[10] Masih dirinya

73 6 2
                                    

Apa kau tau? Disini ku menunggu tanpa sepengetahuan dirimu.Menyukaimu tanpa memberitahumu tak salahkan?

-MeinandaCahyani-

**

Arloji ku sudah menunjukan pukul 13:50,sudah waktunya bel pulang dinyalakan. Dan akhirnya tiba. Bel itupun berbunyi nyaring dan dibantu dengan suara girangnya murid-murid ingin segera pulang ke rumah. Ingin makan. Ingin tidur. Mungkin saja ingin bermain dengan teman yang lainnya.

Seperti biasa,aku pulang bersama dengan kedua sahabatku.
Karna rumah yang memang searah,namun rumah Nanda lah yang paling dekat dibanding rumah aku dan Nia.

"Mau jalan apa naik odong-odong?" Tanya Nanda

Disini transportasi kita hanyalah Odong-odong. Apa yang kalian fikirkan? Odong-odong yang suka di naikin oleh anak kecil? Jika kita naik tranportasi seperti itu,seabad pun gaakan pernah nyampe ke rumah.

Kalian tau mobil jemputan? Nah seperti itulah,yang di sebut Odong-odong oleh kita.

Bruk.

Senggolan keras didapati oleh Nanda. Namun siapa yang menyenggolnya?

"Aww"

"Hati-hati bisa ga sih? Sabar dikit kek" omelan Nanda terlihat jelas pada seseorang yang masih berjalan cepat meninggalkan sklh itu"

"Ehh eh maaf ya sakit ga? Tadi ga sengaja. Maaf ya" ucap orang itu.

Deg.deg.deg
Debar jantungku serasa ingin meledak. Batin Nanda

"Eh iya gapapa,lain kali hati-hati kalau jalan" Ucap Nanda

"Iyaa,mksh udah dimaafin. Yaudah gua duluan ya" Dia menyunggingkan senyumannya pada Nanda. Jika Nanda kebaperan bagaimana?

"Iyaa. Bye" Nanda yang masih menatap kepergian orang itu dengan wajah sumringah. Jelas" dia kelihatan bahagia hari ini.

"Hahe hahe hahe haheh"Nafas asma yang dia keluarkan

"Ih lu kenapa bego?"

"Gua bahagiaaaa bisa ngbrol lngsung sm Dhimassss."Wajah sok imut yang dia munculkan. Jijik gua.

"Oh.maklum maklum"ucapku.

"Ehh buruan. Mau jalan apa mau naek odong? Udh mau brngkt noh"

"Ih iyaa. Lagian udh penuh. Jalan aja yuk"

"Yaudh yuk"

Nanda yang masih bahagia setengah mati sampai dia sadar bahwa dia sudah di tinggalkan oleh Keysha dan Nia.

"Anjr klian ninggalin gua dengan keadaan yang seperti ini.Kalian tau ga? Kalau gua ga cepet sadar dengan kesenengan gua hari ini. Bisa-bisa gua disangka orang gila tadi senyum-senyum sendiri disitu.Trus kalau gua di bawa sama orang yang ga kenal gimana. Trus kalau gua.."

"Alah bacot,kalau lu disangka Orang gila. Lu gaakan dibawa sm orang yg ga dikenal bege. Ngedeket sama lu aja ogah,gimana mau dibawa coba? Lagian dritadi lu ngomong mlu kaya burung Beo di rumah sodara gua. Burung beo juga ga sebeo elu."Cibir Nia

"Kalau orang ngomong jangan di potong dulu bisa ga? Ntar kalau lu punya anak sepotong emng mau?" Ucap Nanda

"Naudzubillahiminjalik YaAllah,gaakan bisa lah bege"

"Bisa. Makanya jangan suka potong-potong omongan orang"
"Dasar Sarini"

"tuhkan keyy,masa gua di ledek sarini sii. Lu daritadi diem mlu,ngejedog wae sia mah,bantuin gua kek ih, tumben-tumbenan bngt lu diem kaya kutu kuda" Cibir Nia

"Gua kalau ngeliat lu sama Nanda berantem mending Nyimak aja deh. Daripada gua harus ikut-ikutan jadi sasaran."

"Dasar kutu kuda"Ucap bersamaan Nia dan Nanda. Mereka memang sangat suka meledekku yang tidak-tidak.

"Dih bodo. Udah sok terusin sono berantemnya. Bye mau jalan duluan.Dasar Sarini. Mak suha"ucapku smbil mempercepat langkah dan melewati jalan mereka

"Gaah gua cape. Tunggu gua keyy"

"Ah pda gaasik. Yaudah, tungguin gua Kutuukuda"

**

Bisa dimaklumin yaa kalau kita lgi berantem. Emang kaya gini hehe.
Segini dulu aja ya. Wkwk

ReyshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang