🌃🌃
Di malam hari, Tamara masih saja memikirkan Rama, pikirannya linglung tak karuan. Ia hanya bisa terduduk diam di atas kasur empuknya. Sesekali ia mengambil tisu dan mengusap wajah nya dari air yang terus mengalir jatuh dari matanya, menangis tersedu-sedu sambil menatapi boneka pemberian Rama yang bernama Tigerria.
Setelah berjam-jam duduk dikasurnya, Tamara berpikir untuk tetap tenang dan mencoba mengadu masalahnya kepada sang diary. Ia pun beranjak dari kasurnya dan langsung menuju diary yang berada tepat diatas meja belajar Tamara.
Di diary lah tempat Tamara mengadu, apapun masalahnya ia akan tetap menulisnya di buku mini tersebut.
Dan segera ia mengambil pulpen nya dan mulai menulis kata demi kata sambil mendengarkan alunan lagu mellow.
Dan ditulisnya lah sebuah puisi:
Selasa, 13 Okt 2017
Dear diary...
Aku di sudut gelap
Mataku tidak menatap
Hatiku yang teriris
Menepis bahagia dalam benakkuAku coba memetik mawar
Tapi aku menuai duri
Pedihnya sakitnya
Tak dapat ku tahan dalam raga kuSenyumku kini bualan
Dalam hati pedih, panas terbakar
Aku ingin bilang
Tapi hati terlalu keluMarahku, sedihku
Pahit, manis, asamku
Semua terbiasa menjadi satu
Aku terbakar sendiriMemandang air seperti magma
Melihat udara seperti belerang
Aku sendiri meraung
Aku sendiri MencabikAku tak ingin diam
Tapi hanya bisa diam
Ingin berkata, tapi bagaimana ?
Aku yang di sini, membeku
Aku cemburu...
To my hm.Okeey, sampai disini dulu ya. Sorry singkat:)
Btw, hidupkan speaker kalian guys:))
Kamis,
19 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Cold
Teen FictionTamara Andriani gadis yang bersekolah di SMA Cahaya Ilahi ini memiliki sang kekasih, ialah Rama Aldian, satu sekolah dan sekelas dengannya. Sikap Rama yang dingin, tidak berpengaruh pada perasaan Tamara. Mereka tetap bertahan meski ditumpuk oleh pa...