"Aaaaa... I miss you so damn much" kata ku seraya memeluknya, bahkan aku pun lupa bagaimana nasib koperku. Hahaa, emang sih aku meridukan orang ini
"Miss you too, kamu tambah cantik deh" katanya sambil mencubit hidungku
"Ihh lila dari dulu gak berubah, haha enggak aku tambah jelek tuh"kataku
"Ekhemm" oh iya aku lupa kalau Vanya ikut. terbukti kan sekarang aku lupa waktu, dan tempat setelah bertemu lila
"Haii Vanya kan? Aku sepupunya Frieda" kata Lila seraya menjabat tangan Vanya, dan kulihat Vanya melongo melihat ini, aku pun cekikikan dari sini
"Lho kamu tau namaku? Dari Frieda nih pasti. emang gitu sih Frieda tu orangnya."
"Iyaa, hehe kok kamu tau sih? Yaudah sini aku bantuin bawa kopernya" kata Lila seraya membantuku membawa barangku dan Vanya
Oh iya perkenalkan yang tadi itu sepupu aku dari mom ku namanya Lila Aqira Kohler. Dia ini orang yang paling dekat denganku. Saat aku di Indonesia saja dia yang mendengarkan curhatanku di Indonesia, bahkan dia sampai ingin ke Indonesia. hihi...
Dan kami pun menuju rumahku. Setelah sampai aku langsung menarik koperku dan membawanya masuk ke rumah. Meninggalkan Vanya dan Lila, aku rindu sekali akan rumah ini
ceklek
aku membuka pintu rumah, lho kok sepi amat ini rumah kayak tak berpenghuni, Audrey mana? Brayden juga mana, nahlo. Orang baru pulang dari Indonesia capek capek eh langsung sendirian dirumah ini. yaudah deh masuk aja
Baru beberapa langkah seperti ada yang menutup mata ku, aku pun jadi takut seketika dengan segala keberanian yang ada aku pun berbicara walaupun lebih terdengar seperti bisikan, "Siapa kamu? Lepasin aku.." dan tak berapa lama orang ini tertawa kecil dan menurunkan tangannya dari mata ku.
Dan betapa kagetnya aku setelah mengetahui bahwa dia adalah Brayden, "Suprise.." katanya dan aku pun langsung memeluk tubuhnya erat,"I miss you so bad big bro" kata ku sambil menangis ini tangisan terharu, "Miss you too lil sist" dia pun melepaskan pelukanku dan mengahapus air mataku "Kok malah nangis harusnya seneng dong" aku pun menghapus air mataku dan tersenyum lalu ku beralih pada orang dibelakangnya
Ada dadku, momku, and my sister . betapa senangnya diriku ternyata aku salah paham, keluargaku masih mau menyambutku
"Welcom London honey" kata dadku sambil memelukku dan mencium puncak kepalaku
"Thanks dad" lalu ku beralih pada orang yang telah melahirkanku momku
"Mom.." tangisku yang tadi udah berhenti tak bisa ku tahan lagi, mom langsung memelukku dan menenangkanku "Sshhh, honey. Don't cry okay?" momku melepaskan pelukanku dan mengusap air mataku lalu mom mencium keningku. I miss that moment...
Lalu aku beralih pada kakakku Audrey, "Hai lil sist, miss you so much" katanya seraya memelukku erat dan kubalas pelukannya
"Miss you too sist" kataku dan melepaskan pelukanku.dan akhirnya kami ber7 makan malam, karna aku dan Vanya sampai London pada malam hari.
Perkenalkan kakakku yang pertama bernama Brayden Edwards Brunnswick, kakak keduaku bernama Audrey Brudette Brunnswick.
Setelah makan malam aku pun mengajak Vanya untuk membersihkan diri di kamarku sebenernya ada kamar tamu sih, tapi aku tak mau jadi Vanya sama aku deh tidurnya. Oh iya Lila udah pulang dari setelah makan malam tadi, katanya ada kuliah pagi.
Setelah Vanya mandi aku pun ikutan mandi, vanya bilang kalau dia capek jadi aku nyuruh dia tidur duluan, aku sih belom ngantuk. Ini gak tau kenapa mungkin aku yang kebanyakan tidur di pesawat kali. Dan bisa ku tebak semua anggota keluargaku sudah tertidur pulas, dari pada gak tau mau ngapain nonton tv aja deh mungkin bakal ngantuk
Sampai disana tvnya menyala dan ada orang yang sedang menonton tv, kutepuk bahunya sekali orang itu menoleh oh ternyata Brayden
"Belom tidur Frie?" kata kakakku, ya Frie adalah panggilan dari kakakku buat aku
Aku hanya nyengir "Belom ngantuk" dan akupun duduk disebelah kak Brayden
Ku senderkan kepalaku di bahu kak Brayden menyari kenyamanan, mungkin dengan begina aku mengantuk? Dan seperti dia mengerti apa yang ada dalam fikiranku kan Brayden pun mengelus rambutku membuatku mengantuk
Dan benar saja setelah itu mataku tak bisa diajak kompromi dan akhirnya aku pun tertidur di bahu Brayden. Nyaman sekali, aku tak ingat kejadian setelah itu, karena aku ternyata udang mengantuk sekali
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Haii ini lanjutan ceritanya, maaf aku lama gak update. Ini aja ceritanya mau aku hapus kalau banyak yg gak tertarik. Dan semoga kalian suka ya sama ceritaku ini. Kalau suka jangan lupa vote ya kalau bisa komen, biar author tau ada yang kurang atau enggak sama cerita ini. Terima kasih...
Oh iya mau promisi baca ya ceritaku yang "Fall For You"
Kevin Anggara Pahlevi seorang CEO muda Pahlevi Group orang yang tampan,tinggi, mapan pula.Banyak dikelilingi wanita cantik nan seksi. Dari seorang playboy berubah menjadi orang yang setia terhadap 1 orang. Itu disebabkan dia yang telah menjadi pendamping hidupnya..Harus menerima perjodohan yang diadakan kedua orangtuanya.
Goldye Melody Sanjaya, wanita berparas cantik nan pintar ini anak dari Roy Sanjaya. Pemilik perusahaan terbersar di Asia. Harus dipaksa menerima perjodohan yang diadakan kedua orangtuanya bahkan dia belom diberi waktu untuk menjawab. Hidupnya berubah semenjak mengenal Kevin.
Bagaimana kelanjutan kisah dari kedua orang tersebut? Baca terus ya ceritanya....
Terima kasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
They Don't Know About Us
FanfictionIni kisahku menjadi istri dari band British-Irish yang lagi naik daun tak semudah yang kalian kira. Menjadi istri seorang superstar yang digilai oleh fans wanitanya yang ada hampir di seluruh dunia itu membuat hidupku terasa lebih rumit. Hampir seti...