Seperti Maumu

792 11 1
                                    

Awan gelap mengelilingi alam sekitat,semua kesedihan dan air mata tertampung di sana seakan mengertu dan meresakan apa yang di rasakan oleh Hana kepada Luhan pria yang sangat ia cintai itu.akan tetapi,Luhan terus melukainya,sehingga Hana sudah tak tahan dengan semua kelakuan Luhan padanya,padahal ia tak mau terlihat menyedihkan dan patut di kasihani akan tetapi kelakuannya itu memang tak bisa di maafkan.

Dengan semua ketidak mampuannya Hana kengunkapkannya,walaupun menyakitkan dan walaupun airmatanya benar-benar tumpah di depan kekasihnya yang ia cintai itu.

"Aku sudah lelah",tuturnya beserta butiran airmata yang bercucuran deras dan terisak menyerah.

"Apakah kau akan berhenti?"."...ah!syukurlah kau membuatku muak!tahu!",terlihat wajah angkuh Luhan.

"Baiklah...anggap saja aku berhenti!yah..itu memang maumu sejak awal,baiklahdengarkan baik-baik hal ini akan menjadi akhir dari segalanya maka..."

"Ah!cepatlah jangan berbelit-belit!"sambil melotot Luhan dengan garang

Awanpun semakin gelap dan bergemuruh...

"Jangan percayakan apa yang ku bicarakan ini karena ini adalah sebuah kebohongan,jika kau percaya maka kau akan benar-benar terluka..."jelas Hana dengan sangat teliti dan serius.

"Sebelum kau memberi tahu ,aku juga sudah tahu,kau itu hanya membual!".sambil mencibirkan bibir

"Ketika kau menangis karena sedih,satu-satunya yang bisa menangis bersmamu,bahkan ketika semua orang di dunia ini berpaling darimu".

"Trus..?"
"...satu-satunya yang bisa mengenggam tangan mu,kapanpun kau memanggil,satu-satunya yang berlari padamu?.

"Ah!siapa yang kau bicarakan?!"

"Mengapa kau tak tahu...itu aku"

"Ia itu kamu hahah".mengejek

"Kau selalu begini padaku.aku hanya ingin berkata'tidak bisakah aku menjadi satu-satunya?' ".

Hujan pun turun dengan derasnya membasahi mereka berdua,terlihat Luhan ingin berlari dari situ dan berteduh tapi Hana manariknya agar tidak pergi dan mendnegarkannya hingga selesai.

"Aku sudah bilang ini yang terakhir,saat-saat ini tak akan pernah ada lagi maka dengarkan hingga selesai dan baik-saat"ujar Hana menahan Luhan.

"Sungguh tak bisakah aku menjadi satu-satunya?".
Lanjut Hana memelas

"...aku akan membuatmu tersenyum setiap hari,satu-satunya yang akan memperhatikanmu sampai akhir.tidak bisalah orang itu aku?"

"Berhenti!dengan bualanmu!"

"Aku akan berhenti jika bualanku selesai".

"Baiklah lanjutkanlah hingga selesai!"

"...ketika kau terbentur karena kepedihan,satu-satunya yang membalut bekas lukamu,lebih jauh lagi bahkan ketika engkau membuatku menangis,satu-satunya yang memperhatikan kamu,untukmu satu-satunya yang akan bahagia meski semuanya hilang mengapa kau tak tahu, itu aku".

Luhan pun mulai luluh dan sedikit demi sedikit ia mulai memikirkan apa yang di katakan Hana kepadanya,hatinya pun timbul kesadaran di buntuti penyesalan.

"Berhenti!cukup!".mata Luhan mulai berkaca

"Kau satu-satunya yang aku inginkan,kau satu-satunya yang ku inginkan hingga mati,alasan mengapa? aku bisa melalui hari-haru yang sulit,karena kau bersamaku,karena aku bisa mencintaimu tapi..."

"Tapi kenapa?"Luhan pun terbelak takut akan kelanjutan dan akhir dari ungkapan Hana

"Aku bukan Wanita untukmu,aku hanya bisa mengabulkan permintaanmu"

"Kenapa?kenapa?kau lakukan ini padaku"Luhan pun terisak dalam tangisnya.

"Kenapa kau menangis,kau membuatku yang bersalah disini!apakah kau masuk dalam bualan kebohonganku,bukankah sudah ku bilang .
Apa samua yang ku katakan tadi adalah kebohongang,hey!buat apa kau percaya?!".
Tersenyum sedih

"Mengapa aku mendengarkan semua!aku tak mau mendengarkannya,kau yang mencegatku dan memaksaku mendnegarkannya!"

"Apa maksudmu...??"sambil memegang tangan hana

"Sampai di sini saja....maaf aku tak bisa melindungimu lagi,semoga kau tak bertemu wanita sejahat sepertiku lagi,aku harap kau akan menemukan wanita yang akan benar-benar bersamamu"

"Apakah kau akan benar-benar pergi?apakah benar ini yang terakhir?!"

"Mari untuk tidak saling bertemu"
Hana beranjak dari hadapan luhan.

Luhan pun runtuh bak kain yang melorot jatuh ke bawah sambil meratapi kepergian hana dengan derai air mata.

The And~

KUMPULAN ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang