"Pernikahanmu"

294 9 0
                                    

Hai ini adalah hari kebahagian untuk Ana karena hari ini adalah hari pernikahannya,dimana dia bahagia dan semua orang pun ikut bahagia.

Akan tetapi terlihat wajah bahagia palsu di wajah Luhan dia bak aktor yang di suruh dirinya untuk berpura-pura tersenyum bahagia,walaupun sebenarnya hatinya menangis dan terluka.

Di puncak acara pernikahan,Ana muncul dengan setelan Gaun pernikahan yang sangat indah,ia bagaikan seorang bidadari yang bersinar melewati almamater menuju Luhan,ia berjalan selangkah demi selangkah.

Luhan pun tersenyum,akan tetapi Ana tidak berhenti ke arah Luhan ia malah berjalan melewatinya dan menuju kearah sang calon suami,senyum Luhan pun pudar terlihat dia menarik nafas perih.

Flashback on~

Terlihat luhan sedang memandangi undangan pernikahan Ana,ia memandanginya dengan senyum sedih,sambil di hapusnya nama Ana yang tertera di sana memakai Jari-jari tangannya akan tetapi nama 'Ana' tak kunjung terhapus,hal itu membuatnya semakin terluka dan terisak dalam perih,seakan undangan itu bak garam yang tertabur di lukanya tangisnya semakin memenuhi isi ruang kerjanya,sambil memegang dadanya dan sesekali meramas dadanya yang terasa sakit dan bagai ruang kosong.

Tak lama kemudian~

Gangang pesawat telpon berbunyi,luhan pun terbangun dari tangisan kepedihannya iapun mengangkat ganggang telpon itu dan dan meletakkannya di setelinga sebelah kiri

"Yeo...beoseyeo".sambil memperbaiki suaranya~
"Hallo Luge h..."Ana ragu-ragu
"Ia,ada apa?"dengan nada datar seperti tak terjadi apa-apa
"Besok pernikahanku,bisakah gege akan benar-benar hadir?"

"Oh,ia aku akan datang,undanganmu sudah sampai padaku".pura-pura tak terjadi apa-apa
"Be-benarkah?o-h a ku akan sangat senag jika gege akan datang".
"Eung.."cetus luhan sambil meneteskan air mata.
"Kalau begitu sampai disini saja ya!bye!"sambungan terputus.

Luhan masih menggenggam gagang telpon itu di telinga kirinya dan terisak menangis.

"Baik aku akan datang...,aku akan datang dan mengucapkan"selamat"padamu,aku akan datang..."terisak dalam tangisnya.

"Aku akan bahagia jika kau bahagia".

Flashback off~

Luhan duduk di kursi tamu dan menyaksikan resepsi Ana yang bejalan lancar sesekali ia menebarkan senyuman walaupun bibirnya kaku untuk tersenyum.

Di ujung acara semua tamu bersiap-siap berfoto dengan pasangan pengantin.
Ana mengajak Luhan untuk berfoto saat itu berdiri di belakang Ana saati itu juga wajahnya terlihat murung.

Tamu-tamu bergantian ingin berfotot dengan pengantin baru,sudah sekali pengambilan gambar Luhan beranjak dari sana,ia adalah tamu yang paling awal pulang,satu-satu nya tamu yang bahagia campur tersakiti di situ,tapi walaupun ia begitu harapannya adalah yang penting adalah kebahagiaan Ana walau membunuhnya sekalipun ia sudah terlanjut sakit,dan dia tetlanjur bahagia apa boleh buat maka ia yang harus pergi dan mengalah.

"Aku berharal kau bahagia,aku berharap senyum bahagiamu itu tak pernah pudar,maaf aku oergi tanoa berkata apa-apa padamu,tapi semua harapan baikku padamu.selamat bahagia cinta pertamaku,selamat tinggal Cinta pertamaku".sambil melihat Ana Dari kejauhan.

"Selamat tinggal cinta yang tak bisa ku miliki"ujarnya sambil memalingkan badan dan berjalan menjauh dari acara pernikahan itu.

The End~

KUMPULAN ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang