Tamara, Sorry

35 3 0
                                    

Sambungan

Tett..Tett..Tett. Lonceng sekolah pun berbunyi tanda siswa memulai pelajaran pertama nya dikelas. Rama yang sedari tadi duduk melamun di kantin sedang memikirkan tentang perasaan Tamara setelah melihat Caca yang memegang lengannya.

Mendengar lonceng yang berbunyi, Rama pun masuk menuju kelas nya, dan dilihatnya lah kursi di depannya yang kosong, Tamara sama sekali tidak ada dikelas. Dan tas nya pun tidak ada, Rama pun panik ia tak tahu harus bagaimana lagi, ia merasa bersalah atas apa yang ia perbuat. Sampai-sampai kepanikan Rama terlihat jelas oleh Caca dan teman sekelas nya.

"Ram, lo kenapa? lo panik ya liat Tamara engga ada di kelas? ", tanya Caca sambil melipat kedua tangannya.

"ndak ada, ndak penting." jelas Rama.

"ouhhh, gini ya Ram,  lo kok mau ya sama Tamara, lo liat sendiri kan, dia cabut dari sekolah, ga nyangka gue, gue kira cuma cowo aja yang ngelakuin hal konyol begituan, ternyata, cewe jugak ada, bhaks", oceh Caca.

Banyak cara yang dilakuin Caca untuk menghasut Rama agar membenci Tamara, tetapi sebesar apapun kesalahan yang Tamara perbuat atau apapun yang dikatakan Caca, Rama tidak akan pernah peduli. Dia yakin selagi gue sayang sama Tamara, ga bakal ada orang yang buat gue benci sama dia.

Rama pun tidak menanggapi perkataan dari Caca, untuk menghilangkan rasa panik nya ia berpikir untuk cabut keluar sekolah mencari Tamara, ia kawatir akan keberadaan pacar nya itu. Langsung lah Rama menyandang tas nya dengan satu tangan dan mulai pergi meninggalkan kelasnya itu. Sesampai nya di parkiran, Rama melihat ada sebuah surat yang berisikan kertas putih di depan kaca mobilnya, ia pun membuka surat itu dengan perlahan dan mulai membacanya, dilihatnya lah ada bacaan Tamara tertera disudut kertas dan Tamara menuliskan:

For my mine.

Ram, sebelumnya aku minta maaf ya karena engga ngasih tau ke kamu dulu kalau aku cabut sekolah...

Plis, jangan khawatir in aku ya syg. Aku cabut karena ada urusan yang harus aku selesain, jangan cari aku dirumah ya, bcs urusan aku di luar rumah. i'm fine here(: oh iya, maaf juga ya karena aku cuma bisa ngasih tau kamu lewat surat, karena hp aku lowbat, hehe.

Bye: Tamara

Setelah membaca surat dari Tamara, kepanikan Rama semakin meningkat, ia tidak tau harus melakukan apa supaya bisa menemukan Tamara. Mulailah ia mencari Tamara menggunakan mobil lamborghini nya itu.

Disamping itu, Tamara yang sedari tadi jalan tanpa arah tujuan yang sama sekali tidak ia ketahui, bingung harus di bawa kemana perasaannya ini. Dia memandang jalanan yang ramai akan kendaraan, ia terlihat seperti orang yang patah semangat, wajah nya yang cerah kini kusam, seakan-akan pikiran di otak nya kosong dan sangat sulit sekali untuk menangkap kejadian yang ia lihat di sekolah tadi

Di pertengahan jalan, Rama melihat seorang wanita yang memakai seragam sekolah persis dengannya, ia berfikir bahwa wanita itu ialah orang yang ia cari sedari tadi "Tamara?"

Rama pun meneriaki nama Tamara dan membunyikan klakson mobilnya "titt.. titt..,Tam,Tamara....", teriak Rama kencang sambil membunyikan klaksonnya. Dan Rama pun memberhentikan mobilnya tepat di depan Tamara.

Mendengar namanya dipanggil sontak membuat Tamara kaget akan hal itu. Ia juga melihat mobil persis seperti yang Rama gunakan. Rama pun keluar dari mobilnya dan langsung memeluk erat tubuh Tamara.

"Rama?", batin Tamara

Sewaktu Rama memeluknya, Tamara langsung menghempas kan badan Rama dan mengenai mobilnya.

"kamu kenapa Tam? kamu marah sama aku? Tam, maaf ya aku tadi sama Caca ga bermaksud apa-apa, jangan cemburuan kenapa, gitu aja marah dang", ungkap jelas Rama.

Kamu kira perasaan aku ini seperti hujan, yang sering jatuh tetapi sama sekali tak pernah berhenti. Aku sama hujan beda Ram, aku juga punya perasaan yang harus di hargai, batin Tamara sambil menatap wajah Rama yang tampak tak berdosa.

Okey, tunggu cerita selanjutnya ya guys(:
Senin (16 oktober 2017)








Your ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang