Jika sudah begini ,apa alasanku untuk bertahan ?
_AlanaKay"
Na gue mau ngomong penting sama lo , ini tentang Vendo , lo jangan nolak " perintah Atala sambil menoyor kepala Alana yang masih tertidur di kelas yang masih sepi .
" Apaan sih lo , ganggu banget , gue capek tau nggak ? " protes Alana pada Atala sambil membenarkan duduknya .
" Apa ? Berisik tau nggak ." Sinis Alana.
" Na , gue perhatiin seminggu terakhir ini lo ada masalah ya sama Vendo .karna udah seminggu ini si Vendo terus nanyain lo ke gue , capek tau nggak gue balesnya , baikan gih .emang lo ada masalah apa sih sama Vendo sampe lo ngejauh gini juga ngindar dari dia ? Nggak kasian emangnya dia udah berusaha nyari lo sana sini buat nyariin lo , eh lo nya disini malah usaha ngejauh ." Atala menyelidik keadaan sahabatnya itu, pasalnya Alana tidak pernah seperti ini .
" gpp " jawab Alana singkat .
Kata " gpp " itu bisa menyembunyikan beribu rasa sakit yang di rasakan , melapisi seebuah rasa kekecewaan , hanya dengan fakesmile sedikit akan sangat terlihat sempurna.
" Na , gue tuh siapa lo ? " Atala bertanya pasrah dan juga marah pada Alana dengan perbuatan nya itu , dia merasa sangat tidak di hargai .
" sahabat gue " jawab Alana sambil mendelikan mukanya di tasnya . Di susul dengan tangisan isakan kecil tanpa suara .
" La gue harus gimana la , lo tau kanya , sahabat gue yang lagi berjuang sama penyakitnya yang sampe sekarang nggak ada obatnya itu suka sama vendoooo la " Tangis Alana pecah dia sudah sangat menderita menahan semua ini , dia bingung harus berbuat apa , terus berjuang tapi harus merelakan sahabanya atau berhenti merelakan cintanya .
" Na udah naaa udah ,lo minum dulu gih " sambil menyodorkan botol air mineral berusaha menenangkan Alana .
" gue bingung di sisi lain gue suka sama Vendo , di sisi lain juga sahabat gue yang mau mati udah suka sama Vendo jauh sebelum gue kenal vendo , gue harus gimana ?? Ngalah kan ??? Iya kan ??? Jawab gue !!! " bentak Alana .suara tangisnya pecah .Atala melihatnya dengan kasian dan sanagt prihatin dengan jalannya cinta Alana yang menurutnya sangat rumit .Tak ada yang bisa dilakukan Atala .Dia mencoba menenangkan Alana yang sedang menangis . Banyak pasang mata yang melihat mereka berdua dengan tatapan heran . Mungkin semua heran . Alana yang judes , cuek , mak lampir juga bisa nangis toh .
Di rumah
" Eh anak bunda udah pulang toh , sini sini makan dulu sini , bunda udah buatin soto kesukaan kamu , mau di buatin jus mangga nak ? Bunda ambi- " . " nggak leper bun , Ana ke.atas dulu " jawab Alana tanpa melirik bundanya itu .Dan Natalie hanya heran dengan sikap putrinya itu . Tidak biasanya Ana melewatkan soto buatanya . Natalie merasa ada yang janggal dengan putrinya .
Braakk
Suara hempasan tas Ana yang di lempar ke segala arah . Dia langsung merebahkan tubuhnya di kasur king size nya . Tidak terasa , bulir bening jatuh dari mata kopinya . Dan membasahi bantalnya .srsekali.ia menyeka pipinya yang basah dengan tanganya . . .Jam 15.20 , Alana bangkit dari tempat tidurnya . Dia bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk menyejukan hatinya yang tak karu - karuan . Dengan pelan tapi pasti Alana membasahi bagian tubuhnya dan merasakan sejuk yang dia rasa .
Setelah selesai Alana langsung mengambil rukuh untuk digunakan sholat Ashar . Alana sangat suka berlama lama di atas sajadah nya untuk sekedar curhat kepada Allah . Hal itu sering dilakukan ketika dia merasa sedih dan ketika dia merasa kesepian . Dan dia selalu mendapatkan ketenangan batin .
Seusai sholat Alana berdzikir untuk meminta kemudahan dalam segala urusan kepada Allah. Tak terasa ia menangis , bulir bening kembali jatuh , mengingat kejadian tadi siang yang membuat dia semakin hancur .
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours Ana
Teen FictionKarena cinta nggak harus memiliki , dalam hidup semua udah ada jalanya , tapi aku percaya kamu adalah milikku. Dan akan selalu begitu ~ Alvendo William Abraham