Buku MTK

2.2K 256 1
                                    

note : mostly flashback in this chapter



"Park Yeonji makan sarapanmu!"

"Berisik! Gue udah telat nih!"

Hari minggu yang seharusnya gue tetap tenang dirumah dan membaca novel hadiah dari Jungkook, kali ini gue harus kesekolah untuk ngambil tugas-tugas yang ditahan sama para chilli disana. Sial amat gue Ya Gusti...

Flashback yesterday

Yeonji sedang menyeruput jus kotak yang ia beli di vending machine dekat lapangan sekolahnya. Kini ia berjalan santai tanpa arah, hanya berjalan keliling sekolahan dan terus-terusan menyeruput jus kotak rasa apel tersebut. Tanpa gadis itu sadari, sudah ada 4 gadis lainnya yang mengikutinya sedari tadi.

"Hey pendek"

"UHUK!"

Refleks Yeonji menengok kearah sumber suara dibelakangnya. Dengan tatapan geram ia melihat kearah 4 gadis yang sedang mengerubunginya.

"Yah cabe-cabean nyamper gue" ujar Yeonji sambal memutar bola matanya.

"Apa lo bilang?"

"Cabe-cabean. Kurang kedengeran? Ohiya lupa gue kuping lo pada kan setara sama bakwan goreng"

"APA LO BILANG?!"

"Ye tuhkan ketauan budegnya. Elah udah ah gue ada urusan"

Yeonji membalikkan badannya dan pundaknya ditahan oleh salah satu diantara mereka.

"Ada apa sih? Lo pada kalo mau mintas tanda tangan gue dating ke kelas gue aja kenapa. Gue sibuk sekarang."

"Gue gamau minta tanda tangan atau hal-hal bodoh dari lo. Gue mau lo ngerjain tugas-tugas Math kita, sekarang."

Yeonji membelalakkan matanya dan bersiap-siap untuk marah kepada 4 gadis didepannya.

"Lo gila apa sinting dah? Dikira gue emak lo apa?! Kalopun jadi emak lo juga amit-amit gue brojolin anak-anak kayak lo berempat" amuk Yeonji.

"Berani lo ngelawan Chae Rin ?!"

"Ya berani lah, emangnya ketua lo ini Tuhan jadi gue kudu takut? Bodoamat!"

"Dia ini anak kepala sekolah disini, berani banget lo ngelawan dia-"

"Ya kalo dia anak kepsek gue kudu tunduk? ENGGA!"

Dengan sekali semburan, Yeonji beranjak pergi dari mereka berempat dengan menggigit-gigit sedotan jus kotaknya.

Setelah sudah puas dengan jalan-jalan keliling sekolah tanpa tujuan, Yeonji kembali ke kelas dan bersiap-siap untuk merapihkan tasnya untuk pulang. Ia meraba-raba ke kolong mejanya dan merasa ada sesuatu yang hilang.

'Suatu benda berbentuk persegi panjang, warna merah dan... SHIT BUKU MTK GUE!'

Yeonji mulai menginterogasi teman-teman dikelasnya masing-masing dan mencari ke setiap loker dikelasnya.

Selagi Yeonji mencari-cari buku tugas MTK-nya, seseorang muncul didepan pintu kelasnya dan menanyakan berteriak mencari seseorang didalam kelas gadis tersebut.

"Yeonji! ayo pulang-"

"ABAAANGGGG, BUKU MTK GUEE"

Gadis yang lebih pendek dari lelaki yang berteriak tadi itu berteriak sambal lari kearah kakak laki-lakinya, Park Jimin. Tatapan-tatapan sinis mulai bermunculan dikelas Yeonji saat melihat sikap manja Yeonji kepada kakak semata wayangnya itu. Jimin yang menyadari itu langsung mengajak Yeonji keluar kelas terlebih dahulu.

"Cep cep cep, kenapa adek abang ini? Siapa yang nakalin?"

"Buku- hiks buku-"

"Kuku? kuku adek kenapa? kepletot kena meja?"

"BOLOT LU AH" teriak Yeonji didepan muka abangnya sambil mendorong pelan Jimin, abang semata wayangnya itu.

"Buku MTK-nya ilang sunbae" celetuk salah satu siswa didekat mereka.

Sementara Yeonji masih terus menangis bak anak kecil yang kehilangan permennya. Jimin menghela nafasnya pelan dan meminta tolong teman sekelas Yeonji untuk mengambil tas milik Yeonji dan akhirnya duo Park itu pulang duluan. Untungnya Jimin sedang membawa mobil kesekolah, jadi ia bisa menenangkan adik kesayangannya itu dengan santai.

"HUEEEEEEE BUKU EM-TE-KAAAAAA"

"Aduh cep cep cep adek abang, mau apa biar ga sedih lagi? abang beliin sepuas adek" ucap Jimin sambil menyetir.

"Aku mau apa?"

"Iya mau apa, nanti abang beliin sepuasnya"

"Serius?"

"Ya masa boongan"

"Aku mau...."

"Hm?" Jimin melirik kearah adik semata wayangnya yang sudah mulai berhenti menangisnya.

"BUKU MTK AKU YANG ILAANGG!!!"

Saking excitednya, Yeonji sampai memegang kedua pundak kakak laki-lakinya dan mengguncang-guncangkannya sampai Jimin kewalahan dalam menyetir.

-tbc-


BONUS :

J : 'PD-nim, apa ini bisa dimulai?'

PD : 'Nde, mulailah'

J : "Ekhem...

Annyeonghaseyo yeorobun, dengan Park Jimin disini. Bagaimana kabar kalian? ah kalian pasti menunggu kisahku bersama adikku yang... errr... /menengok kebelakang/ PD-nim ku yang terhormat, apakah aku harus mengucapkannya?"

PD : 'Tentu saja Jimin-ssi'

J : /menghela nafas/ "Yaa kita lanjutkan,  kalian padti menggu kisahku bersama adikku yang MANIS ini kan? maaf sudah membuat kalian menunggu, karena author-nim belakangan ini sibuk sekali dan hanya bisa mengupload cerita kami saat senggang dan tergantung moodnya. Mohon dukungan dari para pembaca dengan cara comment dan vote cerita-ku dengan Yeonji dan teman-teman ya.

sekian dariku, aku sayang kalian <3 /give love sign/"

That's My Oppa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang