19

4.2K 939 133
                                    

Baik Jennie maupun Wonwoo saling bertukar pandang. Wonwoo menempelkan telunjuk di depan bibirㅡsebagai isyarat agar Jennie tak mengeluarkan suara apapun. Jennie mengangguk, ia menutup mulut dan hidungnya dengan tangan.

Jennie tidak terlalu takut karena ada Wonwoo yang menemaninya di dalam lemari. Tapi ia khawatir dengan nasib ketiga temannya yang lain.

"Jennie? Jennie Kim? Di mana kamu, anak kecil?"

Jennie menggigit bibirnya kuat-kuat. Ia ingin sekali berteriak kencang, tapi ia belum ingin mati.

"Jennienya enggak ada! Ngapain lo nyari-nyari Jennie?! Lo siapa?!"

"Daniel?" Jennie berbisik lirih. Ada perasaan senang sekaligus takut. Ia senang karena ternyata Daniel masih hidupㅡdan ia takut Daniel diapa-apain sama cowok psikopat gila itu.

"Nggak ada urusannya sama lo." Suara laki-laki itu terdengar dingin dan berat. Danㅡ







"AAAARGH!!"







Jennie membekap mulutnya dengan kencang. Itu suara teriakan Daniel. Ia takut. Apa Daniel bakal baik-baik aja?


"Brengsek lo! Berani-beraninya nusuk gue pake pisau karatan! Gak mampu ya lo beli pisau baru?! Hah?!" Daniel berteriak kencang meski pinggang sebelah kirinya terasa nyeri. Ia menyentuh pinggangnya yang terasa lembab, darah merembes keluar dan mulai membasahi kausnya. Ia tak bisa melihat wajah psikopat gila dengan jelas sebab lampunya mati semua.

"Baru ditusuk satu kali udah teriak. You're a fucking coward. You should stop. You're useless."

Daniel mendecih, "Lo yang pengecut. Selama ini lo ngintipin Jennie, nguntit Jennie, dan neror Jennie supaya Jennie bisa ngeliat lo? Mimpi. Kalo lo beneran gentleman, lo deketin dia, bikin dia nyaman bukan malah bikin dia takut, brengsek."

JLEB!

"AAARGH!" Daniel berteriak lagi. Kali ini pinggang bagian kanannya terasa nyeri, perih, dan sakit sekali. Dia nggak tahu apa dia bakal bertahan atau enggak.

Samar-samar, Daniel melihat laki-laki itu menyeringai.

"Tell me where she is and i won't let you die. If you don't, say hello again to this rusty knife."

Daniel tersenyum mengejek, "Nggak akan. Sampe gue mati pun gue nggak akan ngasih tau dia ada di mana."







Seringai laki-laki itu semakin lebar, "Okay. Say good bye to this world."








JLEB!

JLEB!

JLEB!

BUAGH!








Tiga tusukan di perut, di dada, dan di leher serta satu tendangan di selangkangan berhasil membuat Daniel jatuh tersungkur. Tak ada lagi napas, tak ada lagi teriakan. Hanya ada darah yang mulai menggenang di lantai.








"Told you so. I gave you choice but you refuse."





















hehe.

3 AM CHALLENGE / JENNIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang