"Koo Junhoe. Dia ayah bayi ini."
***
Author POV
Suhyun terpaku. Junhoe? Yeri? Bagaimana bisa Yeri bertemu dengan Junhoe dalam waktu dekat. Seingatnya...
"Jeju. Di Jeju. Tak usah tanya tanggalnya, aku lupa. 3 bulan yang lalu, di sana aku bertemu dia." Jawab Yeri tiba-tiba.
Suhyun berpaling, menatap mata Yeri. Mencoba untuk mencari kebenaran disana. Dan itu terpancar jelas!
Mata Yeri yang memanas, memerah, hingga akhirnya meneteskan air mata membuat Suhyun tak meragukannya lagi. Dengan iba, dipeluknya sahabat tercintanya itu.
Ia bingung. Apa yang harus dia katakan pada Yeri. Dia shock, memang, tapi ia juga ingin menenangkan sahabatnya yang mulai terisak.
"Aku tak mengerti. Aku tak mengerti lagi. Aku lelah. Bayi ini, Dia, Ibu, Kak Hanbin. Semuanya membuatku pusing. Aku tak bisa, aku tak kuat menghadapi semua ini." Ungkap Yeri gamblang sambil terisak.
"Lakukan sesuatu, Suhyun!" batin Suhyun
"Aku-"
"Kau tak harus melakukan apapun. Aku harus menghadapi ini sendiri. Harus bisa."
"Dan kau yakin dengan Ibu dan Hanbin-mu itu?!"
Yeri diam. Mukanya sarat akan kepasrahan.
"Paling tidak aku hanya diusir dan tak diakui. Lebih baik seperti itu daripada aku ber-"
"Tidak! Itu tak adil untukmu!" Potong Suhyun.
"Ini salahnya! Bukan salahmu! Dia harus bertanggung jawab! Dia yang harus menemui Ibumu, bukan kau!"
Saat itu juga, Suhyun merogoh tasnya, mengambil smartphone-nya lalu membuat sebuah panggilan.
"Halo, ini aku, Suhyun. Cari informasi tentang Koo Junhoe. Tak perlu mendetail, cukup kontak dan alamatnya. Sekarang!"
piip
Panggilan itu telah diakhiri secara sepihak oleh Suhyun. Jangan salahkan Suhyun dengan penggunaan koneksi Papa-nya.
drrt...
drrt...Smartphone Suhyun bergetar, tanda ada pesan masuk. Suhyun dengan sigap membuka pesan itu dan segera bangkit.
"Aku akan kembali 2 jam lagi. Jaga dirimu baik-baik."
Suhyun membereskan barangnya, memakai boots dan jaketnya. Dengan segera ia berlari keluar dari apartemen Yeri.
Yeri yang sudah paham dengan tingkah sahabatnya itu hanya bisa diam. Toh dia juga tak sanggup untuk berlari mengejar sahabatnya itu. Sekadar berdiri saja ia butuh bantuan, bagaimana dengan berlari.
***
Suhyun POV
Tulisan itu terpampang besar dan jelas di depan salah satu gedung ter-elite di daerah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Back || Koo Junhoe X Kim Yerim
FanfictionDia kembali. Setelah sekian lama. Tapi tak satupun hal yang diingat olehnya. Dia melupakanku. Kutegaskan sekali lagi, DIA MELUPAKANKU. Semoga ini menjadi akhir deritaku selama ini. Aku membutuhkanmu, untuknya yang ada disampingku. -Kim Yeri