Page 10

856 44 0
                                    

"Kok lama betul kamu buka vir?" tanya ibuku sedikit kesal.

"maaf bu tadi vira lagi di wc, ga denger klo ibu datang" terpaksa aku sedikit bohong.

"ayo sudah bantu bawa barang ibu, terus bantu ibu masak..." kata ibuku mulai reda kesalnya.

"siap bos!!" candaku ke ibu.

Sambil menyiapkan bahan masakan ibu, aku mulai bercerita sedikit soal masalahku.

Aku kira ibuku bakal surprise, ternyata standar saja, malah senyum aja.

"kok ibu senyum aja tho??" tanyaku.

Ibu lalu menghentikan aktivitasnya. Lalu fokus bicara padaku.

"Nak, ibu dah tahu, ada yang mengirim 'sesuatu' ke kamu. Apa yang terjadi pada kamu, pasti connect ke ibu juga, makanya ibu nunggu aja kamu ngomong" dengan santainya ibu menjawab.

Aku pun hanya menganga mendengar penjelasan ibuku.

"dikampus kamu di datengi juga kan, malam sering mimpi buruk juga. Nah barusan kamu lihat sosok baju putih kan" kata ibuku tersenyum.

"makanya dipasar tadi ibu sudah ga enak, kok ada suara agar ibu secepatnya pulang, kenapa ini dalam hati ibu, ternyata benar kamu di ganggu." Kata ibu ku lagi.

Ada sedikit perasaan lega mendengar kata-kata ibuk.

Langsung ku peluk ibu ku "ibu ku memang the best lah..."

"tapi bu, semua tentang keluarga kita dia tahu..." tanyaku.

"kok bisa dia tahu?" ibuku sedikit terkejut.

"awalnya bla bla bla bla..." kujelaskan semuanya dengan ibu.

"ya udah mulai hari ini kamu off dulu fb mu, dan HP sementara ga usah digunakan" kata ibuku.

"tapi bu..." belum selesai ku bicara, "coba kamu turuti kata ibu" sahut ibu mulai meninggi nadanya.

"ya bu" jawabku sambil memelas.

"entar malam kita ke rumah acilmu" kata ibu.

Aku cuma menganggukkan kepala. Kami pun melanjutkan acara memasak tersebut.

SANTET ONLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang