Delapan

42 3 0
                                    

Happy reading
Semoga nggak bosan yah

Hp Rara bernyanyi dengan nyaring, dengan malas Rara mengambil hp nya kemudian melihat nama si penelepon

"Ngapain si sok nelpon gue tengah malam begini?"

"Halo" jutek

"Besok pagi pagi lo harus siepin gue sarapan yg enak, kalau enggak tunggu hukuman dari gue"

"Apaaa?" Teriaknya sambil terbangun "hey gue mana tau lo sukanya apa, besok kalau gue bawain lo sesuatu yang nggak lo suka gimana, lo mau sarapan pake apa?"

Tut tut tut tut tut

"Sialan, nyebelin banget sih jadi orang uaaaaa" kata Rara kesel

Rara pun sibuk ngubek ngubek dapur keesokan paginya

"Gue bawain to orang apa ya?"

Frustasi

Frustasi, dan

Frustasi

"Ya ampun Rara mama kaget, kirain ada maling"

"Iihhh mama jahat banget" tambah kesel

"Lagian Rara ngapain pagi pagi berantakin dapur haaa? Kenapa nggak bilang mbak aja kalau mau makan sesuatu?"

"Maaaaaaa" teriak Rara

"Kenapa sayaaang?"

"Ma Rara lagi dapet cobaan paling berat ni dalam hidup Rara, Rara harus gimana?"

"Cobaan apa sayang?"

"Aaaaa nggak tau ah, Rara mandi dulu trus kesekolah"

"Tumben rajin" kata mama Rara sambil tertawa

"Udah mama nggak usah bawel deh"

"Siap princess"

Rarapun kembali kekamar, mandi dan bersiap siap kemudian turun dengan tergesa gesa

"Maaaaa Rara berangkat haaa.."

"Sarapan dulu sayang"

"Nggak ada waktu ma, Rara telat ni"

"Telat gimana, ini masih pagi banget sayang, kalau nggak mau sarapan nie minum susu aja" kata sang mama sambil menyodorkan segelas susu ketangan Rara dengan paksa

"Aduuuh mama"

"Udah minum cepet, katanya telat"

Rarapun dengan cepat langsung meneguk susu yg ada ditangannya

"Ok abis, Rara berangkat ya ma muaaach" mencium pipi mamanya kemudian berlari keluar

"Belajar yg baik ya"

"Siap ma"

**

"Sarapan apaan nih, siapa bilang gue mau sarapan pake roti haaa?" Teriak Liam setelah melihat kotak nasi yg dibawa Rara yg isinya hanya roti dengan selai strauberry

"Abis gue kan nggak tau lo sarapan nya pake apa, gue tanya lo tadi malam tapi lo malah matiin teleponnya" nyerocos

"Aahhh alasan aja lu, bilang aja lo males buatin gue sarapan, iya kan?"

"Eng eng nggak kok" menunduk

"Kalau gitu lo cariin gue martabak sekarang, gue mau sarapan pake martabak, cepet!!"

"Apaaa, martabak? Mana ada dikantin sekolah"

"Yang bilang ada siapa? Ya lo cari keluar sekolah lah, bego amat"

"Tapi kan bentar lagi masuk"

"Masalah buat gue, ya lo bolos lah pelajaran pertama"

"Gue nggak mau"

"Oooo lo nggak mau?" Mendekat, kemudian berbisik "Lo mau gue kerjain lagi haaa?"

Rara hanya menggeleng kan kepalanya dengan bibir dimonyongkan

"Yaudah kalau nggak mau sana cariin gue martabak"

"Iya iya iya" Rara pun langsung berlari kayak dikejar hantu sekolahan

**

Setelah beberapa saat keliling keliling martabak yang dicari pun tak kunjung ketemu

"Aduh kok nggak ada yang jual martabak sih disini, gue uda nanya nanya katanya emang kagak ada disekitaran sini, gimana dong ni bisa bisa to cowok sok ngamuk lagi, uuuhhh nyebelin banget"

Terus berputar putar, tetep nggak ketemu

"Gue harus kemana ya, lagian tu anak aneh aneh aja deh, nama kren kebule bulean eehh sarapan pake martabak, burger kek biar gue gampang nyarinya, pagi pagi udah bikin orang naik darah aja deh tu cunguk, aduh gue marah marah juga nggak ada gunanya mending gue nyari martabak lagi, Rara semangat lo pasti bisa nemuin martabak, semangat semangat"

Terus berjalan dan berjalan dengan keringat semakin bercucuran

"Ehh mbak boleh nanya nggak?"

"Nanya apa neng?"

"Yang jual martabak sekitaran sini ada nggak ya?"

"Ooo martabak, ada neng tapi lumayan jauh dari sini, neng lurus aja ikutin jalan ini kemudian belok kanan nah disitu dah ada yang jualan"

"Oooo gitu ya mbak, makasih ya mbak"

**

"Nih martabak nya" kata Rara ngos ngosan menaruh martabak yang ia beli diatas meja makan nya Liam

"Apa apaan lu, nyari martabak sampe jam istirahat gini?"

"Ya maaf abis nggak ada yang jual martabak disekitaran sini, jadi.."

"Jadi lo males?"

"Kalau gue males, ya martabak tu nggak ada didepan lo sekarang"

"Gue nggak mau makan ni martabak, buang aja"

"Apaaa, buang?"

"Iya, lo budek ya?"

"Lo tu yaaaa.." Rara terdiam tidak melanjutkan kata katanya

"Apa..Lo Apa? Lo nggak liat gue lagi apa sekarang? Gue lagi makan, gue uda kenyang terus sekarang lo mau gue makan martabak kampungan ini, belum makan nya aja gue udah eneg, sana buang cepetan"

Rara mengambil martabak yang ia beli

"Setidaknya lo menghargai apa yang udah orang korbanin buat lo" berlari pergi sambil menangis

Liam terbengong

"Kok dia malah nangis sih, emang perkataan gue ada yang salah apa, dasar cengeng"

***
Thanks for read

Having Ya In Ma HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang