4. Pertunangan

101 9 0
                                    

Frieda (POV)

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali sekaligus mengumpulkan nyawaku. Lho? Kok aku ada di sini? Bukannya tadi aku tidur dipelukan Brayden? Mungkin dia yang telah membawaku kesini.

Aku turun dari kasurku yang empuk ini, cacing-cacing diperutku sudah meminta jatahnya. Haha. Ngomong-ngomong tadi aku tidur sama Vanya kan ya? Kemana dia? Mungkin dia sudah makan?  Hari sudah malam saja saat aku bangun,lebih baik aku membersihkan diriku dulu baru makan

Setelah mandi aku berjalan menuju meja makan, dan disana aku melihat semua telah berkumpul dan mereka belum makan? Tapi makanan telah tersaji disana, mengapa mereka belum makan?

“Duduklah Frieda” kata kakakku Brayden seraya menepuk-nepuk kursi di sebelahnya, aku pun menurutinya dan duduk disebelahnya

“Tidurmu nyenyak honey?” tanya momku

“Of course mom” kataku seraya tersenyum

Ini mengapa mereka belum makan, apakah mereka tak tau aku sudah kelaparan

ya jelas lah gak tau kan mereka tak bisa membaca pikiranmu Frieda kata hatiku

benar juga katanya, mungkin aku akan memulainya terlebih dahulu

“Kok gak makan sih? Ayo makan... Frieda laper nih” kataku

“Okeoke kita makan dulu tuan putri sudah marah” kata Vanya seraya tersenyum jahil, ku hadiahi pelototan mataku, dan seperti dia sudah kebal akan itu dia hanya tersenyum. Aishh

Dan akhirnya kami pun makan, setelah makan aku kak Brayden, kak Audrey, dan Vanya menuju ruang keluarga untuk menonton tv, mom and dad masuk kamar, biarkanlah mereka.. hahaha

“Frieda, besok pagi aku mau pindah ke apartement yang udah disediain sama mom, gak papa kan? Lagian 3 hari lagi kita masuk kuliah” kata Vanya

“Iya sih, kamu gak papa kan tinggal sendirian disana?” kataku khawatir

“Gak papa kok” kata vanya menenangkanku dan aku pun hanya tersenyum, dan akhirnya kami pun bercanda, hingga kak Brayden berbicara

“Pergi yuk..” kata kak Brayden

“Kemana?” tanya kak Audrey, aku dan Vanya hanya menganggukan kepalaku

“Ke DisneyLand mungkin?”

“Mau-mau..” kataku

“Yaudah ganti baju duluan aja baru kesana,” aku hanya menganggukan kepalaku dan menggandeng tangan Vanya agar mengikutiku ke kamar

10 menit kami pergunakan berganti baju, kami menuju mobil kak Brayden, dia yang mengemudi disebelahnya kak Audrey dibelakang aku dan Vanya

Memakan waktu 30 menit menuju ke sana, akhirnya kami sampai yeyeye, kami keluar mobil dan mulai memasuki Disney Land, hm ramai..

Setelah menghabiskan waktu selama 1 jam untuk bermain wahan di sini, kami pun memutuskan untuk pulang karna kecapekan

Sampainya dirumah kami langsung menuju kamar dan tertidur

~~~

Esok paginya aku dan kak Brayden mengantarkan Vanya ke apartement nya karna hari ini dia mau pindah kesana, yahh. Tapi tak apalah kan masih bisa bertemu saat kuliah. Oh iya kak Audrey ada kuliah pagi ini jadi tak bisa ikut mengantarkan Vanya, dan kak Brayden sendiri lagi libur kuliahnya selama 1 bulan

Setelah mengantarkan Vanya ke apartement aku dan Kak Brayden makan siang dulu karna aku juga kelaperan

“Gimana udah dapet pacar belom?” kata kakakku usil. Aishh.. pacar lagi pacar lagi yang dibahas sampe bosen aku dengernya

“Belom, kenapa? Masalah” kataku galak

“Galak amat sih jadi orang” kata kakakku dan dia tertawa

Ealah biarkan dia bahagia terlebih dahulu, setelah itu pelayan mengantarkan pesananku dan kak Brayden, kami memakan dengan lahap ya kami kelaparan karna membantu Vanya beres-beres di apartement.

Setelah habis kak Brayden membayar di kasir dan kami pun pulang

Sampainya dirumah aku langsung masuk ke kamar dan tertidur dan sepertinya kak Brayden juga seperti itu...

Malam harinya aku terbangun, karna rasa lapar. Aku membersihkan  diriku dan menuju meja makan, dan tenyata semua anggota keluargaku sedang berjalan kearah sana

Kami pun makan dengan keheningan, aku membenci situasi ini, setelah makan dad bilang kepada kami –Kak Brayden, aku Kak Audrey- bahwa besok ulang tahun perusahaan dan kami harus ikut.Huuh, membosankan

***

Malam harinya kami telah siap dengan pakaian formal kami karna ini acara penting. Aku hanya menuruti kata momku saja

Disana aku bertemu dengan teman dad, dad juga mengenalkanku pada temannya yang bernama Bobi dan Maura Horan, dan mereka membawa anak mereka yang bernama Niall Horan artis yang sedang naik daun, dan dia adalah orang yang menabrakku waktu itu.

Kami mengobrol  sambil sesekali bercanda hingga suara dad membuat ruangan ini menjadi hening

“Selamat malam semuanya.. Terima kasih untuk semua yang telah hadir dalam acara ini. Saya berdiri disini karna saya mau mengumumkan sesuatu kepada anda semua” kata dadku beliau menghela nafas sebelum melanjutkan lagi

“Saya akan mengadakan pertunangan malam ini antara anak saya Frieda Brunnswick dengan Niall Horan” kata dadku yang sontak membuatku mebulatkan mataku kaget. Semua pasang mata melihat kearahku dan Niall yang memang bersebelahan dia sama kagetnya dengan aku

“Frieda dan Niall dimohon kesini untuk memasangkan cincin pertunangannya” kata momku

Aku dan Niall langsung menuju kedepan, aku masih shock dengan semua ini, Niall juga aku melihat dari matanya bahwa dia shock dia langsung melihat kearah orang tuanya dan orang tuanya hanya tersenyum

Setelah sampai di panggung orang tuaku dan orang tuanya Niall menyuruh kami memakai cincin pertunangan seperti robot kami pun menurutinya permintaannya

Setelah memakai cincin, semua orang bertepuk tangan. Dan tanpa ku duga Niall mencium keningku

-------

Acara telah selesai, saatnya pulang. Setelah acara pertunangan itu kami disuruh dad dan mom berdekatan agar saling mengenal, Kalau boleh jujur ini agak canggung

Saat akan pulang bersama keluargaku dad berkata yang membuatku membeku

“Kamu pulangnya bareng Niall ya honey..” itu perintah..

“Tapi dad...” belom selesai aku berkata dad sudah memotongnya

“Tidak ada tapi-tapian, Niall gak papa kan nganterin Frieda ke rumah?”

Kulihat dari ekor mataku niall tersenyum dan berkata “Gak papa kok dad, yuk sweetheart” kata Niall dan mengandeng tangaku

Oh iya kami disuruh memanggil orang tua masing-masing dengan sebutan mom dan dad.... Huuh sabar..

Cobaan apalagi ini ya Tuhan, tapi sepertinya Niall baik orangnya, dia ganteng pula. Ehh, mikir apaan sih aku? Mesti otakku bermasalah ini, masa iya aku suka dengan Niall Horan?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Heiii, ini cerita selanjutnya.Gima suka gak? semoga suka ya. Jangan lupa votenya ya. Aku menerima kritik dan saran kalian. Terima kasih untuk yang sudah vote cerita aku.. Terima kasih sekali lagi....

They Don't Know About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang