I belive her

183 11 0
                                    

Previous
Saat aku lagi beranjak..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ponselku bergetar hingga mejaku sedikit bergetar membuat mataku tanpa lama lg langsung membuka kunci ponselku dan kulihat ada pesan kakao.

From: yuta
Ahh lapar sekali perutku, cepat berdiri dari kursimu

Mataku seperti mulai kelabakan melihat sekeliling kelas ini hingga kutemukannya tepat depan pintu kelas ini.

Dia melihatku dan segera terbentuklan senyum dari bibirnya yg tipis, matanya bersinar entah napa saat dia melihatku. Tangannya pun mulai menunjukan bekal nya padaku dari jauh.

Aku pun mengangguk setuju sambil bales senyumnya singkat, kaki mulai melangkah pergi dari kursiku menghampirinya.

"Kajja" ajaknya sambil tersenyum manis kepadaku.

Aku hanya mengangguk setuju sambil membalas senyumannya td.

Tanpa sadar saat aku mulai lama berjalan melewati beberapa koridor kampus, entah kenapa orang orang mulai melihatku dgn tatapan aneh bahkan saling berbisik ke teman lainnya.

Mata mata mereka seakan melihat binatang purba atau super natural kearahku, aku mulai ketakutan hingga reflek menyentuh lengan yuta.

"Gwenchana?" Tanyanya sambil menatapku lembut.

"E-o" jawabku sedikit terbata bata.

"Atau jangan jangan kau suka pa-" blm selesai ia bicara, sebuah cubitan terlontar mengenai lengan yuta oppa.

Berhasil membuat ia meringis kesakitan karna cubitanku, kini kami pun tertawa bercanda sepanjang perjalanan tanpa memikirkan pandangan orang.

Akhirnya kita sampai di rooftop gedung sekolah, seperti biasa yuta oppa selalu membawa sandwich isi tuna untukku. Tempat ini sudah 2thn sebagai tempat awal kita memulai pertemanan.

"Oppa kenapa sandwich kali ini tidak enak? Aku tidak mau memakannya" ucapku dgn pura pura kesal.

"Tidak enak? Sini oppa cobain" ucapnya dgn muka khawatir dan sambil mulai mengambil gigitan sandwich.

Tiba tiba ketawaku membeludak besar karna melihat raut wajahnya tadi, membuatku kecikikan tanpa henti.

Yuta oppa yg kaget karna ketawaku,  ia pun mulai bermuka masam melihat ke arahku.

"Yaaa apa kamu mencoba menipuku eoo??" Ucapnya dgn nada jahil hinga terlihat senyum jahatnya terbentuk di bibirnya.

Ia pun segera mengambil kedua pipiku dgn kedua tangannya, yuta oppa mulai mencubit pipiku sambil tertawa ngakak, entah saat itu aku merasa hanya dia yg peduli padaku saat ini bahkan saat orang tua ku tidak peduli dgn ku, hanya dia.. teman terbaikku.

Disaat aku mulai menikmati makan siangku tiba tiba aku mengingatnya, namja dingin dengan mata seperti elang dan perlahan mulutku mulai mengunyah makanan ini

"Enak... kenapa sushi kali ini terasa enak..? Apa yg salah dengan lidahku ini, apa jangan jangan karena.."

Sebelum selesai ucapan batinku, langsung kuluruskan lg pikiran tentangnya

"Tidak mungkin aku menyukainya, mungkin aku hanya sedang kelaparan" ucap batinku.

Makin lama aku mengunyah makanan ini, pikiranku tiba tiba saja aku memikirnya dari matanya yg tajam sedikit ada rasa peduli, hidungnya yg mancung dan bibirnya yg merah menghiasi indah di wajahnya yg tampan.

aku membayangkan jika bibirnya tepat di depanku dan...

"Jennie-a kim jennie!" Panggil yuta oppa dgn suara kencang.

Tiba tiba khayalan itu buyar begitu saja saat aku sadar bahwa yuta oppa memanggilku dgn suara besar.

"E-e-eo?" Ucapku dgn rasa baru sadar.

"Hp mu berbunyi dari tadi tuh, kau tidak mendengarnya.. sadarlah jennie kim stop daydreaming" ucap yuta oppa setengah mengomeliku.

Aku segera merogoh dalam tas selempangku dan kulihat layar hpku ternyata namja ini lagi, kenapa dia menelponku? Jari jariku seperti membeku sesaat karena bingung angkat atau engga, kugigit bibirku pelan.

"Yakk kim jennie.. ada apa? Kau tidak mau mengangkatnya? Wae?" Tanya yuta oppa mulai mendekati layar hpku.

Tp sebelum dia melihat, ku angkat telfonnya..

"Yeoboseo?" Ucapku pelan dgn rasa gugup.

"Ada apa dgn suaramu? Seperti org tertekan" tanyanya dgn suara khasnya yg membuatku tiba tiba saja gugup.

"A-a-anio, nan gwenchana.. soal lunch nya gomawo.. aku menikmatinya" ucapku dgn senyum malu malu

"Ah jinja? Tp bukannya makanan itu dr chef yg ada dirmh mu jd kupikir kau hanya kelaparan mungkin" jawabnya dgn nada dingin lagi

Mendengar itu rasanya aku tersedak biji buah semangka yg langsung masuk ke tenggorokanku, ingin rasanya kubanting hp ini.

"Eo! Benar aku mungkin kelaparan, kau puas?" Ucapku dgn nada jutek marah.

"Apa kau marah? Arraseo.. sebentar lg aku sampai di dpn kampusmu" ucapnya dgn cepat dan langsung menutup telponnya.

Dia tanya "apa kau marah?" Tentu saja, dia pikir ngomong gitu ga ada perjuangan apa. Saking marahnya kuremes hpku sendiri dgn keras, pd  akhirnya kutarik nafasku dalam dalam untuk tenang.

"Jennie-a siapa yg menelponmu?" Tanya yuta mulai penasaran.

"Ohh.. dia tae-" sebelum kulanjutkan lagi omongaku tiba tiba ku ingat sesuatu.

"Ah otokhae..??!! Oppaaa aku duluan yah, aku ada urusan mendadak" ucapku sambil membereskan kotak bekalku dgn cepat.

Yuta oppa yg kaget hanya melongo dan mengangguk pelan karena tingkahku.

Tanpa pedulikan yuta oppa, aku langsung mengambil seribu langkah menuju pintu dpn kampus, seluruh koridor kampus pun melihatku dgn aneh dan minggir saat aku lewat.

Aku pun tak mau ambil pusing lagi ttng mereka, saat aku sampai di lobby tiba tiba terlihat kerumunan yeoja yeoja berkumpul, kakiku mulai mendekat kearah kerumunan sana.

Saat aku perjelas lagi penglihatanku ternyata... taeyong udh dtng sebelun aku sampai. Entah kenapa kakiku hendak melangkah membalik badanku tiba tiba ada yg memanggilku

"Kim jennie!" Panggilnya.

Aku pun lantas berbalik ke arahnya, ia langsung berjalan cepat kearahku dgn kedua matanya yg dingin menatapku dan merangkul bahuku.

"Kajja.. aku tidak ingin lama lama disini" ajaknya sambil merangkul bahuku erat dan mengajaku jalan.

Yeoja yeoja yg kerumunan itu pun mulai melihatku dgn tatapan sinis penuh kebencian dan mereka mulai saling berbisik kesebelah mereka.

Aku pun hanya ngangguk setuju dan mengikutinya berjalan sambil ia merangkul bahuku

"Chogi.. kenapa kau mau dengannya? dia bahkan dekat dgn banyak namja lain, terutama yuta sunbae. Dia makan bareng, apa kau tidak marah?" Tanya satu yeoja dr kerumunan itu dgn nada sombong.

Taeyong tiba tiba saja berhenti sesaat dan berbalik kearah mereka.

"Gomawo telah beritahuku soal ini, aku belajar untuk percaya dgn org yg kucintai. Dan aku yg akan marah sma namja namja itu karena berani mendekati yeojachinguku" jawab taeyong dgn nada percaya diri sambil tersenyum jahat.

Tanpa babibu lagi, taeyong meraih tanganku dan menggenggam tanganku erat, ia mulai menarik tanganku pergi dari sini.

Tangannya yg besar dr padaku mampu membuat tanganku terbungkus olehnya, rasa hangat tersalurkan lewat tangannya. Saat di mobil pun hatiku tiba tiba saja deg deg kan, gugup dan grogi sampai aku tak bisa menoleh kearahnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mianhaeeee~~~! Baru share sekarang😓 stay tune and next timee😍😍

NEW BEGIN : LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang