Kereta Berhenti.

38 2 0
                                    

Tiba-tiba lampu gerbong keretaku mati, dan juga gerbong-gerbong lainnya. Reflek aku panik dan melihat keluar jendela. Seisi gerbong kereta api panik dan suasana menjadi tidak terkendali. Irsyad tampak tenang dan tetap memakan rotinya. Sedangkan aku sudah panik kebingungan apa yang harus kulakukan. Irsyad memegangi tanganku dan berkata "Tenang aja, paling listriknya korslet" Aku hanya berdiam diri di pojok kursi. Dari ujung gerbong terlihat cahaya yang terang dan semakin lama semakin dekat. Itu adalah masinis kereta yang membawa lampu darurat dan memberitahukan para penumpang untuk tetap tenang. Kereta masih terus melaju tetapi lampu dan ac gerbong mati.

Kereta melaju semakin lama semakin lambat. Kereta berhenti di sebuah stasiun, Stasiun Purwokerto. Seperti biasa stasiun kereta ramai oleh orang-orang yang ingin pergi menuju tujuannya masing-masing. Masinis kereta memberi tahu semua penumpang untuk turun karena kereta akan mengalami perbaikan selama 2 jam. Perjalanan yang seharusnya memakan waktu 8 jam harus mengalami keterlambatan. Pintu keluar gerbong ramai dipenuhi penumpang kereta yang berlomba-lomba keluar kereta. Aku masih terdiam di kursiku dan memandang keluar jendela. "Keluar yuk!" spontan Irsyad menatapku dengan kacamatanya yang jelas terlihat di dalam kegelapan. Irsyad menggenggam dan menarik tanganku sepanjang jalan, keluar kereta.

Irsyad berhenti dan melepaskan tanganku. Ternyata ada lelaki tua yang sedang kesusahan mengambil barang bawaannya sebelum keluar gerbong, Irsyad pun membantu lelaki tua itu dan menuntunnya sampai pintu keluar. Aku sangat takjub dengan tindakan Irsyad yang sangat mulia itu. Setelah selesai membantu lelaki itu, Irsyad kembali menggenggam tanganku dengan tangan kanannya dan tangan kirinya mencoba mencari tempat yang akan dituju.

10 jamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang