Chapter 6

1.8K 272 9
                                    

Bagaimana pun nyonya Kim melarangnya Jin akan tetap pergi kemanapun yang ia inginkan. Seperti yang di katakana Jin sebelumnya meski kematian selalu mengikutinya ia tak akan takut.

Bahkan sekarang Jin tengah menantang sang kematian itu, ia berdiri tepat di sebuah gedung pencakar langit tepatnya di sebuah perusahaan sepatu terbesar di Korea.

Sedan mewah berwarna hitam berhenti tepat di hadapan Jin seseorang keluar dari kursi penumpang membuat Jin menundukan wajahnya bersembunyi dibalik topi baby pinknya.

"Kim Seokjin" Suara itu terdengar sangat dekat dan Jin melihat sepasang sepatu hitam mengkilat di depan sepatu putih polosnya.

"Nde?" Menegakan kepalanya akhirnya Jin dapat melihat senyum dengan dimple itu.

"Oh aku benar, sedang apa kau disini?"

-

Kebetulan lewat adalah alasan yang tak masuk akal untuk Kim Namjoon dan akhirnya Seokjin berada di dalam ruang keja Namjoon.

Tak sengaja melihat foto Namjoon di majalah beberapa hari yang lalu Jin memutuskan untuk menemui Namjoon di kantornya.

"Aku pikir ini perusahaan sepatu" Gumam Jin memperhatikan sekitar ruangan Namjoon.

"Ini perusahaan sepatu dan aku pimpinannya" Tawa Namjoon meyakinkan Jin.

"Tapi kenapa banyak mainan kereta api disini" Memiringkan kepalanya dengan waah polos itu Jin membuat Namjoon memperhatikanya dengan tatapan berbeda.

Tak ingin menyia-nyiakan apa yang dilihatnya diruangan itu Jin memotret setiap sudut dari ruangan Namjoon. Miniature kereta api ada di mana-mana bahkan di lantaipun terdapat rel untuk kereta miniature berukuran besar diruangan itu.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Namjoon tiba-tiba membuat Jin diam menghentikan kegiatan potret memotretnya.

Ia ketahuan...

Untuk apa Jin berdiri didepan pintu masuk kantornya Jika tidak ada kepentingan. Seperti apa yang diketahui Namjoon gadis itu tidak mungkin hanya sekedar lewat di kantornya.

Jin mempunyai maksud tersendiri kenapa dia datang menemui Namjoon hari ini.

"Begini..." Mulainya sedikit ragu.

"Apa kau mau jadi model foto ku" Ucap Jin cepat memejamkan kedua matanya rapat ia juga mengulurkan tanganya meminta persetujuan dari Namjoon.

Memperhatikan wajah cantik terpejam Jin, membuat Namjoon tersenyum tanpa sadar. Ia membalas uluran tangan Jin dan menggoyangkannya tanda setuju meski belum ada perjanjian diantara mereka.

Layaknya pembisnis kau harus tau apa yang akan kau berikan dan apa yang akan kau dapatkan jika menyetujui sebuah hubungan kerja. Benar bukan?

"Hey apa lagi sekarang?" Tegur Namjoon yang masih melihat Jin memejamkan matanya.

"Aku tidak percaya kau setuju untuk mencium ku." Mengucapkannya santai bahkan dengan mata terpejam.

"Apa?!!" Namjoon ingin manarik tangannya dengan maksud membatalkan kesepakatan tapi dengan segera Jin menahannya dengan kedua tanganya kecilnya.

"Ci-cium?!! Kau tidak mengatakan hal itu tadi, kau hanya ingin aku menjadi model di fotomu kan?!" Bukanya tidak suka hanya saja Namjoon merasa ia akan melecehkan seorang anak kecil.

Mengeratkan genggaman di tangan Namjoon Jin tersenyum tak berdosa "Kita sudah sepakat, besok temui aku disini" Jin memasukan secarik kertas kedalam saku jas Namjoon, ia sudah menuliskan jam dan tempat dimana pemotretan itu akan di lakukan.

Tidak ingin mendengar apapun lagi Jin langsung berlari keluar dari ruangan Namjoon.

"YA!!!" Teriak Namjoon mencoba menghentikan lari laju seorang Kim Seokjin.

.

Menghembuskan napas leganya Jin membuat orang yang berada di dalam café menatapnya sinis.

"Mianhaemida" Jin menganggukan kepalanya, bukan salahnya ia hanya melepaskan beban yang sedari tadi di bawanya.

Tentu saja Jin sedang menantang kematian dengan berani mendatangi Namjoon seperti itu.

"OPPA!! Kau tidak bisa memutuskanku!"

Sekarang giliran Jin untuk balas memberi tatapan tajam karena sudah berisik. Menyilangkan tangannya di dada Jin menajamkan matanya kearah seorang namja dengan seragam Sekolahnya yang baru saja masuk diikuti seorang gadis berseragam sama di belakangnya.

"iced latte..." Ucap nya tak memperdulikan gadis yang mengoceh dibelakangnya.

"Tae oppa! Aku akan menghajar gadis yang berani berkencan denganmu" Apa yang dikatakan gadis itu terdengar seperti ancaman menakutkan bagi Jin.

Ada apa dengan anak jaman sekarang?

Kim Taehyung 19 tahun siswa kelas 3 SMA Big Hit Entertainment School, Sekolahnya para artis di Korea tentu saja setelah lulus dari sana kau akan menjadi seorang artis terkenal.

Dan gadis yang dari tadi membuntutinya itu ialah Irene ia berada di tahun yang sama dengan Taehyung gadis cantik itu sudah mendapat tawan untuk bermain drama.

(Sebagai : pho) upss~

"Keluar!" Satu kata keluar dari mulut Taehyung dengan tatapan membunuhnya ia berhasil membuat Irene menghentakan kakinya kesal keluar dari café itu.

Jin tak henti menatap dan sekarang ia sudah melewati batasnya, setelah mendapatkan pesananya Taehyung mendekat kearah Jin.

Gadis itu masih saja tak melepaskan tatapannya dari Taehyung entah apa yang ada dipikirkan Jin tapi, sekarang Taehyung berada tepat di hadapan Jin.

"Kau tidak pernah melihat laki-laki tampan eoh?" Taehyung manaikan satu alisnya penasaran.

"hah?" Jin membuka mulutnya lebar setelah mendengar ucapan Taehyung. Kenapa ia sangat tidak sopan itulah yang ada di pikiran Jin.

Ayolah? Siapa yang akan menyadari berapa umurmu Kim Seokjin.

"Apa kau sedang bolos sekolah, Ck! Ck! Anak-anak sekarang memang susah diatur"

Sekali lagi apa yang diucapkan Taehyung membuat kekesalan Jin sudah sampai di ubun-ubun.

"YA!! kenapa kau tidak sopan pada nunna hah?!" Jin memekik bangkit dari duduknya.

"huh nunna?" Taehyung tersenyum remeh.

Jin tau arti tatapan itu Jin tau arti senyum itu. Senyuman dan tatapan yang Jin dapat saat ia mengaku sebagai orang dewasa.

"Ahh, semoga saja aku tak bertemu dengan anak sepertimu lagi" mengambil coffeenya Jin berniat untuk tak meladeni Taehyung.





tbc...

Lalat eeq sembarang💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalat eeq sembarang💕

.

Udahh keluar semua kan ya power bangtan nya😂😂

..

🌻🌻🌻

train • [namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang