A Mysterious Figure (Chapter 1)

100 9 2
                                    

Tap..

Tap..

Tap..

Suara langkah kaki pelan terdengar mendekat ke arahku.

Langkah itu berhenti tepat di sebelahku

Baru saja aku memandanginya, tiba-tiba dia berlalu meninggalkanku begitu saja.

Tapi tunggu dulu..
Ada sesuatu yang jatuh dari genggamannya.

Aku hanya memandangi benda itu dengan harapan dia menyadari dan mengambilnya kembali.

Dugaanku ternyata salah. Dia tetap melangkahkan kakinya menjauh dari tempat ini.

Aku seperti terhipnotis. Ragaku tanpa diberi komando segera mendekati benda itu.

"Fuhh hanya sebuah pena", kataku sambil mengambil dan memperhatian pena silver itu.

Aku pun pergi meninggalkan tempat ini sambil terus memandangi pena yang kini ada di genggamanku

"Kemana lelaki itu?! Sudah berjam-jam aku mencarinya", gumamku dalam hati.

"Apakah pena ini punyaku?" Terdengar suara seorang lelaki memecah lamunanku.

Ya! Orang yang ku cari kini tepat berada di hadapanku.

"I..i.Ini penamu", kataku sambil menyerahkan pena silver itu kepadanya

"Terima kasih. Aku tak tahu apa yang akan terjadi jika pena ini hilang. Dimana kau menemukannya?"

"Aku melihatmu tak sengaja menjatuhkan pena ini di aula tadi", jawabku.

"Oh maafkan aku. Aku sedang terburu-buru tadi. Sekali lagi, terima ka.."

" Kak Christ!"
Tiba-tiba ada seorang perempuan dari kejauhan yg membuat pembicaraan kami terhenti.

Laki-laki ini langsung meninggalkanku dan menemui perempuan itu begitu saja.

Aku hanya bisa memandangi mereka dari kejauhan tanpa tahu siapa dan apa yang mereka bicarakan.

--------------------

Kring..

Kring..

Kring..

Bunyi bel istirahat yang terdengar merdu oleh para siswa. Tak terkecuali denganku.

Aku mengambil bekal siangku dan segera bergegas menuju tempat favoritku.

Taman dekat gudang adalah tempat langgananku untuk menghabiskan waktu istirahatku.

Taman yang sangat sepi.
Mungkin saja karena tempat ini berada di ujung bangunan sekolah dan berada di dekat gudang sehingga membuat para siswa di sekolah ini enggan untuk sekedar menginjakkan kaki di tempat ini.

Tapi percayalah.

Taman ini mampu memberikanku kenyamanan dan ketenangan lebih dari siapa pun.

Hal ini yang membuat diriku tak pernah merasakan betapa bahagianya memiliki teman atau bahkan seorang sahabat.

"Hey, bolehkah aku ikut menghabiskan waktu istirahatku disini?" tanya seorang perempuan cantik

Suaranya sontak membuatku terkejut. Karena selama aku bersekolah disini, tak ada seorang siswa selain diriku yang pernah ke tempat ini.

"Maafkan aku telah membuatmu terkejut. Dan.. Maafkan aku telah mengikutimu", sambungnya

"Apaaa?", balasku sambil menatapnya

Perempuan itu ternyata orang yang bersama dengan laki-laki misterius beberapa waktu yang lalu.

"Kau..kau..kau bukannya.."

"Iya. Aku adalah perempuan yang kau lihat beberapa waktu lalu", jelasnya sambil menebarkan senyum yang membuat aura kecantikannya semakin terpancar.

Aku hanya bisa diam dan tak percaya dengan apa yang kulihat sekarang.

"Perkenalkan. Aku Christine. Aku adalah adik kembar dari Christian, laki-laki si pemilik pena silver yang kau temukan" , jelasnya.

"Apa tujuanmu mengikutiku?"

"Aku merasa aku harus berterima kasih kepadamu berkat kebaikanmu itu", jawabnya.

"Sudahlah. Hanya sebuah pena", balasku.

Dia hanya tersenyum mendengar jawabanku dan meninggalkanku begitu saja tanpa sepatah kata apapun.

Kurasa mereka memang saudara kembar misterius.

Tapi setidaknya, kini aku mengetahui nama mereka. Christian dan Christine. Nama yang pantas untuk mereka.

--------------------

Ku pandangi langit-langit kamarku. Putih polos tanpa ada warna lain yang menyertainya.

Itulah hidupku. Tak ada seorang pun yang mampu membuat hidupku berwarna.

Entah mengapa langit-langitku hari ini tampak berbeda dari biasanya.

Wajah Christian tiba-tiba muncul dan memenuhi langit-langitku.

Aku menyadari bahwa Christian adalah lelaki tampan.

"Ada apa denganku? Mengapa aku memikirkannya? Tak berguna. Lupakan", gumamku

"Eh.."
"Aku harus mengetahui tentang dirinya lebih jauh lagi!"

Entah apa yang membuatku tiba-tiba berubah pikiran secepat itu.

--------------------

Dengan langit yang baru saja menunjukkan cahaya aku bergegas menuju ke ruang tata administrasi sekolah dan mencari tahu tentang laki-laki misterius itu.

"Yes. Akhirnya aku mengetahuinya", teriakku kegirangan.

Kini aku tahu.
Laki-laki itu bernama Christian Putra.
Kelas XI MIA 1.

Catatan prestasi yang dia peroleh benar-benar gila.

Ternyata dia adalah peraih medali emas olimpiade biologi di Singapore beberapa bulan yang lalu.

Aku yakin, dia sudah mendapatkan free pass untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit.

Kurasa aku harus mengurungkan niatku untuk bisa berteman dengan orang pintar seperti dia.

Aku hanya seorang siswi bodoh yang hanya mengandalkan kemampuanku di bidang non akademik.

------------------

"Devh Shine masuk ke ruang bapak sekarang!" , perintah guruku.

Yaps, hari ini aku akan mengikuti remedial biologi.

Hampir semua mata pelajaran utama nilaiku di bawah standar.

Aku menjawab soal remedial dengan berhati-hati dan berharap nilaiku bisa mencapai standar.

"Devh. Nilaimu di bawah standar lagi. Bapak harus memberikanmu tugas tambahan untuk memperbaiki nilaimu", ucap guruku dengan penuh kekecewaan.

Aku hanya menunduk diam mendengar kekecewaan itu.

Aku bergegas meninggalkan ruangan. Berlari menuju perpustakaan untuk mencari sumber materi.

"Oke, kali ini tugasku harus mendapatkan nilai yang bagus", gumamku.

"Apa kau mengalami kesulitan?", tanya seorang pemuda ditengah kepanikanku.

The Silver PenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang