It's Monday We

32 3 2
                                    

Senin, bagi orang lain mungkin adalah hari yang paling menyebalkan karena di hari ini lah breaktime mereka terhenti oleh aktivitas padat mulai dilaksanakan dari sekolah sampai bekerja. Tapi, lain hal nya dengan Rama dan Tamara, mereka lebih menyukai hari senin, karena di hari ini lah mereka bersatu dan mulai menjalin hubungan sampai sekarang.

Mereka merasa hari senin hanya milik mereka berdua, orang lain tak boleh memilikinya. Egois memang.

Hari ini adalah hari pertama mereka sekolah setelah hari minggu, hm. Pukul 06.35, seteleh usai meyiapkan diri dan peralatan sekolah nya, Rama pun langsung bergegas menggunakan mobil lamborghini hadiah dari mama nya. Tetapi di pertengahan jalan, Rama baru sadar bahwa ia sudah berjanji kepada Tamara kalau hari ini mereka akan berangkat bareng.

"huhh, mampus deh gue kok bisa lupa ya, haduuh" dengus Rama. Tidak berpikir panjang, Rama pun langsung menuju kerumah Tamara dengan menggunakan kecepatan mobil sekitar 351 km/jam lewat batas maksimal sih, tapi semua itu ia lakukan agar Tamara tak berpikir negative tentang dirinya.

Disamping itu, Tamara yang sedari tadi menunggu di teras rumah nya untuk menyambut kedatangan Rama pun kesal, ia tidak yakin Rama akan menepati janjinya. "ih, kemana tu anak ya, php bener dah jadi cowo" nethink Tamara. Bukannya apa ya, Tamara nethink bukan berarti tidak percaya kepada Rama, tetapi hanya saja terlalu kesal dengan sikap Rama yang tidak menepati janjinya.

Setelah 20 menit di perjalanan, sampailah Rama di rumah Tamara. Tittttttttttt, bunyi klakson mobil Rama terdengar.

Tamara pun mendengarnya dan langsung menuju pintu mobil Rama. "morning, lama ya? tadi aku hampir lupa, makanya agak lama", ucap Rama tanpa merasa bersalah. Rama selalu seperti ini dia merasa memang dirinya lah yang salah, tetapi ia tidak pernah menampakkan kesalahnya, hanya disimpan didalam hati yang paling dalam agar masalah itu cepat selesai.

Ih, sans banget dia ngomong nya, ampun dah gua punya cowo kaya gini, batin Tamara sambil termenung menatap stir mobil yang dipegang Rama. Melihat Tamara yang termenung, Rama pun mengambil ancang-ancang untuk mengejutkan Tamara menggunakan klakson mobilnya, sepertinya memang sudah makanan sehari-hari tiada hari tanpa kejutan, lebih tepatnya mengejutkan.

Rama pun langsung memencet klakson mobilnya 'tiiittttttt'. Terkejut dengan suara klakson Rama, Tamara pun berteriak sambil melompat-lompat seperti orang gila dan mengatakan "heiii, astogeeeee matek guee anjirrr", pekik Tamara. "iih Rama, udah ratusan bahkan ribuan kali kamu ngejutin aku dengan hal-hal yang aneh, bisa-bisa aku mati tau gak", celoteh Tamara sambil menarik nafasnya. Rama pun puas dengan apa yang dilakukannya terhadap Tamara ia pun tidak mendengus perkataan dari Tamara, bagi dia Tamara nampak imut ketika lata.

Melihat Tamara kesal, Rama pun menyuruh Tamara untuk langsung masuk kedalam mobil dan cepat berangkat agar tidak telat.

...

Sesampainya disekolah, Rama pun memarkir kan mobil nya di samping pos satpam, disitulah satu-satunya tempat yang kosong, karena parkiran sudah terisi penuh oleh siswa yang memakai sepeda roda 4. Keluarlah Rama dari dalam mobil, sambil menyandang tas nya ia membukakan pintu mobil Tamara.

"ih, sok romantis kamu",goda Tamara. "biarin",cuek Rama. "oh iya, aku atau kamu yang duluan kekelas?",tanya Rama. "hm, kamu aja deh, aku mau rapiin rambut dulu",balas Tamara. "okelah".

Setelah Tamara keluar dari mobil, Rama pun langsung pergi meninggalkan Tamara menuju kelas, agar orang lain tidak melihat mereka, bukan maksud apa-apa, semua ini sudah menjadi prinsip mereka, dari awal hubungan pun mereka telah menyepakati nya. Jadi tidak heran lagi kalau tiba-tiba mereka terlihat seperti orang asing ketika di sekolah. Tamara pun sudah biasa seperti ini, gue dan dia ga perlu mempublish hubungan ke orang-orang, toh endingnya pasti sad juga kan. Pikir Tamara.

Setiba dikelas, Rama langsung dikagetkan oleh seorang perempuan berambut pirang dan memakai lipstik merah yang ternyata sudah stand by duduk di bangku sebelah Rama, perempuan itu tak lain dan tak bukan ialah Salsabilla Monica, yang biasa dipanggil caca.

Caca adalah salah satu siswi terfamous di SMA Cahaya Ilahi, dengan kefamousan nya ia digelapkan  rasa sombong, dia menyukai Rama yap Rama Aldian, pacar Tamara. Caca menyukai Rama karena menurutnya Rama lah cowok idamannya dan hanya dia yang cocok sebagai pendamping Rama, hmm. Seluruh sekolah juga tau kalau Caca sangat menyukai Rama, dan Caca juga tau bahwa Rama sudah di gembok oleh Tamara. Tetapi Caca menganggap itu hanya angin lalu, dia hanya ingin mendapatkan hati Rama, tidak peduli seberapa kokoh tembok yang Tamara bangun untuk pertahanan.

"lo? awas gue mau duduk", usir Rama.
"Is, lo kenapa sih Ram, cuek amat", tanya Caca sambil memegang lengan Rama yang ada didepannya.

Diwaktu yang bersamaan, Tamara pun masuk ke kelasnya dan ia di kagetkan pula dengan hal yang tidak seharusnya ia lihat. Bayangkan saja, cewe mana yang tidak marah melihat cowo nya dipegang oleh cewe lain, apalagi pas di depan mata. Tapi, bagaimana pun Tamara harus terlihat baik-baik saja di depan teman sekelasnya terutama Caca dan Rama, ia tidak mau hubungannya hancur cuma karena hal sepele ini 'hm, gue harus sabar, pliss, tenang, hufftt',- batin Tamara sambil membuang nafas.

Tidak mau melihat Tamara terlalu lama bersedih, Rama pun menghempaskan tangan Caca yang sedari tadi memegang lengannya dan langsung pergi entah kemana. "eh, Ram lo kemana tunggu dulu dong",- rengek Caca dengan kesal.

Tamara pun dengan fake expression nya berjalan menuju kursinya, tempat duduk Tamara dan Rama tidak lah jauh, Tamara duduk pas di depan meja Rama. Jadi, mereka gampang berkomunikasi walau hanya sekedar face code.

Caca yang kesal tadi pun berfikir kalau Rama pergi pasti penyebabnya ada di Tamara, Caca pun menghampiri Tamara "eh, lo punya hubungan apa sama my Rama?", tanya Caca sambil melotot.

"gue sama Rama cuma temenan kok, kenapa? masalah ya, kalau gue ada hubungan sama Rama, emang lo siapanya ca?", senyum sedikit licik dari Tamara.

"bacot lo kebanyakan Tam, lo tinggal ngaku aja susah betul ya? dasar pembohong, nih ya pas lo dateng tiba-tiba aja Rama pergi ninggalin gue, -kalo bukan karna lo siapa lagi yang mau disalahin ha?lo ga bisa ngelihat ornag lain bahagia Tam?", teriak Caca.

Lo kalik yang gabisa ngeliat pasangan bahagia, whuahaha, batin Tamara. Tidak mau memperpanjang masalah, Tamara memilih diam, langsung ia menyandang tas nya untuk pulang karena sudah tidak tahan dengan apa yang terjadi dan pergi meninggalkan sekolah tanpa diketahui oleh Rama.

"hei, lo mau kemana? lo cabut? ih, gabaanget dahh, kok mau ye Rama ama lo yang ga disiplin behh", sindir Caca.

Tamara tidak bisa berkata apa-apa lagi, seolah - olah pikirannya sudah kacau atas apa yang di lihatnya tadi. Entah itu kecemburuan atau hanya ego nya saja.

Huft:'v anjir rumit bener yaa, hihi

Jgn lupa voment:))

08/10/17

Your ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang