✨2 OSPEK

12.6K 634 76
                                    

Pagi ini setelah mandi dan bersiap, aku segera ke kamar Kiki untuk mengajak nya berangkat kuliah bersama.

Ini hari pertama kami ospek, dan pukul 06.00 tepat, kami yang berstatus sebagai MABA alias mahasiswa baru diharuskan sudah ada di kampus.

"Ki! Bangun!" teriak ku sambil menggedor gedor pintu kamar nya.
Tak lama dia keluar masih dengan rambut acak - acakan.

"Buset dah. Ni anak. Jam berapa nih? Bisa telat kita!" gerutu ku sebal .

"5 menit lagi, Tha. Santai aja, wait me, Beb," ujarnya santai sambil berlalu masuk ke kamar mandi.

Dia pikir itu kampus punya bapaknya kali ya. Waduh, bakal kena hukuman kalau sampai kami terlambat nanti. Karena tak kunjung keluar, aku kembali meneriakkan namanya. Hingga akhirnya dia muncul dan segera menarik tanganku. "Yuk, berangkat."

Dasar ni anak.

"Eh.. Cepet banget? Kamu mandi gak sih?" tanyaku heran sambil menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Cuci muka doang, Tha," ucapnya santai.

"Ih... Jorok!" hardik ku sambil menjauh dari nya.

"Ah.. Lebay deh. Wangi gini kok," katanya sambil mendengus ke ketiak dan bajunya.

"Najis," ucapku sebal dan berjalan lebih cepat dari Kiki.

Kiki itu joroknya keterlaluan deh. Ah, sebel banget aku.

Dia malah berlari mengejar ku sambil berteriak histeris. Berisik sekali, sumpah. Tapi ya dia lah satu satu nya sahabatku sejak dulu sekali, jadi aku pun sudah hafal polah tingkahnya.

Sampai di gerbang kampus, ternyata kami memang benar benar terlambat. Kami pun masuk dengan langkah ragu ragu sambil tengak tengok kanan kiri.

"Heh! Kalian! Sini!" bentak seseorang yg berdiri tak jauh dari kami.

Aku dan kiki saling pandang lalu menatap senior kami itu. Sudah sangat jelas sekali, kalau dia adalah senior kami. Karena dia makai jas almamater dan sikapnya sok galak khas banget senior saat sedang melakukan aksi perpeloncoan pada adik tingkat nya.

Kami berdua mendekat. Dengan wajah menunduk berpura pura takut, karena aku dan Kiki ini sama sama bandel. Hal seperti ini tidak akan membuat kami gentar.

"Iya, kak," sahut Kiki masih dengan memasang tampang sok mengiba. Padahal aslinya dia sesekali melirik ku dengan tatapan licik.

"Kenapa telat?!"

"Kesiangan kak," ucap Kiki.

"iyalah kesiangan.. Namanya juga telat!" senior itu masih terus berbicara dengan nada tinggi.

"Maaf ya kak.. Kami terlambat. Kami siap menerima hukuman," kataku yg sudah malas terlalu lama di bentak bentak seperti ini.

Pasti kan ujung ujung nya kami akan dihukum? Jadi nggak usah pakai lama deh ngomelnya. Pikirku.

"Ya udah . kalian berdua lari keliling lapangan basket 100x!! " ucapnya dengan nada tegas

Aku dan Kiki melotot padanya

"Apa, kak? 100x? Gak salah? Ya gak kuat lah, kak. Yg lain aja deh hukuman nya," bujuk Kiki.

"Nggak bisa!! Saya bilang 100x ya harus 100x!!''

Ini orang nyebelin nya minta ampun deh.

"Nggak bisa lah ya, kak. Ini namanya penyiksaan!! Kami gak mau!! " Kiki terus ngeyel dan alhasil kami menjadi tontonan beberapa orang di sini.

Entah bagaimana awalnya, Kiki didorong kasar oleh nya hingga terjatuh.

"Aduh!" erang kiki dengan wajah yg menahan amarah dan sakit.

TWINS INDIGO(goes to campus) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang