Tiga

55 3 0
                                    

Happy reading
Semoga nggak bosan yah
**

Kok gue kepikiran sama cowok yg kmaren ya, kok gue jadi penasaran tampangnya kayak gimana
Dia cowok pertama yang gue ajak ngobrol disekolah ini, selain temen kelas ya

Dia cakep nggak ya, dia kelas berapa ya, kayaknya sih dia senior deh kalau dari caranya ngomong

Aduh aduh makin penasaran

"Woeee, pagi pagi dah ngelamun aja lu" teriak Tia dibelakang Rara

"Aahh daripada lu pagi pagi dah ngagetin orang aja, dasar"

"Aaah lu kenapa sih dari kmaren nglamun aja kerjaannya, kenapa kenapa cerita dong"

"Nggak ada masalah apa apa, cuma gue kepikiran aja ama cowok kmaren gue temuin di taman belakang sekolah, gue sempat ngobrol ama dia tapi nggak ngeliat wajahnya karena kita duduk dibawah pohon yg sama tapi nggak berhadapan gitu, nah sekarang baru kepikiran to orang tampangnya kayak gimana..?" Ngelamun lg

"Lu ada ada aja deh, kalau penasaran ntar jam istirahat kesana lagi kali aja ada dia disana"

"Ide bagus, tumben lo pinter"

"Enak aja, gue mah selalu pinter kali"

"Hahaha ia deh ia, cie yg pinter"

"Gila" jawab Tia manyun

Jam pelajaran pun dimulai

**
"Jadi mau ke taman belakang sekolah lagi?" Tanya Tia disela sela makan siang mereka

"Jadi dong, sapa tau to cowok ada disana lagi"

"Gue ikut ya"
"Nggak boleh"
"Kenapa?"
"Ya enggak kenapa napa"
"Dasar lu, ama temen sendiri pelit" manyun
"Hehehe"

Rara memakan baksonya dengan lahap sambil sesekali mengedarkan pandangan nya kesekeliling kantin dan tidak sengaja matanya tertuju pada salah seorang siswa yang sedang duduk dipojok kantin, dia terlihat tidak perduli dengan dunia disekitarnya

Kakinya dihentak hentak kan pelan dan jari telunjuknya mengetuk ngetuk meja didepannya, earphone yg terpasang ditelinganya dengan nyaman dia terlihat sangat menikmati music yg ia putar dan asyik dengan dunianya sendiri

"Lucu juga tu cowok" kata Rara cekikikan

"Siapa?" Tanya Tia

"To yg dipojok" mata Tia pun tertuju kecowok yg ditunjuk Rara

"Oohh dia.."

"Emang lu tau dia siapa?"

"Tau lah, siapa sih yang nggak kenal sama Liam Farand Febrian cowok idola sekolah ini, fansnya bejibun cewek cewek pada ngantri mau jadi pacarnya dia" jelas Tia antusias

"Liam? Cowok idola sekolah ini? Serius lo? Kok gue nggak tau kenapa lo nggak pernah cerita ke gue?" protes Rara kesel

"Lah lo nggak pernah nanya"

"Iya juga sih, pantesan to Cewek disekelilingnya nggak ngedepin mata ternyata dia si idola sekolah ini, hmmm tampangnya memang ok banget sih" mata berbinar

"Yaiyalah dan bukan tampangnya aja yang patut dipuji tapi dia juga punya otak yang cerdas dan yg paling penting dari yg terpenting adalah dia anak orang kaya, paket complete kan?"

"Wah wah wah" jawab gue kagum, sumpah

"Eitts tapi jangan mimpi ya buat dapetin dia, kita nggak selevel, bedanya jauuuhhh, jadi sebelum lo ngayal yg macem macem mending nggak usah deh"

"Hmmmmm, gue kira lo cuma bisa baca buku aja" kata Rara mengejek

"Enak aja lo, meskipun gue suka baca buku bukan berarti gue nggak butuh info tentang sekolah ini juga kali apalagi kalau udah menyangkut cogan nya, hihihi"

"Hahaha dasar lu"

"Eehh lu nggak jadi kebelakang sekolah, katanya mau nemuin sipohon"

"Ooo iya gue lupa, gue kesana sekarang ya sapa tau dia ada disana, daah sampe ketemu dikelas" Rarapun berlari meninggalkan Tia sendirian
**

Nafas Rara terengah engah, diapun langung terduduk karena capek

"Selamat siang pohon, maaf gue dateng lagi ya kamu nggak keberatan kan?"
Nggak ada jawaban

"Pohon kamu dah makan siang belom?" Sepi

"Hmmm pohon kamu kelas berapa?"

Tetep nggak ada jawaban, Rara pun jengkel diapun bangkit berdiri dan berjalan menuju balik pohon dibelakang nya, dan bener saja ternyata nggak ada orang

"Pantas saja ni pohon nggak mengeluarkan suara, nggak ada orang. Kok dia nggak kesini ya, apa kmaren tu cuma kebetulan aja, huuuft" sebel

"Pohon cowok kemaren tu siapa, Rara penasaran tau dari kmaren kepikiran mulu"
"Dia sering kesini nggak?"
"Aahhh pohon kamu kenapa nggak jawab sih"

Nie orang sedeng kali ya, ya mana ada pohon bisa ngomong ckckck

Rara manyun dan berlari meninggalkan pohon tersebut dan menuju kekelasnya dengan sebel

"Eehh gimana ketemu ama dia?" Tanya Tia setibanya dikelas

Rara hanya menggeleng kan kepalanya lemas

"Dia nggak ada disana?" tanya Tia lagi bawel

"Iya"
"Yaaaaaahhhh"
"Padahal gue penasaran banget"
"Gue juga"
                   ***

         Thanks for read

Having Ya In Ma HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang