Minseok Pov's
Ahhh sepi sekali pagi ini tanpa kelinciku, bodohnya aku memarahinya semalam, penyesalan memang datang di akhir.
Dengan malas aku membuka gerbang sekolah namun, langkahku terhenti saat ada yang meneriaki namaku.
"Minseok-ah"
mencari sumber suara itu dan mendapati Yeri di ujung jalan, tunggu, ia bersama Dahyun, oh tidak aku belum siap melihat wajahnya, dengan cepat aku mengalihkan pandanganku
"oh Yeri, pagi"
balasku tanpa menatap mereka.
"Lihatlah Dahyun-ie ia menyapaku balik, kyaa~" kurang lebih seperti itu yang kudengar dari mulut Yeri,
tunggu Dahyun-ie? jadi selama ini mereka bersahabat? kenapa ia tak memberitahuku? arghhh masa bodo aku tak peduli.batinku sambil mengacak rambutku.
****"Oi, Minseok" teriak seseorang di ujung lorong, ia pun mendekatiku.
Ahh.. Jaehyun
"Hey kau sahabat Dahyun bukan?"
"Bisa dibilang begitu" jawabku yang sesungguhnya masih agak kesal karena kejadian semalam.
"Sedekat apa kau dengannya?""Kami sangat dekat karena kami sahabat sejak kecil"
"Tapi apakah 'sahabat sejak kecil' pernah merasakan sesuatu yang manis darinya?"
"Apa Maksudmu?"
"Ayolah masa kau tak tau bagaimana rasa bibir cherrynya?"
Cukup satu kalimat terakhir yang bisa ku dengar dari mulut kotornya. Akupun lepas kendali dan menghajarnya, entah rasanya seperti dirasuki sesuatu, aku marah sejadi-jadinya."Berani-beraninya kau menyentuh Dahyun, dasar sampah!"
amarahku benar-benar memuncak saat itu juga.
"Apa masalahmu?! kenapa kau marah? kau tidak lain hanyalah sahabatnya!"
Satu hantaman mendarat di pipi kiriku.
Ingin kubunuh saja manusia satu itu.
"Kau hanya menggunakan Dahyun sebagai pelampiasanmu, dasar sampah, kau bahkan lebih rendah dari jalang- jalang brengsekmu itu!"
aku menghujaninya hantaman tanpa henti sampai akhirnya semua itu terhenti oleh teriakan dan leraian guru BK kami.Author Pov's
Minseok dan Jaehyun pun diseret oleh guru BK ke ruang guru
"Jaehyun! sudah berapa kali kau terlibat dalam perkelahian? ini yang ke-4 hanya untuk bulan ini, kami sudah muak mengatasi kasusmu, ini adalah kesempatan terakhirmu, jika kau ulangi lagi, kau benar-benar kami keluarkan dari sekolah, mengerti?" Tegur guru Kwon.
"Ya" jawab Jaehyun
"Keluarlah kau sekarang, aku tak ingin melihat wajahmu lagi" usir guru Kwon
"Terimakasih pak" ucap Jaehyun
"Urusan kita belum selesai" Minseok mengingatkan, Jaehyun pun hendak melayangjan tinjunya
"Hey! apa kau tidak dengar?! keluar!" teriak guru Kwon yang diiringi senyum sinis Jaehyun."Minseok, bapak tidak menyangka kau akan seperti ini, prestasimu bagus dan meningkat setiap semester, sikap mu yng menjadi panutan sekolah, dan kau dari keluarga terpandang, tapi mengapa kau melakukan hal seperti ini di tahun terakhirmu? karna ini yang pertama, bapak hanya akan mengurangi nilai sikapmu namun jika kau mengulanginya kami harus memanggil orang tuamu, mengerti?" Jelas guru Kwon panjang lebar
"mengerti pak"
"Keluarlah kau sekarang, aku juga lelah melihat murid babak belur seharian" usir guru KwonMinseok pun keluar dari kantor guru sambil menggendong tasnya dan pulang karna ia ingin mengistirahatkan pikirannya dari semua yang telah terjadi bekakangan ini.
namun saat ia menuju gerbang sekolah ia mendapati Dahyun yang sedari tadi disana.
"ah Minseok-ah aku ingin menjelaskan yang kemarin malam tap...ya ampun ada apa dengan wajahmu? siapa yang menghajarmu sampai begini" oceh Dahyun sambil memegangi kedua pipi Minseok.
Minseok hanya terdiam dan melapaskan tangan Dahyun seakan-akan ia risih akan hal itu.
"aku tadi hanya 'bermain' dengan Jaehyun""Dasar bodoh mengapa kau bermain dengan orang brengsek seperti dia?" kata Dahyun sambil memukul kepala Minseok.
"Aaaw, sakit , memangnya kenapa? lagipula ia pacarmu kan?" balas Minseok
"Kan sudah ku bilang aku sudah putus dengannya" jelas Dahyun.
"Ahh sudahlah aku tak mau membahasnya lagi, sini ku obati lukamu. Hmm kalau kerumahku terlalu jauh, kita ke UKS saja ya!" ajak Dahyun sambil menarik tangan Minseok.Minseok Pov's
Dahyun dengan pelan-pelan dan teliti mengoleskan obat ke lukaku dan menutupnya dengan perban. Aku hanya bisa memperhatikannya, karna saat ia serius ia sangat imut.
"Apa yang kau ributkan dengan Jaehyun sampai kau babak belur begini?" Dahyun memecah lamunanku.
"Hmm? apa? aku tidak dengar"
"Apa yang membuatmu meladeninya?" jelas Dahyun kembali
"Hanya itu..."
"apa? jawablah yang benar Minseok-ah" pinta Dahyun
"Dahyun-ah, apakah kau kau pernah berciuman sebelumnya?" tanyaku.
Dahyun terdiam dan kaget dari apa saja yang baru ku ucap kan.
"hah? ciuman mana mungkin, aku tidak akan melakukan hal seperti itu" jawab Dahyun dalam gugupnya.
"Kau Bohong, ternyata benar aku sudah bukan sahabatmu lagi" kataku sambil berdiri dan hendak meninggalkannya.
namun, Dahyun menarik tanganku yang membuatku menghentikan langkahku.
"Aku mengakuinya, aku berciuman dengan Jaehyun!" Dahyun mengakuinya
sedih, marah, kecewa itu yang aku rasakan sekarang. Betapa mudahnya ia memberikan ciuman pertamanya kepada pemuda brengsek.
"Kau tau? aku berusaha menyimpan ciuman pertamaku untuk kita, tapi kau memberikannya dengan mudah pada orang lain yang bahkan tak tau apa-apa tentangmu"
Akhirnya aku meluapkannya. Perlahan genggaman tangan Dahyun melemah dan melepaskanku. Aku bisa mendengar isakan kecilnya.Author Pov's
Betapa kaget Dahyun mendengar pernyataan sahabatnya. Ia tak dapat menahan air matanya lagi.
"Maafkan aku, jika saja aku tahu dari awal, aku tidak akan memberikannya pada orang lain, aku sangat menyesal Minseok-ah. Mungkin berhenti menjadi sahabat mu adalah balasan yang setimpal untuk orang sepertiku" jelas Dahyun dalam tangisnya
Minseok yang tak tahan melihat sahabatnya tersiksa pun membalikan badannya danchu~...
Minseok mencium bibir sahabatnya yang masih terisak itu. Ia menenangkan gadis itu dengan ciumannya hingga tangisnya berhenti.
Minseok pun menyudahi ciuman pertamanya yang cukup panjang dan mengatur nafasnya.
"Buah cherry ku mungkin tak semanis yang pertama, coba saja aku orang pertama yang memanen cherry ku" ucap Minseok.
"Jadi itu rasanya berciuman, jantungku seperti balon mau pecah, namun menenangkan" ucap Dahyun yang masih dalam dekapan Minseok.
"Apa kau saat berciuman dengan Jaehyun tidak merasakan apapun?" tanya Minseok, Dahyun hanya menggelengkan kepalanya.
"wahh berarti cintamu itu hanya untukku" goda Minseok yang dibalas dengan cubitan Dahyun.
......
"Hah, dasar penghianat, lihat saja suatu saat kau akan mendapat balasan yang setimpal" ucap Yeri dalam bisiknya yang daritadi memperhatikan momen bahagia Minseok dan Dahyun
.
.
.
.
Wah gimana nih udah mulai muncul konflik, masih mau lanjut? Vote sama komen yooo