BAD HONESTY

76 24 4
                                    

Tanpa sadar Akbar melihat kejadian itu dari kejauhan tapi tak mendengar apa yang mereka perbincangkan. Dengan jahilnya Akbar memotret adegan Nia menggenggam tangan Ilham dan dengan sengaja melaporkan hal tersebut kepada Reza.

"Za coba deh lo liat gambar ini gue yakin lo akan marah-marah sambil nendang kursi panjang itu" seru Akbar dengan napas lengahnya karena habis lari maraton sambil menunjuk kursi panjang yang ia maksud.

"Gambar apa sih? Pasti bokep!" cela Reza menuduh Akbar sembarangan.

"Muke gile. Kagak lah, ini malah lebih parah dari yang namanya BOKEP" jawab Akbar sambil menujuk layar ponselnya. Tanpa pikir faedah dan mudaratnya Akbar langsung tak merasa berdosa menyodorkan foto itu kewajah aneh Reza.

"Lah terus kenapa? WOW gitu?" seru Reza dengan datar.

"Pan dia pacar lo bego! Lo lupa apa gimana?" tanya Akbar heran.

"Ck pacar? Sejak kapan gue pacaran sama dia?" bantah Reza dengan lancang. "Asal lo tau aja gue terima Nia waktu itu hanya karena dia udah nangis-nangis di depan gue, yah lo taukan kalau gue paling nggak bisa liat cewe nangis jadi mau nggak mau gue iyain aja mau dia, daripada berabe urusannya" jawab Reza berterus terang.

"Yeah i get it, jadi lo ngelakuin itu bisa dibilang atas dasar kasian?" tanya Akbar heran.

"Ya bisa jadi bisa jadi" jawab Reza seakan tak peduli.

"P.A lo Za kalau sampai si Nia tau, wah bisa gaswat tuh", terang Akbar berusaha menyadarkan orang disebelahnya itu. Tanpa merasa bersalah dan berdosa Reza langsung meninggalkan Akbar yang masih dengan kebingungannya.

Oke pemirsah, kalau boleh jujur sebenarnya Reza sempat ada rasa suka sama Nia, tapi semenjak Kirana datang di kehidupan Reza, pria itu mulai melupakan Nia dan memulai khayalannya dengan Kiran, Yah nama yang diciptakan Reza untuk wanita impiannya itu.

***

Nia berjalan lesuh dengan satu bungkus roti ditangannya, ditendangnya batu-batu jalanan itu satu persatu sehingga batu ketiga yang ditendangnya melayang tepat mengenai kepala Kirana, perempuan yang disukai oleh pacarnya dalam diam.

"Aww.." keluh Kirana sambil mengelus-ngelus rambutnya.

Melihat itu, Nia langsung berlari menghampiri Kirana untuk menyampaikan permitaan maaf atas kecerobohan itu.

"Ehh sorry.. sorry gue nggak sengaja" seru Nia sambil memerhatikan keadaan Kirana.

"Oh iya iya nggak papa kok, gue yang nggak ngehindar. Lagian-" jawab Kirana diikuti dengan gerakan tangan mencoba merapikan rambutnya yang terlihat berantakan.
"Nggak kok gue yang nggak liat-liat pas nendang, sampe nggak liat kalau ada orang", bantah Nia memotong perkataan gadis didepannya itu.

"Yaudah deh sama-sama salah aja biar selesai. Kan?" jelas Kirana dengan bijaknya yang diikuti senyuman dari keduanya. Setelah percakapan singkat itu, Kirana langsung meninggalkan Nia ditempat sunyi nan sepi tersebut.

Setelah kejadian naas yang terjadi antara Nia dan Kirana, Kirana memang langsung pergi meninggalkannya dengan seperangkat buku yang dirangkulnya erat. Gadis itu bukan pergi ke kelas atau ke perpustakaan, melainkan bertemu dengan Reza di taman belakang kampus yang bisa dibilang cukup tersembunyi. Ternyata Reza sudah menunggunya sejak beberapa menit yang lalu, namun Kirana tak kunjung datang karena insiden yang terjadi dengan Nia.

"Kamu dari mana aja?" tanya Reza saat melihat Kirana sudah sampai di tempat yang sudah mereka tentukan.

"D...d..dari depan tadi nggak sengaja ketemu sama Nia" jelas Kirana terbata-bata karena ia sudah tau kalau Nia adalah pacar seorang Reza.

"Nia? Ngapain kamu ketemu sama dia?" tanya Reza heran.

"Kan aku bilang nggak sengaja ketemu, dia nggak sengaja nendang batu terus kena kepala aku" jawabnya sambil meletakan buku dan tasnya di kursi taman.

"Hah? Tapi kamu nggak apa-apa kan? Kok bisa-bisanya dia nendang batu terus kena kepala kamu! Apa dia sengaja?" tanya Reza khawatir sambil memegang pipi Kirana dengan kedua tangannya.

"Za kamu jangan kayak gitu dong, pacar kamu kan Nia. Kok perhatiannya ke aku sih? Mana kamu kaku amat kalau sama Nia. Ini kan nggak adil bagi Nia Za." Protes Kirana karena merasa hanya menjadi pelarian bagi Reza.

"Kalau aku sayangnya sama kamu gimana? Kalau aku pedulinya sama kamu gimana? Aku nggak ada rasa apa-apa sama Nia" bantah Reza dengan tegas.

"Jadi kamu mau ninggalin Nia dan lebih pilih sama aku? Nggak za, ini bener-bener nggak adil" gadis itu menerangkan diikuti dengan air mata yang mengalir di sebelah kiri pipinya yang tanpa sadar sudah keluar sedari tadi sejak Reza mengakui perasaannya padanya.

"Oke aku akan coba selesaikan masalah ini pelan-pelan, nanti aku bakal ngomong sama Nia" Reza melepaskan tangannya dari pipi lembut Kirana.

"Serah kamu aja, pokoknya kalau Nia kenapa-kenapa aku nggak tanggung jawab" ancam Kirana.

(Wih Reza brengsek ya? Siapa yang kesel sama tokoh Reza?) Koment guys!! Wait the next story yah.....

Friendship Or Friendzone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang