Zera yang kebingungan kenapa Sehun tidak segera kembali kekelas pun berinisiatif mencarinya. Tapu belom sampai di kamar mandi Zera sudah melihat Sehun yang kembali sambil membawa minuman.
"Dari kantin? Kenapa ga bilang tau gitu aku ikut tadi," Zera berkata dan mengambil minuman yang diberikan oleh Sehun.
"Hehe maaf sayang tadi tiba - tiba haus mangkanya sekalian aku beliin buat kamu," mendengar kata sayang tanpa sadar pipi Zera pun memerah. "kamu kalau pipinya merah gitu lucu tau."
Yang dipuji hanya bisa memalingkan wajah sambil minum teh. "Sehun, nanti pulang sekolah mampir dulu yuk ke toko buku. Ada buku pelajaran yang mau aku beli," kata Zera yang sekarang sudah digandeng dengan Sehun.
"Boleeh. Ntar tunggu aja di parkiran ya cantik," kata Sehun yang dibalas anggukan oleh Zera.
Setelah masuk kelas mereka berdua disorakin sama kedua sahabatnya Zera, "berduaan teruus, dunia serasa milik berdua ya?" kata Seulgi yang sedang duduk di mejanya Zera.
"Nempel mulu, dah jadian emang?" kata kata Wendy itu membuat Zera membatu. Zera memang belum cerita kedua sahabatnya itu tentang perjodohan mereka, dan juga Zera mulai bisa nerima Sehun tanpa dia sadari.
"Iyah, kemarin jadiannya. Kamu belum ngasih tau mereka yang?" Sehun menoleh ke Zera yang masih bengong dan Zera hanya membalas pertanyaan Sehun dengan anggukan. "maaf ya belom ngasih tau kalian," kata Zera sambil memainkan jarinya.
Sehun yang secara ga langsung diterima sebagai pacarnya Zera langsung tersenyum lebar. Tanpa sadar Sehun mencium pipinya Zera karena saking senangnya, "nggak usah mesra mesraan disini juga kali. Nggak kasian apa ama gue?" protes Wendy.
"Gak usah disembunyiin gitu kali, Wen. Lu juga utang cerita ya ama kita lu dah jadian ama abang gue. Tega banget ca- AW SAKIT WEN," Zera berteriak karena tiba tiba kakinya diinjak oleh Wendy.
"Pelan pelan anjing ngomongnya. Kak Chanyeol blom mau kasih tau ke publik kalau kita jadiaan," bisik Wendy. Zera langsung duduk ditempatnya dan Sehun pamit karena mau nimbrung bersama laki laki dipojokan kelas. Biasa lelaki kalau istirahat pasti mabar.
"Diih kok Chanyeol gitu sih," Zera ga trima, kenapa juga kakaknya itu harus menutupi hubungannya dengan Wendy. "lah Ra, lu ga tau? Akhir akhir ini cewek yang deket ama abang lu bakalan dilabrak ama gengnya kak Yoona," perkataan Seulgi barusan membuat Zera menganga. "mantan aja bukan, ngatur banget buset" pikir Zera.
"Yaudah kalau ada apa - apa bilang sama gue okey," kata Zera yang dibalas anggukan oleh Wendy
💌💌💌💌
Setelah pulang sekolah seperti yang dijanjikan Sehun tadi, Zera sekarang sedang menunggu di sebelah motor Sehun. Sehun harus ke perpustakaan dulu karena dia belum dapat buku paket. Setelah menunggu sekitar 10 memit Zera dan Sehun segera ke toko buku.
"Mau beli buku apaan emang, yang?" tanya Sehun yang mengikuti kekasihnya dari belakang itu. "kimia, aku tu bodoh banget dikimia masak udah mau kelas 12 materi ga ada yang ngerti," kata Zera sambil mengkerucutkan bibirnya, yang segera dicubit oleh Sehun.
"Hahaha jangan gitu bibirnya, kayak bebek ntar," goda Sehun. "Yaudah ntar kalau gak paham kamu bisa belajar sama aku," lanjut Sehun yang dihadiahkan anggukan antusias dari Zera. Sehun cuma tertawa gemas.
"Udah itu aja?" tanya Sehun meyakinkan Zera, "Iya soalnya aku baru ga mau beli novel, habis ini makan aja ya? Aku traktir!" ajak Zera antusias.
"Iyalah makan tadi istirahat kamu belom sempet makan. Ga usah ditraktir, kan udah tugasku bayarin kamu," kata Sehun sambil mencubit hidung Zera gemas, "Ngomong ngomong kita udah resmi pacarankan sekarang?" pertanyaan Sehun hanya dibalas anggukan oleh Zera. Tapi pipi Zera sudah sangat merah karena pertanyaan dari Sehun tadi.
"Bisa ga waras gue lama lama kalau kayak gini" pikir Zera
TBC
___________________________________Gw tu ngetik apa gitu lo :v
Jagan lupa voment gaes..
Dan jangan lupa streamin MV Kokobop! :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin >< OSH ✔ [Revisi]
FanficWanita ini pernah dijanjikan pernikahan oleh seorang bocah pada saat ia juga masih bocah. Tapi ternyata bocah yang dulu sudah bukan bocah lagi, dan lagi ternyata mereka dipertemukan dengan cara dijodohkan. Hidup sungguh tak bisa ditebak bukan? "Tapi...