# CHAPTER 2

10 3 0
                                    

Happy Reading !

.

.

.

Ujian Nasional datang. Seluruh siswa kelas XII yang akan lulus, harus mengerjakannya dengan benar. Azra lancar mengerjakannya. Jika Ariel, dia mengerjakan soal di rumah sakit, dengan satu pengawas dari sekolah. Ariel mengerjakannya dengan lancar. Sebenarnya, Azra sudah tak sabar menunggu dua tahun itu. Dia ingin sekali bertemu dengan kekasihnya itu.

Saat UN sudah rampung semua, ia pergi ke taman. Ke taman yang sering ia datangi bersama Ariel. Ia pergi bersama dengan sahabatnya, Arga. Sesampainya Azra dan Arga disana, mereka duduk di bangku taman, dekat tempat kenangan terakhir Ariel saat itu.

Arga melihat Azra yang memandang lurus ke depan, ke arah danau dengan tatapan kosong. Arga menghela nafas kasar, melihat sahabatnya yang sedang tertekan dan gelisah. Dia bingung harus berkata apa pada sahabat satunya ini.

"Zra.. Kuatin diri lo sebentar saja. Dua tahun itu sebenarnya nggak lama kok. Jika lo terus merasakan waktu dan tekanan, maka waktu terasa sangat lama bagi lo. Udah, Zra.. Gue yakin kok, Ariel bakalan datang lagi." Arga mencoba untuk menghibur sahabatnya itu. Azra menganggukkan kepala, setuju.

"Eh, Zra, rencana masuk Universitas mana??" tanya Arga memecah keheningan di antara mereka beberapa saat tadi.

"Universitas Indonesia." Jawab Azra

"Wih, gila! Seyakin itu lo mau jadi arsitek ??" tanyanya sindir

"Sebenernya, gue sama Ariel dari dulu udah mau jadi arsitek, sampai sekarang gue masih mau jadi arsitek. Tapi gue gak tahu kalo Ariel." Jawab Azra, sekenanya.

"Aahh... Azra, gue beri tahu. Gue mau jadi ilmiahwan sekaligus dokter. Gue beri tahu satu hal yang gue tau, walaupun seseorang memorinya hilang, belum tentu juga kebiasaan dan kesukaannya juga ikut hilang. Bahkan perasaannya sama orang lain. Yaahh... kemungkinan sedikit seseorang yang merasakan perasaan itu kembali. Mengerti?" Penjelasan Arga menancap di otak Azra. Azra berada di ambang tidak percaya dan percaya.

"Ohh... Ayo kita kembali. Gue harus siap-siap nanti ke Bandung," Ajak Azra pulang

"Ke Bandung? Ngapain?" tanya Arga bingung sambil berjalan menuju parkiran

"Ada makan malem bareng seluruh keluarga." Jawab Azra

"Aaa...gitu.."

Azra dan Arga pun sampai di parkiran. Mereka menaiki motor ninjanya masing-masing. Dan melesat ke jalan raya. Nanti malam, Azra akan pergi ke Bandung. Menghadiri undangan makan bersama seluruh keluarga. Sebenarnya, ia masih merasa canggung jika bersama keluarga lainnya.



Siang hari yang panas berganti malam yang dingin. Azra berada di Bandung selama tiga hari lamanya. Satu harinya ia gunakan untuk menghilangkan rasa frustasinya terhadap UN dan sisanya untuk melupakan waktu dua tahun itu. Azra rindu dengan senyuman Ariel, tangan Ariel, air mata Ariel, wajah Ariel, dan masih banyak lagi yang ia rindukan dari diri Ariel. Kesepian ini seperti berada di rumah tanpa penghuni, hanya seorang yang menempatinya.

Azra berangkat ke Bandung pada sore hari tadi. Saat berada dalam perjalanan, Azra hanya melamun menatap indahnya kota dengan menyalanya lampu-lampu di sekitar. Mamanya-Sarah- hanya mentapanya saja. Sarah mengerti bagaimana perasaan anak kesayangannya itu.

"Nak, bersabarlah untuk dua tahun kedepan. Mama dan Papa mendukung putra satu-satunya, adikmu, Narya, juga mendukungmu. Jadi, tersenyumlah.." ucap mamanya itu. Sungguh menghangatkan hati.

Left with One Thousand Sweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang