"Lo mending nginep di rumah gue aja Jen, gue khawatir sama lo." ucap Joy dengan raut wajah serius. Ia menyampirkan ranselnya pada bahu sambil memakai kaos kakinya.
Jennie menggeleng, "Nggak apa-apa. Lagian cuma sampe minggu depan, kan. Gue ngerasa gak enak kalau gue ninggalin rumah ini."
Gadis bersurai hitam itu menghela napas, "But it's not safe for you to be here, Jen."
Jennie menggeleng sekali lagi, "Gue bakal baik-baik aja. Semua bakal baik-baik aja, Joy."
Joy beranjak dari kasur, "Kalau gitu gue pulang dulu. Kalau ada apa-apa lo telfon atau LINE gue, oke?"
Ia mengangguk.
"Duluan, Jen."
ㅡ
Jennie melirik jam dinding, masih pukul enam pagi. Dan terlalu pagi untuk mengerjakan aktivitas di hari libur ini. Jennie meraih ponsel yang terletak di meja di samping ranjang, mengecek apa ada notifikasi penting dari Mami atau Papinya.
sejeong: nyalain tv buruan sejeong: cepet
Jennie mengernyitkan alis. Nyalain tv? Pukul enam pagi?
jennie: for what jennie: if it's not that important i'm going to choke u, sejeong.
"Apaan sih pagi-pagi begini udah disodorin artikel bunuh diri." ketusnya sambil menekan link yang dikirimkan Sejeong.
ㅡ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bandung, 5 Oktoberㅡ Seorang gadis ditemukan tewas di kediamannya. Diduga, gadis itu depresi sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Joy atau Park Sooyoung, adalah anak kandung dari Komisaris Jenderal Park Jung Soo ditemukan oleh kakak kandungnya sendiriㅡPark Chanyeol di dalam kamarnya.
"Aku menemukan ukiran huruf J dari silet di pergelangan tangannya," jelas Park Chanyeol ketika dimintai keterangan.
"Aku menemukannya pukul tiga pagi, aku pikir aku masih bisa menyelamatkannya tetapi tidak. Aku sudah terlambat."
ㅡ
Bola mata Jennie melebar. Astaga, Joy. Pantas saja tadi malam benar-benar tidak ada notifikasi darinya.
Bahu Jennie bergetar hebatㅡia menangis dan syok. Terlalu syok karena kabar ini tiba-tiba dan tidak masuk akal.
"Joy..." ucapnya lirih.
Ddrt
Ponselnya bergetar, notifikasi pesan singkat muncul di layar ponsel.
unknown number
she chose it. | yet she deserved it. | still got no clue? | gue udah kasih clue, padahal.| or you're too dumb too realize it.|
Jennie menggertakan giginya. Dengan kesal dan mata yang buram karena air mata, ia mengetikan balasan.
| go fuck yourself asshole | stop bothering me. | you killed Joy, who's next? |me? | i'll wait for it. | or i'll find you first instead. | you fool
