Chapter 4

2K 312 18
                                    

Turun dari kereta Namjoon sedikit merasa canggung, entahlah harusnya ia tak perlu merasa seperti itu.

"Aku pergi kesana" Tunjuk Namjoon kearah seorang namja yang terlihat sudah menunggunya.

Jin mengangguk.

"Kau ingin ikut denganku, aku bisa mengantarmu" Sungguh itu bukan hanya sekedar basa-basi, bagaimanapun gadis berumur 23 tahun itu tetap terlihat seperti anak kecil untuk Namjoon.

"Aku ingin berjalan-jalan disekitar sini. Terimakasih Ahjussi" Jin membungkuk sopan, ia memulai perjalanannya di Daegu.

Begitupun Namjoon ia menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin di perusahaannya.

Crek!

Crek!

"uwa... lihat kakinya begitu panjang, apa dia seorang monster?" Jin kekeh saat melihat hasil foto yang baru saja di dapatnya, kaki jenjang terbalut dengan celana kain berwarna hitam berjalan dengan sangat gagah.

Aku lupa bertanya, siapa namanya?

Apa kami akan bertemu lagi? ku harap jangan dia bisa membunuhku.

.

.

.

Jin seperti seseorang yang sudah tidak bernyawa ia duduk sendirian di stasiun kereta, kereta terakhir sudah berangkat 10 menit yang lalu ia terlambat benar-benar terlambat.

Ibunya pasti akan memarahinya, mungkin bukan itu yang dipikirkan Jin sekarang tapi, dimana ia akan tidur malam ini.

Motel mana yang akan menerima anak kecil tanpa uang untuk bermalam disana, aku harus ceritakan ini Jin menghilangkan dompetnya saat ia makan di warung tteokbokki. Dan di saat ia kembali gadis itu sudah tidak menemukan dompetnya disana.

Lalu siapa yang akan percaya ia berumur 23 tahun?

"eomma....hiks hiks hiks" Menutupi wajahnya Jin menangis layaknya seorang anak-anak yang ditinggal lari ibunya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"AHJUSSI!!!!" Air yang keluar dari mata dan hidungnya itu sudah pasti akan membasahi baju Namjoon yang dipeluknya.

"Apa yang terjadi, kau baik-baik saja huh?" Namjoon mulai panik sekarang dengan Jin yang semakin meraung memeluknya, jika ada seseorang disana maka akan terjadi kesalah pahaman yang serius.

Tak sedikitpun melonggarkan pelukannya Jin mendongakan kepalanya menatap Namjoon penuh harap lalu ia berucap "Ahjussi... aku lapar"

Namjoon menggeleng tak yakin tapi, siapa yang akan membiarkan gadis itu kelaparan bila melihatnya dari sudut Namjoon sekarang.

-

Berhenti di salah satu warung makan Jin menghabiskan daging yang dipesan untuk 4 porsi dan ini adalah mangkuk ke 5 nasi yang sudah masuk kedalam perutnya.

"Makan... ya makanlah agar kau cepat tumbuh" Tentunya Namjoon mempunyai sebuah pemikiran yang pasti akan dipikirkan siapa saja jika mereka melihat apa yang gadis itu makan yaitu...

'kenapa ia nampak terlihat begitu kurus? Padahal makanya seperti kuli bangunan'

Jin tak seperti seorang gadis berumur 23 tahun lainnya.

"Oh ya ahjussi, kenapa kau ada disana malam-malam begini?" Tanya Jin dengan makanan yang masih memenuhi mulutnya.

"Dimana?" Namjoon meyakinkan pertanyaan itu.

"Stasiun, kenapa kau ada di stasiun?!"

"Oh itu... aku hanya ingin melihat kereta" Jawab Namjoon sederhana.

train • [namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang