak asli, papa, atau ayahanda bernama Rajaduduk Adiningrat Ciputro. (Nama bapak kok lebih pendek dari putrinya??)

Pada suatu hari, sang ibunda yang melahirkan anak ini pun meninggal. Entah kenapa ibunya bisa meninggal, mungkin karena demam, atau suatu penyakit. Nggak perlu diperkenalkan siapa nama ibunya karena sudah pergi selamanya.... (Sadis!)

"Jangan tinggalin saya dan bapak, buuuuu! Hu...hu...huuu..." teriak Raiya dengan sangat sedih.
"Sudahlah, nak.....nggak perlu teriak-teriak ditelinga ibumu begitu, nanti ibu nggak bisa pergi dengan tenang di alam lain!" kata sang ayahanda memberi nasehat, dia memeluk jasad istrinya yang terakhir sebelum di kubur.
Airmata mereka berdua tumpah ampe menggenangi lantai kerajaan. Semua orang segera mengambil tempayan untuk menampung airmata papa dan anak itu....

Ada seorang pelayan wanita dia mengambil sebuah mangkuk kecil, seorang pelayan pria bertanya pada pelayan wanita itu, terjadi dialok diantara mereka:

Pelayan pria :"Loh, dek....itu mangkuk buat apa?"
Pelayan wanita:" Anu, mas...buat menampung aer mata baginda raja dan adinda putri!" (bicara dengan polos dan lugu)
Pelayan pria menggaruk kepala lalu bicara

Pelayan pria:" Adoooh nggak muat, aer matanya udah masuk semua ditempayan tuh, lihat sono!!"
(Sambil menunjuk sebuah tempayan penuh berisi airmata raja dan putri)
Pelayan wanita:" yah....kalo begitu, ini buat nampung aer mata mas aja ya...."
(Sambil bicara dia berikan mangkuk kecil itu pada pelayan lelaki)
(Karena emosi, sipelayan membuang mangkuk itu, tapi malah kena baginda raja)
Adat kerajaan: Barang siapa yang melempari kepala sang raja dengan sebuah benda kecil, dia akan diminangkan dengan putri kerajaan!

Baginda raja mengeluh sakit, karena kepalanya di lempari mangkuk. Dia memungut mangkuk itu, lalu berpaling....melihat semua para pelayannya, menatap tajam kalau-kalau ada yang mencurigakan.
Sorot matanya tertuju pada seorang pelayan pria yang gugup. Dia berkeringat dingin, dan kedua kaki gemetar. Muka menunduk memandang lantai. Lalu raja itu mendekatinya, sipelayan ini tambah gugup. Semua pelayan juga sama takutnya dengan pria ini.

Baginda: " siapa namamu?"
Pelayan: " nama hamba, Keturia baginda..." dia menjawab gugup, tidak berani menatap mata baginda. Karena memang dialah yang telah melakukan hal tadi.

Baginda:" hai Keturia, kamu bukan keturunan kaum bangsawan. Tapi karena kamu berani sekali melempari saya dengan mangkuk dikepala, maka kamu akan saya nobatkan menjadi menantuku. Jadi suami dari Raiya!"
(Mendengar hal itu semua pelayan bersorak, tapi sipelayan ini pucat pasi matanya melotot mirip ikan mas koki peliharaan putri Raiya)

Pelayan:" tidak, jangan! saya tidak ingin menjadi anak mantu baginda. Sungguh sayalah yang tidak sengaja melempari baginda raja dengan mangkuk tadi, tapi mohon ampun.....kalo boleh saya memohon kabulkanlah baginda. Dan saya mau menjalani hukuman karena menolak!"
Pelayan ini berlutut memohon ampun pada baginda raja, berkali-kali dia memuja baginda dengan kepala sampai ketanah.
Adat kerajaan: barangsiapa menolak titah raja, dia harus dibuang dan diasingkan kenegeri seberang.

Baginda:" baik, sebagai hukuman karena menolak titah raja, kamu saya buang ke seberang!"
Pelayan:"Terima kasih, baginda...."
(Baginda heran, lalu bertanya)
Baginda:" mengapa kamu merasa senang?"
Pelayan:" karena diseberang juga ada seorang putri raja yang laen yang akan menikah dengan saya!"
Baginda:"Apa katamu! Tapi mengapa kau menolak menjadi anak mantu saya, malah bersedia menerima pinang dari seberang?"
Pelayan:" saya terima, karena putri dari negeri itu baru akan menikah hari ini, alias dia masih perawan, masih sendiri. Saya menolak perminangan dengan putri Raiya karena.....maaf saya lancang bibir! Karena putri Raiya sudah lima belas kali menikah dan lima belas kali pula janda!" (perkataan itu membuat baginda syok)
^_^ tamat..

WORD SEQUENCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang